Kawasan Tele HASIL DAN PEMBAHASAN

akses jalan yaitu berupa penetapan jalur track dan membuat beberapa shelter untuk tempat istirahat wisatawan di beberapa lokasi yang strategis dan cocok juga untuk menikmati view alam dari lokasi tersebut. Selain itu perlunya papan penunjuk arah, serta papan interpretasi mengenai kawasan wisata. Selain kegiatan wisata pendakian Gunung Pusuk Buhit, dapat juga dikembangkan atau ditata lokasi perkemahan di pesisir Danau Toba. Kawasan Hotspring sangat begitu dekat dengan pesisir Danau Toba. Dulunya lokasi ini sudah pernah dimanfaatkan sebagai lokasi perkemahan bagi Pramuka, akan tetapi saat ini sudah kurang dirawat, sehingga sudah mulai jarang pengunjung yang melakukan perkemahan di lokasi Hotspring ini. Untuk menambah kegiatan wisata di kawasan Hotspring, maka sebaiknya Pemerintah daerah mengelola kembali lokasi tersebut dan meningkatkan fasilitas yang berhubungan dengan wisata minat khusus ini, misalnya menyediakan WC atau kamar mandi, shelter, dan papan interpretasi kawasan wisata. Selain itu, saran untuk meningkatkan faslitas wisata di Hotspring adalah mengembangkan fasilitas wisata berupa flying fox. b. Wisata Ilmiah Kawasan Hotspring ini dapat juga dikembangkan sebagai wisata ilmiah, dimana para peneliti dapat meneliti kawasan Hotspring sebagai suatu kajian dalam bidang ilmu geologi, kehutanan, dan pertanian.

2. Kawasan Tele

Kawasan tele didominasi oleh pepohonan Pinus yang jarang. Secara geologi, kondisi bentang alam di kawasan Tele adalah perbukitan. Kawasan tele ini merupakan jalan darat sebagai pintu masuk dan keluar dari dan ke Pulau Samosir. Di sepanjang jalan raya Tele terdapat pemandangan alam yang menarik. Pada kawasan tele, produk wisata yang dapat direkomendasikan untuk dikembangkan adalah ekowisata. a. Ekowisata Kawasan Tele sangat cocok untuk dikembagkan menjadi ekowisata, karena kawasan ini memiliki potensi wisata alam yang dapat dikembangkan sebagai lokasi wisata yang mengutamakan kealamian, keunikan, dan sumberdaya alam yang ada. Jensen 1995 dalam Fennel 2002 menulis bahwa aktivitas rekreasi di luar ruangan outdoor recreation tergantung pada sumberdaya alam dan keadaan alam yang terjadi. Aktivitas tersebut dapat berupa memancing, nature study, berkemah camping, and pemandangan kehidupan satwa liar wildlife viewing. Akan tetapi dalam kawasan tele ini beberapa aktivitas wisata yang dapat dilakukan adalah menikmati pemandangan pesona alam Gunung Pusuk Buhit, perkampungan di daratan Pulau Samosir, pemandangan alam Pulau Samosir sendiri, Pegunungan Bukit Barisan, serta menikmati hamparan sawah penduduk di Desa Sianjur Mula-Mula. Pengembangan produk ekowisata ini didasarkan atas pernyataan oleh Buckley 1994 dalam fennel 2002 yang mengatakan bahwa ekowisata dibangun berdasarkan empat dimensi utama, yaitu dengan dasar alam nature base, mendukung konservasi support of conservation, manajemen yang berkelanjutan sustainable management dan pendidikan lingkungan environment education. Dengan demikian program ekowisata yang akan dikembangkan di tele ini diupayakan mampu menjadi produk wisata yang berbasis konservasi dan dapat berkelanjutan. Sarana dan prasarana yang perlu ditingkatkan adalah prasarana berupa memperbaiki akses jalan yang rusak akibat longsor, lampu-lampu jalan di malam hari, shelter, papan informasi serta himbauan. Shelter sebaiknya dibangun di kawasan yang tidak rentan akan longsor, tersedia space yang luas untuk tempat parkir. Sementara sarana komunikasi perlu diperluas dan juga sarana keamanan ditingkatkan. Kawasan ini yang sangat rentan terhadap lonsor, sebaiknya perlu dilakukan kerjasama dengan Dinas Kehutanan dalam rangka meningkatkan penanaman dan pemeliharaan pepohonan di kawasan Tele, terutama di lokasi-lokasi yang sangat rentan terhadap longsorerosi. Dengan demikian pepohonan tersebut dapat membantu mengurangi erosi di sekitar jalan raya tele dan dapat sebagai peyangga kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di dataran rendah sekitar Tele. b. Wisata Ilmiah Kawasan Tele yang sekaligus merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan dapat menjadi lokasi penelitian dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kawasan ini sangat cocok dilakukan penelitian-penelitian yang berhubungan dengan konservasi alam, kehutanan, geologi, lingkungan, sosial ekonomi masyarakat, dan lain sebagainya.

3. Desa Simanindo