kampung  wisata,  peningkatan  sarana  transportasi,  dan  fasilitas  wisata,  seperti peningkatan pengelolaan  jalur sepeda gunung di Tuktuk .
7. Wisata Seni Budaya di Desa Lumban Suhi
Desa  Lumban  Suhi  merupakan  salah  satu  tempat  wisata  yang  lebih mengutamakan  kebudayaan  Batak,  yaitu  adanya  komunitas  penenun  Ulos  Batak
Karo. Sangat jarang ditemui penenun Ulos Batak Toba. Penenun Ulos  ini dilakukan oleh kaum ibu-ibu dan para anak remaja, dewasa. anak yang menginjak bangku SMP
sudah dapat diajari  bertenun,  mulai dari  benang sampai pada proses  menjadi sebuah ulos  yang  siap  pakai.  Pertama  benang  di  gulung  atau  yang  disebut  disorha,
selanjutnya  pembuatan  jadi  benang  yang  akan  tenun,  sampai  pada  ulos  yang  sudah siap  di  tenun.  Bertenun  Ulos  merupakan  salah  satu  mata  pencaharian  masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, walaupun ada juga yang bertani, beternak, dan  nelayan.  Selain  itu  masih  terdapat  deretan  rumah-rumah  tradisional  Batak  Toba
di Desa Lumba Suhi. Sehingga selain pengunjung dapat melihat kesenian pembuatan Ulos,  pengunjung  juga  dapat  melihat  kehidupan  sehari-hari  masyarakat,  dan  dapat
juga melihat aneka bentuk dan ukiran rumah-rumah tradisional Batak Toba. Rekomendasi  pengembangan  produk  di  Desa  Lumban  Suhi  adalah
peningkatan  produk  hasil  tenunan  masyarakat. Pulau  Samosir  sebagain  besar  dihuni oleh  Suku  Batak  Toba,  oleh  karena  itu  alangkah  lebih  baik  apabila  hasil  kesenian
Ulos  yang ditenun  juga adalah Ulos  Batak Toba. Pemerintah sebaiknya  memberikan saran  dan  masukan  serta  tindakan  untuk  bisa  masyarakat  Samosir  lebih
mengutamakan produk  Ulos Batak Toba sekalipun ada penenunan  Ulos Batak Karo. Untuk  meningkatkan  daya  tarik  di  lokasi  wisata  ini,  sebaiknya  pemerintah  juga
membantu  masyarakat  dalam  pembelajaran  mengenai  pembuatan  Ulos  Batak  Toba dan  beberapa  souvenir  yang  dapat  dibuat  dari  bahan  Ulos,  sehingga  setiap
pengunjung luar daerah yang berminat belajar bertenun ulos Batak Toba sudah dapat diajari  oleh  masyarakat.  Selain  meningkatkan  produk  Ulos,  peningkatan  penyediaan
souvenir yang dibuat dari bahan dasar Ulos juga sebaiknya dilakukan. Misalnya bagi setiap  pengunjung  yang  menginginkan  kenang-kenangan  dapat  membordir  Ulos
tersebut  dengan  namanya  sendiri  dan  lokasi  tempat  dia  berwisata.  Selain  itu,  perlu peningkatan sarana transportasi, sarana informasi mengenai objek wisata.
8. Pasir Putih, Hutabolon