Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Fielding 2000 membagi sifat operasi tersebut menjadi safe dan idempotent. Operasi bersifat safe berarti saat suatu request dilakukan terhadap
server, maka state dari resource yang diminta tidak berubah. Operasi GET termasuk safe karena saat suatu request dilakukan terhadap suatu resource,
resource tersebut akan tetap sama. Di sisi lain operasi PUT termasuk tidak safe karena saat request dilakukan menggunakan operasi tersebut maka resource
tersebut menjadi berubah. Operasi bersifat idempotent berarti hasil dari operasi yang sukses tidak tergantung dari jumlah operasi tersebut dieksekusi, misalkan
operasi PUT untuk memperbarui suatu resource dapat dilakukan berulang kali dengan hasil akhir yang sama. Berbeda dengan PUT, operasi POST tidak bersifat
idempotent yang berarti jika suatu operasi POST dikirimkan lebih dari sekali, hasil akhirnya bisa saja terdapat duplikasi resource pada server. Hal tersebut
disebabkan karena operasi POST digunakan untuk menciptakan resource baru tanpa melihat id spesifik pada client.
Fielding 2000 menjelaskan beberapa batasan yang menjadi ciri khas dari arsitektur REST:
1. Identifikasi dari resource, yang berarti setiap resource yang ada harus memiliki identitas yang standar, misalnya menggunakan URI.
2. Manipulasi resource dilakukan melalui representasi. Resource asli tidak diberikan kepada client melainkan representasinya dalam bentuk XML,
JSON, ataupun HTML. Representasi tersebut terdiri atas data dan metadata yang menjelaskan data, misalnya sebuah instansi content-type pada header
HTTP merupakan atribut dari metadata. 3. Pesan yang mendefinisikan dirinya sendiri, server akan mengolah request
yang dikirim kepadanya melalui metadata yang ada pada request tersebut, misalnya melalui header dari request tersebut.
4. Hypermedia sebagai pengatur transisi dari state. Transisi dari suatu state dilakukan menggunakan hypermedia.
Implementasi REST RESTful menjadikan beberapa aplikasi dapat berkomunikasi dan bekerja sama. Melalui web service tersebut, setiap aplikasi
pada web memiliki potensi untuk mencapai aplikasi lainnya. Saat aplikasi bertukar informasi melalui standard web service, mereka dapat berkomunikasi secara
terpisah dan lepas dari sistem informasi, pemograman, processor, dan protokol internal Breitman et al. 2007.
Menurut Filho Ferreira 2009, pendekatan REST pada dasarnya terdiri dari lima konsep resource, representasi, uniform identifier, unified interface, dan
lingkup eksekusi, dan tiga prinsip adressability, statelessness, dan keterhubungan. Hal yang membedakan RESTful dengan web service lainnya
adalah linkup dari request dan response harus didefinisikan saat operasi berlangsung.