ditentukan pada tahap ini yang selanjutnya akan menjadi masukan bagi front-end sistem informasi.
Tahap ketiga adalah perancangan front end sistem informasi. Perancangan akan dilakukan menggunakan framework dengan tujuan merefleksikan fitur yang
ada dari kedua back-end yang ada. Front-end akan dikembangkan berbasis web yang menampilkan hasil transaksi data dengan kedua back-end yang ada. Front-
end sistem tidak akan melakukan banyak proses bisnis karena berperan sebagai client dari web service sehingga rancangan yang dihasilkan pada tahap ini adalah
rancangan antarmuka sistem informasi yang pada akhirnya berhubungan langsung dengan pengguna.
3.2.5 Implementasi sistem
Implementasi akan dikembangkan menggunakan beberapa bahasa pemrograman dan pada platform yang beragam. Services provider yang berfungsi
sebagai back-end sistem informasi dikembangkan menggunakan framework Restler PHP, services composer yang mengolah data GIS diimplementasikan
menggunakan framework geoserver JAVA, dan front-end yang langsung berinteraksi dengan pengguna akan dikembangkan menggunakan framework Code
Igniter PHP. Sistem operasi yang digunakan adalah empat buah Ubuntu yang diletakkan pada virtual machine. Implementasi front-end sistem informasi
digunakan sebagai prove of concept POC dari arsitektur sistem secara keseluruhan.
3.2.6 Pengujian sistem
Sistem akan
diuji menggunakan
data contoh
dummy yang
merepresentasikan data aktifitas kegiatan penelitian di perusahaan tersebut. Pengujian akan dilakukan secara sederhana yaitu pengujian black box terhadap
seluruh fungsi yang tersedia pada back-end sistem informasi dan back-end-gis. Pengujian sistem dilakukan pada front-end sistem informasi menggunakan
peramban Google Chrome dengan addon Postman. Pengujian yang dilakukan terdiri atas:
1. Pengujian terhadap keberhasilan transaksi yang dilakukan antara client dan back-end sistem informasi. Pengujian dilakukan dengan melakukan request
dan melihat hasil response yang diberikan sesuai dengan skenario yang dibuat.
2. Pengujian terhadap tema peta dengan melakukan request terhadap back-end GIS dan memeriksa hasil yang diberikan.
3. Pengujian terhadap kode respon yang diberikan oleh server terhadap situasi tertentu.
3.2.7 Dokumentasi
Tahap ini merupakan proses pembuatan dokumentasi sistem yang terdiri atas deskripsi arsitektur back-end SI, front-end SI, back-end SIG, dan front-end
SIG. Dokumentasi yang dihasilkan akan bermanfaat bagi stakeholder yang memiliki kepentingan terhadap sistem informasi yang ada. Dokumentasi arsitektur
akan menjadi panduan bagi pengembang sistem dalam melakukan modifikasi terhadap sistem. Dokumentasi front-end akan menjadi panduan bagi pengguna
yang berinteraksi dengan sistem secara langsung.
27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Wawancara dilakukan terhadap setiap penanggung jawab divisi perusahaan yang terdiri atas kebun, gudang, pabrik, administrasipemasaran, dan
kepegawaian. Pada wawancara tersebut dihasilkan gambaran proses bisnis yang terjadi di perusahaan. Hal-hal lain seperti rencana di lima tahun ke depan seperti
implementasi smartphone pun menjadi harapan dari implementasi sistem yang sedang diteliti.
Wawancara dilakukan mulai dari awal tahun 2012 hingga bulan Agustus 2012 dan menghasilkan daftar kebutuhan dari sistem beserta detail
lainnya. Setelah dilakukan wawancara dan pengumpulan informasi kebutuhan sistem dari sistem yang sedang berjalan, diperoleh beberapa informasi yang akan
digunakan sebagai dasar perancangan dan pengembangan sistem yang akan dibangun. Wawancara lanjutan dilakukan kepada setiap penanggung jawab bagian
di setiap divisi perusahaan untuk memverifikasi gambaran proses bisnis hasil wawancara sebelumnya dengan hasil analisis terhadap sistem yang sedang
berjalan. Pada bagian ini juga diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada yang menjadi kendala dalam implementasi pada sistem yang berjalan. Secara garis
besar, hasil wawancara dan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
4.1 Domain permasalahan
PT. Sasaran Ehsan Mekarsari PT. SEM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembibitan dan penelitian kelapa sawit. Secara garis besar,
perusahaan ini melakukan penelitian kelapa sawit yang dimulai dari bibit hingga tanaman dewasa. PT. SEM memiliki beberapa divisi perusahaan di dalamnya
yaitu: 1. Kebun garden
2. Gudang warehouse 3. Pabrik seed garden factory – SGF
4. Administrasi dan pemasaran marketing 5. Kepegawaian human resources
Setiap divisi dari perusahaan saling berhubungan satu sama lain sebagai sebuah kesatuan sehingga segala proses yang terjadi di perusahaan dapat berjalan
lancar. Setiap bagian tersebut memiliki fungsi dan tugas masing-masing seperti uraian berikut ini:
4.1.1 Kebun garden
Bagian kebun merupakan bagian utama dari PT. SEM, karena pada bagian inilah kegiatan pembibitan dan penelitian berlangsung. Aktivitas yang dilakukan
di kebun sesuai hasil wawancara terdiri atas beberapa bagian, mulai dari pembibitan hingga pemanenan. Pengelompokkan menjadi satu domain didasarkan
pada hasil wawancara sebagai berikut: “Kebun dimulai dengan penerimaan kecambah dari pabrik, lalu ditanam di
pembibitan prenursery, dan seterusnya hingga dipanen beberapa tahun kemudian. Walau prosesnya cukup panjang, namun pengelolaannya masih dilakukan di
bawah mandor kebun”. Tahapan yang terjadi pada kebun adalah:
a Pembibitan prenursery Aktivitas ini berfokus pada proses pembibitan awal yang dimulai dari bibit
belum tumbuh hingga menjadi kecambah berusia 3 bulan. Setelah kecambah tersebut sudah berusia 3 bulan maka proses berlanjut pada bagian pembibitan
mainnursery repotting. Aktivitas yang terjadi pada pembibitan prenursery yaitu: • Penyiapan kantong plastik polibeg, kegiatan pengisian kantong plastik
dengan tanah sebagai persediaan media tanam bibit. • Penanaman bibit, kegiatan penanaman bibit ke dalam kantong polibeg kecil.
• Repotting, proses pemindahan bibit dari kantong polibeg kecil ke kantong polibeg besar pada pembibitan mainnursery.
• Penyeleksian bibit rusakmati, proses pemilihan bibit yang rusakmati dan menyingkirkannya dari lahan pembibitan.
• Penjualan bibit, pemindahan bibit dari lahan pembibitan untuk dijual ke konsumen.
• Sensus pokok, perhitungan jumlah tanaman berdasarkan usia dan varietasnya.
b Pembibitan mainnursery Aktivitas lanjutan dari prenursery yang berfokus untuk memelihara dan
membesarkan tanaman hingga siap tanam di medan sesungguhnya. Kegiatan pembibitan mainnursery akan berlangsung selama 9 bulan sehingga tanaman yang
keluar dari tahap ini dapat ditanam atau dijual ke konsumen. Aktivitas yang terjadi pada tahap ini yaitu:
• Penanaman bibit, kegiatan penanaman bibit ke dalam kantong polibeg kecil. • Transplanting, proses pemindahan bibit dari kantong polibeg kecil ke
kantong polibeg besar pada pembibitan mainnursery. • Penyeleksian bibit rusakmati, proses pemilihan bibit yang rusakmati dan
menyingkirkannya dari lahan pembibitan. • Penjualan bibit, pemindahan bibit dari lahan pembibitan untuk dijual ke
konsumen. • Sensus pokok, perhitungan jumlah tanaman berdasarkan usia dan varietasnya
c Perawatan Kegiatan perawatan dilakukan per tanaman yang ada di kebun. Perawatan
terdiri dari beberapa jenis dan dilakukan secara periodik maupun insidental perawatan khusus.
d Penanaman tanaman Kegiatan penanaman dilakukan di kebun pada titik tanam yang kosong atau
belum ditempati. Tanaman yang ditanam bisa berasal dari mainnursery maupun tanaman dewasa dari luar perusahaan.
e Penanaman tanaman penggantisulamreplanting Kegiatan replanting dilakukan karena tanaman tertentu di kebun telah tidak
produktif lagi ataupun sudah mati sehingga perlu diganti dengan tanaman baru. Penanaman ini dilakukan pada titik tanam yang telah ditempati namun tanaman
yang menempati tersebut tidak produktif lagi. f Pembungkusan bagging
Kegiatan pembungkusan dilakukan pada tandanjanjang buah sawit betina yang bertujuan sterilisasi tandan dari polenserangga. Kegiatan ini dilakukan per
tandan pada tandan yang sudah siap dikawin.