2.9 Web Service
Seperti pendahulunya, seperti Common Request Broker Architecture CORBA, Remote Method Invocation RMI dan Distributed Component Object
Model DCOM, web service adalah sekumpulan standard dan metode pemrograman untuk berbagi data antara aplikasi perangkat lunak yang berbeda.
Web service adalah sistem perangkat lunak yang didesain untuk mendukung interaksi antar mesin melalui jaringan. Web service memiliki interface khusus
yang menjelaskan layanan yang ada melalui format yang dapat diproses oleh mesin. Sistem lain dapat berinteraksi dengan web servis melalui prosedur yang
ditentukan menggunakan pesan SOAP, XML, ataupun standard web lainnya W3C 2004.
2.10 Kelapa sawit Elaeis
Tanaman kelapa sawit diklasifikasikan sebagai berikut Pahan 2010: Divisi
: Embryophyta Siphonagama Kelas
: Angiospermae Ordo
: Monocotyledonae Famili
: Arecaceae Subfamili : Cocoideae
Genus : Elaeis
Spesies : E. guineensis Jacq.
E. oleifera H.B.K Cortes E. odora
Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri atas dua jenis: E. guineensis dan E. oleifera. Jenis pertama yang terluas dibudidayakan orang secara komersial di
Afrika, Amerika Selatan, Asia Tenggara, Pasifik Selatan, serta beberapa daerah lain dengan skala yang lebih kecil. Kedua spesies kelapa sawit ini memiliki
keunggulan masing-masing: E. guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi dan E. oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah.
Penangkar seringkali melihat tipe kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang, yang terdiri atas: Dura, Pisifera, dan Tenera Gambar 3.
Gambar 3 Varietas kelapa sawit Pahan 2010 Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal yaitu sekitar
2-8 mm sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang, sehingga
tidak memiliki inti kernel yang menghasilkan minyak ekonomis dan bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah
persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah
tipis sekitar 0,5-4 mm namun bunga betinanya tetap steril.
2.11 Metode Waterfall
Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Fase waterfall menurut Sommerville 2010 dapat dilihat
pada Gambar 4.
Gambar 4 Metodologi pengembangan perangkat lunak waterfall Sommerville 2010
a. Requirements analysis and definition Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan
didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan