HTTP header TINJAUAN PUSTAKA
4. 404 Not Found. Kode ini mengindikasikan bahwa URI yang diberikan tidak dapat dipetakan kepada resource yang ada, dengan kata lain resource pada
URI yang diberikan tidak ada. 5. 405 Method Not Allowed. Kode ini mengindikasikan resource yang dituju
tidak mendukung operasi menggunakan interface yang diberikan oleh client. Sebagai contoh, resource yang hanya dapat dibaca akan mengembalikan kode
405 Method Not Allowed saat client melakukan operasi selain GET. 6. 406 Not Acceptable. Kode ini diberikan saat server tidak dapat memenuhi
permintaan format representasi yang diminta oleh client. 7. 409 Conflict. Kode ini diberikan saat client melakukan request untuk
mengubah state dari resource menjadi tidak konsisten. Sebagai contoh menghapus suatu resource yang memiliki sub-resource yang tidak kosong.
8. 415 Unsupported Media Type. Server mengirimkan kode ini untuk memberitahukan client yang mengirimkan representasi data yang tidak
dimengerti. Sebagai contoh client mengirimkan representasi dalam format JSON, sedangkan server hanya menerima format XML.
9. 417 Expectation Failed. Saat client meminta izin server untuk mengirimkan suatu representasi kepada server, namun server tidak mau menerima
representasi yang diberikan oleh client, maka server akan mengirimkan kode ini.
Kelompok kode 5xx menandakan terjadi suatu permasalahan yang disebabkan oleh server atau pada proxy yang digunakan. Kelompok ini terdiri atas:
1. 500 Internal Server Error. Kode ini merupakan kode generik dari respon kesalahan yang terjadi oleh server.
2. 503 Service Unavailable. Kode ini berarti web service yang dituju oleh client sedang bermasalah. Server berjalan namun karena suatu hal server
tidak dapat menangani request dari client.