operasi seperti pembacaan, penulisan, dan pembuatan resource baru, server akan merespon dengan representasi resource dalam bentuk XML dan memberikan kode
respon pada header sebagai metadatanya. Implementasi dilakukan secara implisit pada kode pemrograman bersamaan dengan saat pengiriman representasi resource
tersebut.
4.4 Implementasi front-end Sistem Informasi SI
Front-end SI akan menjadi titik masuk data ke sistem. Sistem front-end SI menjadi penyambung komunikasi antara pengguna dengan sistem melalui
tampilan berbasis web yang dapat dioperasikan secara langsung Gambar 18.
Gambar 18 Front-end sistem informasi sebagai penengah komunikasi Sistem front-end sekaligus berfungsi menerjemahkan data yang dikirim oleh
pengguna ke bentuk representasi yang didukung oleh back-end sistem informasi. Sistem ini juga berfungsi sebaliknya, menerjemahkan representasi data dalam
bentuk XML ke bentuk yang dapat dimengerti secara langsung oleh pengguna. Sistem ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan
framework Code Igniter. Sistem diimplementasikan menggunakan konsep Model View Controller MVC. Model yang dihasilkan tidak berkomunikasi dengan
sistem basis data melainkan dengan back-end sistem informasi yang berada pada komputer yang bebeda menggunakan protokol HTTP.
Data yang terkirim ke sistem front-end ini disimpan pada server lainnya, yaitu server back-end. Sistem menerjemahkan data yang diperoleh dari pengguna
ke XML, lalu mengirimkannya kepada back-end sistem informasi yang berada pada komputer yang berbeda. Pembacaan data yang berasal dari sistem back-end
dalam bentuk XML pun diterjemahkan ke dalam format data PHP sebelum ditampilkan kepada pengguna.
4.5 Implementasi back-end Sistem Informasi Geografis SIG
Sistem dikembangkan menggunakan Geoserver 2.2 dan basis data PostgreSQL 9.1 dengan ekstensi Postgis 2. Geoserver merupakan aplikasi server
yang ditulis menggunakan bahasa Java yang ditujukan untuk melakukan manajemen data spasial. Pemilihan basis data PostgreSQL karena sistem harus
dapat menampilkan tema kebun tertentu. Tema yang ada harus berdasarkan data yang tersimpan pada back-end sistem informasi. Penggunaan PostgreSQL
menjadikan komunikasi antara back-end sistem informasi dengan back-end sistem informasi geografis dapat dilakukan lebih mudah. Perancangan back-end sistem
informasi geografis pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 19 Rancangan tampilan back-end sistem informasi Tema yang ada merupakan hasil pengolahan data di back-end sistem
informasi yang disimpan pada tabel khusus di PostgreSQL. Setiap tema memiliki tabelnya masing-masing sehingga untuk tema Pohon terpilih, pohon siap polinasi,
dan pohon siap panen memiliki tabel masing-masing list_individu_terpilih, list_individu_siap_polinasi,
dan list_individu_siap_panen
di basis
data
PostgreSQL. Tabel tersebut selanjutnya akan diproses oleh Geoserver untuk ditampilkan dalam bentuk peta pada peramban seperti pada Gambar 19.
4.6 Implementasi front-end Sistem Informasi Geografis SIG