Hubungan Panjang – Berat HASIL DAN PEMBAHASAN

29

4.5. Hubungan Panjang – Berat

Analisis hubungan panjang – berat menggunakan data panjang total dan berat basah ikan contoh untuk melihat pola pertumbuhan individu ikan layur di PPP Labuan Banten. Hubungan panjang – berat ikan layur disajikan pada Gambar 8. Gambar 8. Hubungan panjang – berat ikan layur contoh. Berdasarkan hasil analisis hubungan panjang – berat diketahui bahwa pola pertumbuhan ikan layur di PPP Labuan allometrik positif b3 dengan nilai b sebesar 3,127 dengan nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,94. Pola pertumbuhan allometrik positif artinya pola pertumbuhan ikan layur di dominasi oleh pertumbuhan berat pertumbuhan berat lebih dominan dibanding pertumbuhan panjang. Pola pertumbuhan ikan layur ini dipengaruhi oleh ketersediaan makanan yang melimpah di perairan PPP Labuan. Pada bulan Februari – April PPP Labuan mengalami musim barat sehingga banyak nelayan yang tidak melakukan operasi penangkapan ikan. Hal ini menyebabkan stok ikan-ikan kecil dan jenis udang- udangan yang merupakan makanan ikan layur tidak tereksploitasi dan melimpah di perairan. Hasil uji lanjut dengan selang kepercayaan 95 juga menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ikan layur allometrik positif dengan nilai t hit sebesar 36,23 dan nilai t tab sebesar 2,26. Hasil t hit t tab sehingga kesimpulan dari uji lanjut ini adalah menolak H b = 3. Hasil penelitian Gupta 1967 dalam Deshmukh 2010 memperlihatkan pola pertumbuhan L. savala adalah allometrik positif Log W = -5.5396 + 3.30715 Log L. Pola pertumbuhan allometrik positif juga didapatkan oleh Deshmukh 2010 y = 4E-07x 3.127 R² = 0.936 200 400 600 800 1000 1200 1400 500 1000 1500 B e rat gr am Panjang total mm Total N = 191 30 terhadap L. savala di perairan pesisir Mumbai, India Log W = -7.9652 + 3.6117 Log L. Beberapa penelitian terkait dengan ikan layur menunjukkan hasil yanag sama walaupun di lokasi yang berbeda. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ikan layur secara umum memiliki pola pertumbuhan allometrik positif. Ketersediaan makanan pada beberapa wilayah perairan tersebut sangat cukup bagi ikan layur.

4.6. Mortalitas dan Laju Eksploitasi