25 Hasil penelitian Ambarwati 2008 memperlihatkan sebaran frekuensi
panjang total Lepturacanthus savala yang tidak jauh berbeda yaitu berkisar antara 314
– 935 mm. Kisaran ukuran paling banyak ditemukan pada selang ukuran 634 – 793 mm. Hasil penelitian Deshmukh 2010 diperairan di perairan pesisir Mumbai,
India memperlihatkan sebaran frekuensi panjang berkisar antara 80 – 623 mm.
Penelitian Syarif 2009 memperlihatkan selang ukuran panjang ikan layur antara 555
– 935 mm. Perbedaan selang ukuran panjang ikan yang dihasilkan dari beberapa penelitian tersebut diduga karena perbedaan lokasi pengambilan contoh yaitu antara
teluk Pelabuhan ratu, perairan pesisir Mumbai dan PPP Labuan Banten.
4.4. Parameter Pertumbuhan
Pemisahan kelompok ukuran panjang dilakukan dengan menggunakan paket program FISAT FAO-ICLRAM Stock Assesment-NORMSEP dengan selang
kelas, nilai minimum, interval kelas dan frekuensi dimasukkan terlebih dahulu. Hasil analisis pemisahan kelompok umur disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6. Kelompok ukuran panjang ikan layur contoh
Total N = 191
21 April 2012 N = 60
2 April 2012 N = 63
14 Februari 2012 N = 68
26 Berdasarkan hasil analisis pemisahan kelompok ukuran pada Gambar 7.
dapat dilihat bahwa ikan layur yang diamati hanya memiliki satu kelompok ukuran panjang. Nilai tengah dari setiap sampling pada kelompok umur tersebut disajikan
pada Tabel 2. Table 2. Nilai tengah panjang total ikan layur L. savala yang didaratkan di PPP
Labuan Banten. Tanggal Nilai tengah panjang total mm
14 Februari 2012 531,91 02 April 2012 592,45
21 April 2012 783,25 TOTAL 630,82
Tabel 2 menunjukkan nilai tengah rata-rata ikan layur pada kelompok ukuran panjang tiap sampling berkisar antara 531,91 mm
– 783,25 mm. nilai tengah rata- rata ikan layur contoh seluruhnya total sebesar 630,82. Hasil penelitian Syarif
2009 di Teluk Palabuhanratu menunjukkan nilai tengah yang berbeda yaitu sebesar 740 mm. Perbedaan hasil ini disebabkan oleh perbedaan waktu dan lokasi penelitian.
Tabel 3. Nilai indeks separasi dan jumlah populasi teoritis total ikan layur di PPP Labuan Banten.
Tanggal Lt
SD Jumlah Sampel ekor
S.I 14 Februari 2012
531,91 86,74
68 n.a.
2-Apr-12 592,45
55,07 63
n.a. 21-Apr-12
TOTAL 783,25
630,82 105,18
135,70 60
191 n.a.
n.a.
Tabel 3 menyajikan hasil analisis pemisahan kelompok ukuran ikan layur yaitu panjang rata-rata, jumlah sampel ikan dan indeks separasi. Jumlah total
populasi ikan contoh sebanyak 191 ekor nilai teoritis. Nilai ini sama dengan jumlah populasi ikan contoh sesungguhnya karena pada pengamatan ikan tidak ada
tumpang tindih kelompok ukuran panjang hanya terdapat satu kelompok ukuran panjang. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa ikan layur di PPP Labuan tidak
mengalami rekruitmen terhadap individu baru selama penelitian. Sedangkan hasil penelitian Syarif 2009 menunjukkan adannya rekruitmen ikan layur.
27 Parameter pertumbuhan dengan menggunakan model Von Bertalanffy K
dan L
∞
diduga dengan menggunakan paket program FISAT FAO-ICLRAM Stock Assesment-ELEFAN 1 dengan selang kelas, nilai tengah dan frekuensi dimasukkan
terlebih dahulu, kemudian nilai K dan L
∞
tersebut dimasukkan ke dalam model pertumbuhan Von Bartalanffy. Hasil analisis parameter pertumbuhan ikan layur
yaitu koefisien pertumbuhan K dan panjang asimtotik L
∞
serta umur teoritis ikan pada saat panjang sama dengan nol t
disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Perbandingan parameter pertumbuhan berdasarkan model Von Bertalanffy
K, L
∞
dan t L. savala di PPP Labuan Banten.
Parameter Nilai
Sholeh, 2012 PPP Labuan Banten
N
total
= 191 ekor Nilai
Syarif, 2009 Teluk Palabuhanratu
N
total
= 172 ekor Nilai
Desmukh, 2010 Pesisir Mumbai, India
N
total
= 7.532 ekor K per tahun
L
∞
mm t
tahun 3,52
1110,53 -0,097
0,56 1348
-0,62 0,87
688 -0,000251
Persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy yang terbentuk pada ikan layur
adalah Lt = 1110,53 1 –exp
[-3,52t+0,097]
. Koefisien pertumbuhan K ikan layur di PPP Labuan Banten adalah 3,52 per tahun. Hasil penelitian Syarif 2009
mendapatkan nilai K sebesar 0,56 dan L
∞
sebesar 1348 mm, sedangkan penelitian Desmukh 2010 menghasilkan nilai K sebesar 0,87 dan L
∞
sebesar 688 mm. Menurut Lagler 1970 dalam Syarif 2010 bahwa ikan dengan nilai K relatif besar
umumnya memliki panjang relatif pendek. Beverton and Holt 1956 in Desmukh 2005 juga mengungkapkan bahwa koefosien pertumbuhan K berbanding terbalik
terhadap panjang asimtotik L
∞
. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengindikasikan bahwa ikan layur yang terdapat di PPP Labuan Banten memiliki
ukuran lebih kecil daripada yang tertangkap di Teluk Palabuhanratu. Hasil penelitian Desmukh 2010 di Pesisir Mumbai, India sangat berbeda dengan hasil yang
diperoleh di PPP Labuan. Hal ini diduga karena perbedaan karakteristik lokasi penelitian yang mempengaruhi pertumbuhan ikan layur.
Perbedan nilai K menyebabkan ikan layur yang ditangkap di Teluk Pelabuhanratu akan mencapai panjang asimtotik lebih lama 204 bulan daripada
ikan layur yang didaratkan di PPP Labuan yang hanya memerlukan waktu 3,5 bulan
28 saja. Perbedaan nilai K yang sangat besar di PPP Labuan diduga karena ikan layur
yang ditangkap pada saat sampling merupakan ikan layur yang sedang memasuki tahap pertumbuhan yang maksimal remaja. Hal ini juga dapat memberikan
informasi bahwa perairan Selat Sunda merupakan wilayah asuhan nursery ground bagi ikan layur. Nilai K yang besar juga dapat dipengaruhi oleh keberadaan ikan
layur yang terbatas sedikit. Selektivitas alat tangkap jaring rampus yang digunakan memberikan peluang tidak tertangkapnya ikan layur kecil juga memiliki peran
terhadap pertumbuhan ikan layur yang cepat. Kurva pertumbuhan ikan layur di perairan PPP Labuan Banten disajikan
pada Gambar 7 dengan memplotkan umur bulan dan panjang teoritis ikan mm sampai umur ikan mencapai 3 bulan.
Gambar 7. Hubungan panjang dengan umur L. savala
Kurva diatas menunjukkan bahwa ikan layur akan mencapai panjang total maksimum secara teoritis sebesar 1110,53 mm dalam waktu 3,5 bulan 0,29 tahun.
Kurva tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan layur mengalami perbedaan setiap waktu. Ikan layur muda umur kurang dari 1 bulan memiliki pertumbuhan
yang sangat cepat karena seluruh energi yang diperoleh digunakan untuk proses pertumbuhan. Pertumbuhan ikan layur akan menurun ketika memasuki usia dewasa
dikarenakan energi yang diperoleh tidak hanya digunakan untuk pertumbuhan melainkan digunakan juga untuk proses reproduksi dan regenerasi terhadap sel-sel
tubuh sudah yang mengalami kerusakan. Penurunan laju pertumbuhan stok dalam suatu populasi juga terjadi ketika stok sudah melebihi daya dukung lingkungan.
0.00 200.00
400.00 600.00
800.00 1000.00
1200.00
1.5 3
P a
n ja
n g
m m
Umur bulan
Lt = 1110,53 1 – exp
[-3,52 t + 0,097]
29
4.5. Hubungan Panjang – Berat