Pengelolaan Sumberdaya Perikanan TINJAUAN PUSTAKA

10 Berdasarkan hasil penelitian analisis bioekonomi menggunakan Gordon- Schaefer oleh Said 2011 menggambarkan kondisi perikanan layur di Teluk Palabuhanratu telah melebihi upaya penangkapan optimalnya pada tahun 2001, 2002, 2005, 2006, 2007 dan 2010. Pada tahun 2006-2008 hasil tangkapan yang diperoleh telah melebihi hasil tangkapan optimal secara ekonomi MEY dan telah melebihi potensi lestarinya MSY.

2.9. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan

Sumberdaya laut memiliki status kepemilikian common property sehingga memiliki dampak terjadinya proses penangkapan bersifat open acces dalam artian semua orang memiliki hak untuk menangkap sehingga sangat diperlukan pengelolaan sumberdaya perikanan yang baik agar stok ikan dapat terus dieksploitasi untuk kepentingan saat ini dan yang akan datang. Pengelolaan sumberdaya perikanan merupakan semua upaya, termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumplan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya ikan, dan implementasi serta penegakkan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atau otorita lain yang diarahkan untuk mencapai kelangsungan produktivitas sumberdaya hayati perairan dan tujuan yang telah disepakati UU No.45 tahun 2009. Pengelolaan perikanan memiliki tujuan sebagaimana tertuang dalam UU No. 31 Tahun 2004 tentang perikanan pasal 3. Pengelolaan sumberdaya perikanan tidaklah mudah dan perlu melakukan pendekatan multi disipllin ilmu. Menururt Charles 2001 sistem perikanan yang berkelanjutan sustainable fishery system harus mencakup tiga komponen penting sub-system. Tiga komponen tersebut meliputi sistem alamiah the natural system, system kemanusiaan the human system dan Sistem manajemen dalam perikanan the fishery management system. Secara alamiah ikan memiliki keanekaragaman jenis berdasarkan habitat, morfologi dan siklus hidupnya. Tipe ekosistem sebagai habitat ikan juga memiliki karakteristik yang berbeda dan memungkinkan terjadinya peristiwa alamiah yang berbeda pula yang menjadi ancaman terhadap sumbberdaya ikan. Manusia Human dalam hal ini adalah nelayan merupakan top predator bagi ikan. Berbagai macam cara dan teknologi dimanfaatkan untuk mengoptimalkan 11 sumberdaya mulai dari produksi penangkapan hingga distribusi hasil perikanan. Manajemen dalam perikanan harus dilakukan secara kolaboratif dan terpadu antar sektor dan disiplin ilmu. Sistem perikanan sangat beragam mulai dari sistem perikanan tradisional hingga sistem perikanan international. Manajemen perikanan tidak dapat dilakukan hanya dari sektor tertentu namun harus dilakukan secara menyeluruh. Menurut Charles 2001 beberapa tahapan dalam manajemen sistem perikanan yaitu Fishery Reasearch, Policy and Planning, Fishery development and Fishery Management. 12

3. METODE PENELITIAN