Pemeliharaan Ikan Pengamatan Prosedur Penelitian

Pengukuran kualitas air dilakukan saat dilakukan sampling pertumbuhan pada ikan uji. Sampling dilakukan 5 kali selama penelitian. Uji kualitas air yang diamati antara lain adalah suhu, konsentrasi oksigen terlarut DO, pH, amonia, dan alkalinitas. Air sampel yang diujikan merupakan air pemeliharaan benih sebelum dan setelah pergantian air dari setiap perlakuan.

2.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Parameter yang diamati selama penelitian meliputi paramater biologi yang terdiri atas derajat kelangsungan hidup SR, pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, koefisien keragaman dan konversi pakan FCR. Selain itu, pengamatan dilakukan terhadap paramater kualitas air dan parameter ekonomi. Pengamatan parameter kualitas air dilakukan setiap 5 hari sekali, selama masa pemeliharaan 20 hari. Sedangkan pengamatan parameter ekonomi yang dilakukan meliputi keuntungan, RC ratio, break event point BEP, payback periode PP dan harga pokok produksi HPP.

2.3.1 Derajat Kelangsungan Hidup

Tingkat kelangsungan hidup SR dihitung dengan cara menghitung total ikan yang hidup di akhir perlakuan, dan digunakan rumus Zonneveld et al. 1991: SR = N t N x 100 keterangan : SR = Derajat kelangsungan hidup Nt = Jumlah ikan hidup pada akhir pemeliharaan ekor No = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan ekor

2.3.2 Pertumbuhan Bobot Harian

Bobot ikan diukur dengan pengambilan contoh sebanyak 10 ekorakuarium menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram. Laju pertumbuhan spesifik α, pertumbuhan bobot harian GR dan laju pertumbuhan biomassa yield dihitung dengan menggunakan rumus: α = [lnWt-lnWot] x 100 Zonneveld et al., 1991 GR = [Wt-Wot] Hepher, 1978 Yield = [Bt-Bot] Hepher, 1978 keterangan: Wt = Bobot rata-rata ikan pada saat akhir gram Bt = Bobot biomassa ikan pada saat akhir gram W o = Bobot rata-rata ikan pada saat awal gram Bo = Bobot biomassa ikan pada saat awal gram t = Lama pemeliharaan hari

2.3.3 Pertumbuhan Panjang Mutlak

Panjang total tubuh ikan diukur menggunakan penggaris dengan pengambilan contoh sebanyak 10 ekorakuarium pada setiap ulangan, untuk diukur panjangnya. Pertumbuhan panjang mutlak dapat dihitung dengan rumus Effendie 1979: Pm = Lt - Lo keterangan: P m = Pertumbuhan panjang mutlak cm L t = Panjang rata-rata akhir cm L = Panjang rata-rata awal cm t = Waktu hari

2.3.4 Koefisien Keragaman Panjang

Keragaman panjang dalam penelitian ini dinyatakan dalam koefisien keragaman panjang. Koefisien ini adalah persentase dari simpangan baku panjang ikan contoh terhadap nilai tengahnya dengan rumus Steel dan Torrie 1982: KK = SY x 100 Keterangan : KK = Koefisien keragaman S = Simpangan baku Y = Rata-rata contoh

2.3.5 Feed Convertion Ratio FCR

Pada penelitian ini perhitungan parameter pakan melalui pendekatan nilai FCR, yaitu jumlah satuan pakan yang dihabiskan untuk menghasilkan satuan berat ikan. Penghitungan yang dilakukan adalah menimbang jumlah sisa pakan yang dihabiskan dan menimbang perubahan biomassa ikan di akhir perlakuan menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram. Selanjutnya penghitungan FCR digunakan rumus NRC 1993: FCR = ∑ F B t -B +BD, BD = 0 keterangan : FCR = Feed Conversion Ratio Bt = Biomassa ikan akhir gram B = Biomassa ikan awal gram