Laju Pertumbuhan Harian Parameter Biologi .1 Derajat Kelangsungan Hidup SR

nyata P0,05 terhadap laju pertumbuhan bobot harian maupun laju pertumbuhan spesifik Lampiran 1c. Namun, perlakuan padat penebaran tersebut berpengaruh nyata p0,05 terhadap laju pertumbuhan biomassa harian yield. Hal tersebut terlihat pada laju pertumbuhan biomassa yang diperoleh pada perlakuan padat penebaran 35 ekorliter, 40 ekorliter, 45 ekorliter dan 50 ekorliter secara berturut-turut, yakni 9,40 ± 2,59 gramhari, 10,69 ± 1,27 gramhari, 11,55 ± 2,22 gramhari dan 6,27 ± 1,52 gramhari Gambar 4. Gambar 2. Grafik pertumbuhan bobot harian lele Clarias sp. Gambar 3. Grafik laju pertumbuhan spesifik lele Clarias sp. 0,0068 ± 0,0017 0,0066 ± 0,0006 0,0062 ± 0,0015 0,0039 ± 0,0009 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 35 40 45 50 Gro w th R a te g ra m ha ri Padat Tebar ekorliter 21,84 ±1,16 20,35 ±1,46 21,33 ± 1,15 19,31 ± 2,82 0.00 3.00 6.00 9.00 12.00 15.00 18.00 21.00 24.00 27.00 30.00 35 40 45 50 Sp esific G ro w th R a te Padat Tebar ekorliter a a a a a a a a a a a a Gambar 4. Grafik laju pertumbuhan biomassa harian lele Clarias sp.

3.1.1.3 Pertumbuhan Panjang Mutlak

Laju pertumbuhan panjang mutlak yang diperoleh pada perlakuan padat penebaran 35 ekorliter, 40 ekorliter, 45 ekorliter, dan 50 ekorliter secara berturut-turut, yakni sebesar 1,39±0,16 cm, 1,35±0,08 cm, 1,33±0,25 cm dan 1,17±0,06 cm Gambar 5. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan ketinggian air tidak berpengaruh nyata P0,05 terhadap laju pertumbuhan mutlak Lampiran 3c. Gambar 5. Grafik panjang mutlak lele Clarias sp.

3.1.1.4 Koefisien Keragaman Panjang

Nilai koefisien keragaman yang diperoleh pada perlakuan padat penebaran 35 ekorliter, 40 ekorliter, 45 ekorliter dan 50 ekorliter secara berturut-turut adalah 13,57±0,97, 12,88±2,72, 9,30±1,05 dan 15,08±2,19 Gambar 6. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan padat penebaran 9,40 ± 2,59 10,69 ± 1,27 11,55 ± 2,22 6,27 ± 1,52 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 35 40 45 50 Y ield g ra m ha ri Padat Tebar ekorliter 1,39 ± 0,16 1,35 ± 0,08 1,33 ± 0,25 1,17 ±0,06 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 35 40 45 50 P a nja ng M utla k cm Padat Tebar ekorliter a a a a ab ab a b berpengaruh nyata P0,05 terhadap laju koefisien keragaman Lampiran 5b. Perbedaan tersebut terlihat antara perlakuan padat penebaran 45 ekorliter dengan padat penebaran 50 ekorliter. Gambar 6. Grafik koefisien keragaman panjang lele Clarias sp.

3.1.1.5 Feed Conversion Ratio FCR

Nilai Feed Conversion Ratio FCR pada perlakuan padat penebaran 35 ekorliter, 40 ekorliter, 45 ekorliter dan 50 ekorliter secara berturut-turut adalah 1,90±0,45, 2,06±0,22, 2,37±0,43 dan 2,52±0,08 Gambar 7. Nilai FCR yang diperoleh tidak meningkat secara signifikan seiring kenaikan perlakuan padat penebaran sehingga hasil analisis ragam juga menunjukkan bahwa perbedaan padat penebaran tidak berpengaruh nyata P0,05 terhadap Nilai Feed Conversion Ratio FCR Lampiran 6b. Gambar 7. Grafik Feed convertion ratio FCR pada lele Clarias sp. 13,57 ± 0,97 12,88 ± 2,72 9,30 ± 1,05 15,08 ± 2,19 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 35 40 45 50 K o efisie n K er a g a m a n Pa n ja n g Padat Tebar ekorliter 1,90 ± 0,45 2,06 ± 0,22 2,37 ± 0,43 2,52 ± 0,08 0.00 0.30 0.60 0.90 1.20 1.50 1.80 2.10 2.40 2.70 3.00 35 40 45 50 F ee d C o nverti o n R a tio F CR Padat Tebar ekorliter ab ab a b a a a a