setinggi 30 cm dengan volume sebanyak 50,4 liter. Akuarium yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 12 buah. Setiap akuarium perlakuan dipasang
aerasi untuk mempertahankan distribusi oksigen yang baik dalam media selama masa pemeliharaan. Suhu setiap perlakuan dijaga pada kisaran 28-30
o
C dengan pemasangan heater di setiap akuarium yang dilengkapi dengan termometer,
dengan tujuan agar perubahan suhu tidak signifikan akibat pergantian air atau perubahan suhu siang-malam. Sebelum penebaran, setiap media perlakuan diberi
garam sebanyak 3 ppt.
2.2.2.2 Pemeliharaan Ikan
Benih yang digunakan adalah benih lele Sangkuriang yang berumur 8 hari dengan rata-rata ukuran panjang 0,77±0,03 cm. Lama pemeliharaan benih tersebut
adalah 20 hari hingga ukuran 2-3 cm. Jumlah benih yang digunakan untuk perlakuan PT-35 sebanyak 5292 ekor, perlakuan PT-40 sebanyak 6048 ekor,
perlakuan PT-45 sebanyak 6804 ekor dan perlakuan PT-50 sebanyak 7560 ekor. Sampling awal dilakukan pada saat penebaran benih dengan mengukur berat dan
panjang benih ikan lele. Pakan yang diberikan berupa pakan alami, yaitu cacing sutra yang
dicincang dan diberikan secara at satiation, yaitu pemberian pakan sekenyang- kenyangnya pada ikan. Frekuensi pemberian pakan dilakukan 4 kali sehari, yaitu
pukul 09.00, 12.00, 16.00 dan 20.00 WIB. Setiap pagi hari yaitu pukul 07.00 WIB dilakukan pergantian air sebanyak 100 setiap akuarium untuk menjaga
kualitas air. Pergantian air 100 dilakukan pengurangan air sekitar 85 dan selanjutnya dilakukan flowtrough sampai air akuarium tergantikan 100.
2.2.2.3 Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap beberapa parameter yaitu berat, panjang, dan jumlah ikan yang mati serta kualitas air, diamati selama masa pemeliharaan.
Pengamatan dilakukan selama kurang lebih dua minggu. Untuk mengetahui laju pertumbuhan dilakukan pengambilan contoh sampling setiap 5 hari sekali
dengan cara menimbang bobot dan mengukur panjang ikan. Setiap sampling, larva ikan lele yang diambil sebanyak 10 ekorakuarium. Sedangkan tingkat
kelangsungan hidup dapat diketahui dengan cara menghitung jumlah ikan yang mati setiap harinya selama masa pemeliharaan.