Efisiensi Ekonomi Analisis Data

BD = Biomassa ikan mati gram F = Jumlah Pakan gram

2.3.6 Efisiensi Ekonomi

Efisiensi ekonomi dibutuhkan untuk mengetahui aspek ekonomi pada perlakuan penelitian. Berikut merupakan parameter yang diamati dalam efisiensi ekonomi. 1 Keuntungan profit Menurut Martin et al. 1991, keuntungan dapat dihitung menggunakan rumus: Keuntungan = Penerimaan – Biaya produksi total 2 RC menunjukkan besarnya perbandingan antara penerimaan dan biaya total yang dikeluarkan, dapat dihitung dengan rumus berikut Rahardi et al., 1998: RC = Pendapatan Total Biaya Operasional 3 Break Even Point BEP Menurut Martin et al. 1991: a BEP penerimaan menunjukkan bahwa produksi dikatakan impas jika memperoleh penerimaan sebesar nominal tertentu. BEP penerimaan dihitung menggunakan rumus berikut: BEPp = Biaya Tetap 1 − Biaya Variabel Pendapatan b BEP unit menunjukkan bahwa produksi dikatakan impas jika telah melakukan penjualan sebesar jumlah ikan ekor tertentu. BEP unit dihitung menggunakan rumus berikut: BEPu = Biaya Tetap Harga ekor − Biaya Variabel Pendapatan 4 Payback Periode PP Payback Periode adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui lamanya waktu pengembalian modal. Menurut Martin et al. 1991. PP dihitung menggunakan rumus berikut : PP = Biaya Investasi Keuntungan x Tahun 5 Harga pokok produksi HPP Harga pokok produksi merupakan nilai atau biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit produk Rahardi et al., 1998: HPP dihitung menggunakan rumus berikut : HPP = Biaya Produksi Total Nilai Hasil Produksi

2.3.7 Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan program SPSS 17.0, yang meliputi : 1 Analisis Ragam ANOVA dengan uji F pada selang kepercayaan 95, digunakan untuk menentukan apakah perlakuan berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan, derajat kelangsungan hidup, koefisien keragaman panjang, dan feed conversion ratio. Apabila berpengaruh nyata, untuk melihat perbedaan antar perlakuan akan diuji lanjut dengan menggunakan uji Tukey. 2 Analisis deskripsi kuantitatif, digunakan untuk menentukan efisiensi ekonomi yang disajikan dalam bentuk tabel dan kelayakan media pemeliharaan bagi kehidupan benih ikan lele selama penelitian, yang disajikan dalam bentuk tabel.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Berikut adalah hasil dari perlakuan padat tebar yang dilakukan dalam penelitian yang terdiri dari parameter biologi, parameter kualitas air dan parameter ekonomi. 3.1.1 Parameter Biologi 3.1.1.1 Derajat Kelangsungan Hidup SR Derajat kelangsungan hidup pada perlakuan yang diperoleh pada perlakuan padat penebaran 35 ekorliter, 40 ekorliter, 45 ekorliter dan 50 ekorliter secara berturut-turut adalah 78,50±3,47, 81,28±2,68, 82,57±3,66 dan 65,81±3,36 Gambar 1. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan padat penebaran berpengaruh nyata P0,05 terhadap derajat kelangsungan hidup Lampiran 4d. Gambar 1. Grafik derajat kelangsungan hidup lele Clarias sp.

3.1.1.2 Laju Pertumbuhan Harian

Pertumbuhan bobot harian yang diperoleh pada perlakuan padat penebaran 35, 40, 45 dan 50 ekorliter secara berturut-turut adalah 0,0068±0,0017 gramhari, 0,0066±0,0006 gramhari, 0,0062±0,0015 gramhari, 0,0039±0,0009 gramhari Gambar 2; sedangkan laju pertumbuhan spesifik secara berturut-turut adalah sebesar 21,84±1,16, 20,35±1,46, 21,33±1,15 dan 19,31±2,82 Gambar 3. Pertumbuhan bobot harian benih ikan lele sangkuriang tidak mengalami penurunan yang signifikan seiring dengan peningkatan padat penebaran. Hasil analisis ragam juga menunjukkan bahwa perlakuan padat tebar tidak berpengaruh 78,50 ± 3,47 81,28 ± 2,68 82,57 ± 3,66 65,81 ± 3,36 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 35 40 45 50 Der a ja t k ela ng sun g a n hid up Padat Tebar ekorliter a a a b