3. Massa jenis
Massa jenis menyatakan perbandingan antara massa dan volume. Nilai massa jenis pada mentimun jepang dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Data massa jenis mentimun jepang Umur panen hari
Massa jenis kgm
3
25 982.1
30 985.0
35 988.6
40 994.4
45 998.4
Bila dibandingkan dengan mentimun lokal, nilai massa jenis mentimun jepang lebih besar. Besarnya nilai massa jenis mentimun jepang adalah sekitar 982.1 – 998.4 kgm
3
. Mentimun jepang yang nilai massa jenisnya paling besar adalah mentimun yang dipanen pada umur 45 hari
sedangkan massa jenis terkecil diperoleh dari mentimun yang dipanen pada umur 25 hari. Semakin lama mentimun dipanen maka massa jenis semakin besar dimana massanya juga semakin
meningkat. Hal tersebut disebabkan semakin banyak pembentukan dan pertumbuhan sel-sel dalam buah yang terjadi.
C. Sifat Gelombang Ultrasonik
1. Kecepatan Gelombang Ultrasonik
Nilai kecepatan gelombang utrasonik pada mentimun jepang dapat dilihat pada tabel 7 berikut. Kecepatan gelombang ultrasonik menunjukkan ukuran jarak yang ditempuh gelombang
dalam satuan waktu tertentu. Tabel 7. Data kecepatan gelombang ultrasonik pada mentimun jepang
Umur panen hari Kecepatan gelombang ultrasonik ms
25 258.4 30 235.8
35 255.4 40 234.4
45 259.4
Pada tabel 7 di atas diketahui bahwa kisaran nilai kecepatan gelombang ultrasonik pada mentimun jepang adalah 234.4 ms – 259.4 ms. Nilai kecepatan gelombang ultrasonik terkecil
diperoleh pada pengukuran mentimun dengan umur panen 40 hari sedangkan nilai terbesar pada umur panen 45 hari. Nilai kecepatan gelombang ini lebih kecil dari nilai kecepatan gelombang di
18
udara yaitu 340 ms. kecepatan gelombang dipengaruhi oleh tingkat kekerasan dan massa jenis mentimun jepang.
2. Atenuasi
Nilai atenuasi menyatakan banyaknya energi yang hilang pada saat perambatan gelombang ultrasonik melewati medium. Besarnya nilai atenuasi dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Data atenuasi gelombang ultrasonik pada mentimun jepang Umur panen hari
Atenuasi dBm
25 11.4
30 16.3
35 11.6
40 15.7
45 17.9
Pada tabel 8dapat dilihat nilai koefisien atenuasi gelombang ultrasonik berada pada kisaran 11.4 dBm – 17.9 dBm. Koefisien atenuasi tertinggi terdapat pada mentimun jepang dengan umur
panen 45 hari sedangkan yang terendah pada umur panen 25 hari. Atenuasi dipengaruhi oleh panjangnya jarak yang ditempuh gelombang dalam hal ini diameter buah. Dengan semakin
besarnya jarak perambatan gelombang maka nilai koefisien atenuasi semakin menurun. Selain itu kandungan dalam buah juga mempengaruhi besarnya koefisien atenuasi dimana semakin banyak
jenis zat yang terkandung maka semakin banyak proses interaksi gelombang yang terjadi sehingga menyebabkan koefisien atenuasi semakin besar.
3. Moment zero
Moment zero menyatakan banyaknya energi yang ditransmisikan ke medium yang dilewati gelombang ultrasonik. Data moment zero dapat dilihat pada tabel 9 berikut. Momen zero
menyatakan hal yang sama dengan atenuasi yaitu perubahan energi yang terjadi saat perambatan gelombang ultrasonik.
Tabel 9. Data moment zero gelombang ultrasonik pada mentimun jepang Umur panen hari
Moment zero
25 32.4 30 31.5
35 27.2 40 32.6
45 33.6
19
Nilai moment zero dari gelombang ultrasonik sebanding dengan nilai atenuasi gelombang ultrasonik. Dari hasil penghitungan diperoleh nilai moment zero berkisar antara 27.2-33.6. Nilai
moment zero terbesar diperoleh dari hasil penghitungan data pada mentimun yang umur panennya 45 hari sedangkan nilai terkecil diperoleh dari mentimun dengan umur panen 35 hari.
D. Hubungan Antara Sifat Fisiko Kimia dengan Umur Panen Mentimun