Hubungan Antara Kecepatan Gelombang Ultrasonik Dengan Tingkat Hubungan Antara Kecepatan Gelombang Ultrasonik Dengan Massa Jenis

Gambar 11. Hubungan antara umur panen dan Moment Zero Berdasarkan grafik pada gambar 11 di atas, diperoleh persamaan polynomial dengan y = 0.1373x 2 - 9.2109x + 172.7 dengan R² = 0.5967 . Dari koefisien korelasi yang diperoleh diketahui bahwa terdapat korelasi antara umur panen mentimun jepang dengan nilai moment zero. Persebaran titik dalam grafik menunjukkan bahwa semakin meningkatnya umur panen mentimun jepang, maka nilai moment zero semakin menurun. Dengan begitu mentimun jepang yang lebih muda nilai moment zeronya besar, hal ini berarti jumlah energi yang ditransmisikan ke mentimun muda lebih besar. Soeseno 2007 menyatakan hal yang sama yaitu moment zero menurun dengan meningkatnya tingkat kematangan buah pisang. y = 0.137x 2 ‐ 9.210x + 172.7 R² = 0.596 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 20 25 30 35 40 45 50 momen zero umur panen hari

F. Hubungan Antara Parameter Akustik Gelombang Ultrasonik Terhadap

Sifat Fisiko Mentimun Jepang.

1. Hubungan Antara Kecepatan Gelombang Ultrasonik Dengan Tingkat

Kekerasan Mentimun Jepang Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Trisnobudi, dapat diketahui bahwa kecepatan gelombang ultrasonik memiliki kolerasi yang kuat dengan tingkat kekerasannya. Dari hasil penelitian Juansyah 2005 disebutkan bahwa semakin tinggi tingkat kekerasan buah manggis maka semakin rendah kecepatannya. Sedangkan dalam penelitian Soeseno 2007 dengan produk pisang raja bulu dikatakan bahwa tidak ada kolerasi antara kecepatan gelombang ultrasonik dengan tingkat kekerasannya. Dalam penelitian ini diperoleh grafik hubungan antara kecepatan gelombang ultrasonik dengan tingkat kekerasannya seperti pada gambar 12. 25 Gambar 12. Hubungan antara kecepatan dengan kekerasan Dari grafik diatas diperoleh persamaan y = 0.0556x + 7.271 dengan R² = 0.7502 dilihat dari koefisien korelasi yang cukup besar antara kecepatan gelombang ultrasonik dengan tingkat kekerasan dapat disimpulkan bahwa kedua parameter tersebut memiliki korelasi yang kuat. Dari persebaran titik pada grafik maka semakin tinggi kecepatan gelombang pada buah maka tingkat kekerasan semakin meningkat. hal tersebut sejalan sesuai dengan persamaan 3 dimana kecepatan gelombang berbanding lurus dengan modulus young yang juga sebanding dengan besarnya gaya, sehingga dengan semakin besarnya gaya yang diberikan maka kekerasan juga semakin meningkat. Buah yang kekerasannya rendah cenderung memiliki kadar air yang cukup tinggi. Gelombang ultrasonik lebih mudah merambat pada medium padat dibandingkan dengan medium cair atau gas. Dengan kata lain semakin banyak kandungan air pada bahan maka kekerasannya semakin menurun sedangkan kecepatannya semakin meningkat, atau dapat juga dikatakan buah yang lebih keras, maka kecepatan gelombangnya juga semakin besar. y = 0.055x + 7.271 R² = 0.750 19.5 20 20.5 21 21.5 22 230 235 240 245 250 255 260 265 kekerasan Newton kecepatan ms 26

2. Hubungan Antara Kecepatan Gelombang Ultrasonik Dengan Massa Jenis

Mentimun Jepang Gambar 13. Hubungan antara kecepatan dan massa jenis Dari gambar grafik di atas dapat dilihat bahwa kecepatan gelombang tidak memiliki korelasi dengan massa jenis. Dari grafik diperoleh persamaan y = 0.098x 2 - 48.305x + 6932.4 dengan R² = 0.2344. Pada analisis sebelumnya massa jenis berbanding lurus dengan umur panen yaitu semakin lama umur panen maka massa jenis semakin besar. Selain itu korelasi antara umur panen dan kecepatan gelombang tidak terlihat jelas. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa massa jenis berbanding lurus dengan umur panen namun tidak berkorelasi dengan kecepatan gelombang. y = 0.098x 2 ‐ 48.30x + 6932. R² = 0.234 975 980 985 990 995 1000 230 235 240 245 250 255 260 265 massa jenis kgm 3 kecepatan ms

3. Hubungan Antara Nilai Atenuasi Gelombang Ultrasonik Dengan Tingkat