Dokumentasi Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian

peneliti melakukan penyajian data melalui transkip wawancara yang telah dilampirkan.

3. Verivikasi dan Penarikan Kesimpulan

Tahap akhir dari pengumpulan data adalah verifikasi dan pengambilan kesimpulan, yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah ditampilkan. Pemberian makna ini tentu saja sejauh pemahaman peneliti dan interprestasi yang dibuatnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam proses ini adalah dengan melakukan pencatatan untuk pola-pola dan tema yang sama, pengelompokan dan pencarian kasus-kasuk negatif kasus khas, berbeda, mungkin pula penyimpangan dari kebiasaan yang ada di masyarakat. Menurut Milles and Huberman menyatakan bahwa dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin ada, alur sebab akibat, dan proposisi. Dalam penelitian kualitatif ini, penarikan kesimpulan dapat saja berlangsung saat proses pengumpulan data berlangsung, baru kemudian melakukan reduksi dan penyajian data. hanya saja ini perlu disadari bahwa kesimpulan yang dibuat itu bukanlah hasil dari kesipulan final. Hal ini karena setelah proses penyimpulan tersebut, peneliti dapat saja melakukan verifikasi hasil temuan ini kembali kelapangan. Proses verifikasi hasil temuan ini dapat saja berangsung singkat dan dilakukan oleh peneliti tersendiri, yaitu dilakukan secara selintas dengan mengingat hasil-hasil temuan terdahulu dan melakukan cek silang cross check dengan temuan lainnya. 58 58 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu sosial, h. 151. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Desa Bojonggenteng

1. Sejarah Desa Bojonggenteng

Kampung Bojonggenteng asal mula namanya diambil dari nama tempat, di mana dulunya ada seorang yang mempunyai sebidang tanah yang dikelilingi oleh sawah. Tanah tersebut bernama Bojojong yang terjepit oleh sawah, seperti benda yang terjepit hingga di tengah-tengah kebun tersebut yang sangat terpencil, hingga orang Sunda bilang kejepit lalu disebut genteng, padahal sebelumnya tempat itu belum mempunyai nama kampung dan dengan adanya tanah Bobojong yang terjepit sawah hingga genteng dan pada saat itu pula orang tua dulu menamai daerah ini dengan kampung Bojonggenteng. Awal berdirinya Desa Bojonggenteng tidak dapat dipaparkan secara jelas, namun dapat terlihat dari masa jabatan kepala desa yang pernah memimpinnya. Namun tidak menutup kemungkinan masih adanya kepala desa kepala desa lain yang menjabat sebelumnya. 59

2. Visi Desa Bojonggenteng

Mewujudkan masyarakat desa Bojonggenteng yang maju, sejahtera, berdaya saing dan berakhlakul kharimah.

3. Misi Desa Bojonggenteng

a. Peningkatan pembangunan infrastruktur perdesaan yang mendukung perekonomian desa. b. Peningkatan prasarana di bidang kesehatan dan kualitas layanan kesehatan dasar masyarakat. 59 Demografi desa Bojonggengteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Tahun 2015.