24
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
2.3.1 Kerangka Konseptual
Iskandar 2008:55 mengemukakan bahwa, “dalam penelitian
kuantitatif, kerangka konseptual merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban-jawaban ilmiah
terhadap masalah-masalah penelitian ”. Kerangka konseptual merupakan
sebuah model yang menjelaskan tentang variabel-variabel dan hubungan antara variabel-variabel tersebut secara teoritis. Jadi, berdasarkan latar
belakang masalah, tinjauan pustaka, dan hasil penelitian terdahulu, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
H
1
H
2
H
3
H
4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Nilai Perusahaan Y
Metode Arus Biaya Persediaan
X
1
Nilai Persediaan X
2
Profit Margin X
3
Universitas Sumatera Utara
25
Dari kerangka konseptual tersebut, dapat diketahui bahwa yang menjadi variabel independen dari penelitian ini adalah metode arus biaya,
nilai persediaan, dan profit margin; sedangkan variabel dependennya adalah nilai perusahaan. Profit margin menurut Hariyadi 2002:297
merupakan ukuran kemampuan manajemen untuk mengendalikan biaya operasional dalam hubungannya dengan penjualan. Makin rendah biaya
operasi penjualan, makin tinggi profit margin yang diperoleh. Sofyan Safri Harahap 2007:3
04 mengatakan, “angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan.
Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi”. Perusahaan dengan
profit margin lebih tinggi dari perusahaan sejenis mengindikasikan posisi perusahaan yang kuat di mata konsumen, dan efisiensi dalam pengelolaan
biaya. Dengan demikian, profit margin memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan.
Persediaan harus diperhatikan karena merupakan komponen utama dari aset operasi dan langsung mempengaruhi penghitungan laba
Subramanyam dan Wild, 2012:279. Untuk menilai dan mengukur persediaan dibutuhkan asumsi atau metode tertentu, yang nantinya asumsi
atau metode ini akan berpengaruh pada penyajian laporan keuangan. Pentingnya metode arus biaya dalam penilaian persediaan disebabkan oleh
dampaknya pada laba bersih dan penilaian aset. Metode arus biaya persediaan digunakan untuk mengalokasi biaya barang tersedia untuk
Universitas Sumatera Utara
26
dijual pada harga pokok penjualan pengurang laba atau persediaan akhir aset lancar. Oleh karenanya, mengalokasi biaya pada persediaan akan
mempengaruhi baik pengukuran laba maupun aset Subramanyam dan Wild, 2012:279-280. Setiap perusahaan menginginkan laba yang tinggi,
karena laba yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang sahamnya, yang mana berarti nilai perusahaannya tinggi. Dalam proses menentukan
laba dibutuhkan pengetahuan tentang metode akuntansi yang digunakan perusahaan agar tercapai relevansi laba dalam mengukur kinerja
perusahaan. Kinerja perusahaan dapat memberikan gambaran mengenai nilai perusahaan.
2.3.2 Hipotesis Penelitian