Metode Identifikasi Khusus Metode FIFO First In First Out Metode LIFO Last In First Out

10 pencatatan persediaan dilakukan secara kontinyu, baik untuk jumlahnya maupun harga pokoknya, dengan demikian jumlah maupun biaya persediaan dapat diketahui setiap saat. Meskipun nilai persediaan akhir dapat diketahui tanpa harus melakukan pemeriksaan fisik, namun pemeriksaan fisik tetap dapat dilakukan untuk menyesuaikan antara catatan persediaan dengan pemeriksaan fisik.

2.1.3 Metode Perhitungan Biaya Persediaan

Perlunya ditetapkan metode perhitungan biaya persediaan dikarenakan untuk menghindari munculnya masalah akuntansi jika unit- unit barang sejenis diperoleh dengan harga yang berbeda-beda dalam satu periode. Dalam kasus seperti ini, pada saat barang akan dijual kembali perusahaan perlu menentukan biaya per unit agar nantinya dapat dibuat jurnal akuntansi yang tepat. Metode perhitungan biaya persediaan yang digunakan dalam penilitian ini adalah sebagai berikut:

2.1.3.1 Metode Identifikasi Khusus

Dyckman et al 2000:392 meny atakan bahwa, “metode identifikasi biaya khusus mensyaratkan bahwa setiap barang yang disimpan harus ditandai secara khusus sehingga biaya per unitnya dapat diidentifikasi setiap waktu”. Karena harus memberi kode khusus untuk setiap barang, maka penggunaan metode ini menjadi Universitas Sumatera Utara 11 tidak praktis, misalnya bila barang yang terlibat berjumlah besar dan sejenis. Akan sangat susah untuk mengidentifikasi barang- barang yang identik dengan akurat, kecuali barang-barang seperti mobil yang memang sudah memiliki nomor seri yang berbeda antara mobil satu dengan lainnya, atau untuk perhiasan dan juga barang-barang seni seperti lukisan.

2.1.3.2 Metode FIFO First In First Out

Dalam metode FIFO, arus biaya searah dengan urutan terjadinya biaya, sehingga persediaan akhir terdiri atas harga pokok dari pembelian terakhir Fess et al, 2006:457. Sebagian besar perusahaan mengeluarkan barang sesuai dengan urutan pembeliannya. Hal ini terutama untuk barang-barang yang tidak tahan lama dan produk-produk yang modelnya cepat berubah, seperti bahan makanan dan obat-obatan. Jadi, metode FIFO dapat dikatakan konsisten dengan pergerakan fisik barang dagang. Selain itu, karena pembebanan biaya ditentukan oleh urutan terjadinya biaya, maka FIFO memberikan kesempatan kecil untuk memanipulasi keuntungan. Namun metode FIFO gagal untuk mencocokkan biaya saat ini terhadap pendapatan saat ini pada laporan laba rugi. Perusahaan membebankan biaya yang lama terhadap pendapatan saat ini, yang kemungkinan menyebabkan distorsi antara laba kotor dan laba bersih Keiso et al, 2011 : 423. Universitas Sumatera Utara 12

2.1.3.3 Metode LIFO Last In First Out

Belakangan metode LIFO ini tidak digunakan lagi sesuai dengan PSAK No.14 revisi 2008 dan Undang-undang Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008, yang hanya memperbolehkan perusahaan menggunakan metode FIFO dan metode rata-rata. Dan hal ini sejalan dengan IFRS International Financial Reporting Standards yang tidak memperbolehkan metode LIFO untuk tujuan laporan keungan disebabkan pernyataan IASB International Accounting Standard Board yang menyatakan bahwa metode LIFO tidak memberikan representasi yang handal mengenai aliran persediaan secara faktual. Dalam metode LIFO, persediaan yang masuk terakhir akan dikeluarkan pertama kali dari gudang. Tujuannya adalah untuk membebankan biaya dari pembelian terakhir dan memberikan biaya yang paling tua pada akun persediaan. Dengan menggunakan metode LIFO akan mudah untuk menandingkan biaya dengan pendapatan saat ini, selain itu laba operasi tidak tercemar oleh untung rugi dari fluktuasi harga. Namun, pernggunaan metode LIFO ini bertentangan dengan aliran fisik persediaan sesungguhnya.

2.1.3.4 Metode Rata-rata

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63 376 83

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Penilaian Persediaan pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011

4 72 95

Analisis Pengaruh Penerapan Metode Arus Biaya Persediaan, Nilai Persediaan, dan Profit Margin terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

19 125 93

Analisis Hubungan Profit Margin Dan Metode Arus Biaya Persediaan Dengan Market Value ( Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi Dan Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei )

0 45 77

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN METODE ARUS BIAYA PERSEDIAAN DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP MARKET VALUE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA

0 29 8

ANALISIS PENGARUH PROFIT MARGIN DAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN TERHADAP MARKET VALUE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI.

0 4 30

Analisis Pengaruh Profit Margin dan Metode Arus Biaya Persediaan terhadap Market Value.

0 0 1

Analisis Pengaruh Profit Margin dan Metode Arus Biaya Persediaan terhadap Market Value.

1 2 84

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 2 11

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Penilaian Persediaan pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011

0 0 13