Profit Margin Landasan Teoritis

15 terjadi jika kehabisan persediaan Husna dan Pudjiastuti, 1996 dalam Purwanto 2005. Pentingnya keberhasilan perusahaan dalam menentukan besarnya investasi pada persediaan nantinya akan mempengaruhi respon investor, yang menginginkan modalnya ditanam dalam sebuah perusahaan yang baik. Apabila investor nantinya tertarik duntuk berinvestasi, maka hal ini dapat menaikkan harga saham perusahaan, yang juga mencerminkan kenaikan nilai perusahaan.

2.1.5 Profit Margin

Rasio profit margin menurut Riyanto 1999:37 adalah perbandingan antara net operating income dengan net sales. Menurut pendapat Hariyadi 2002:297, rasio profit margin merupakan kemampuan manajemen untuk mengendalikan biaya operasional dalam hubungannya dengan penjualan. Semakin rendah biaya per rupiah penjualan, semakin tinggi pula margin yang diperoleh. Profit margin sendiri berfungsi untuk memberikan gambaran yang terjadi di industri perusahaan dan juga untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dengan mengontrol berbagai biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Dari fungsi tersebut, profit margin dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan harga saham. Makin rendah biaya operasi penjualan, makin tinggi profit margin yang diperoleh. Sofyan Safri Harahap 2007:304 mengatakan, “angka ini menunjukkan Universitas Sumatera Utara 16 berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi”. Perusahaan dengan profit margin lebih tinggi dari perusahaan sejenis mengindikasikan posisi perusahaan yang kuat di mata konsumen, dan efisiensi dalam pengelolaan biaya. Ronen dan Sadan 1997:84 dalam Situmorang 2011 menyatakan bahwa, “laba yang stabil memfasilitasi para manajer untuk memprediksi secara lebih baik aliran kas masa depan yang didasarkan pada nilai perusahaan”. Investor perlu mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan mengetahui bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, maka investor dapat menilai apakah perusahaan tersebut profitable atau tidak. Dengan demikian, perusahaan akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

2.1.6 Nilai Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63 376 83

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Penilaian Persediaan pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011

4 72 95

Analisis Pengaruh Penerapan Metode Arus Biaya Persediaan, Nilai Persediaan, dan Profit Margin terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

19 125 93

Analisis Hubungan Profit Margin Dan Metode Arus Biaya Persediaan Dengan Market Value ( Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi Dan Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei )

0 45 77

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN METODE ARUS BIAYA PERSEDIAAN DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP MARKET VALUE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA

0 29 8

ANALISIS PENGARUH PROFIT MARGIN DAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN TERHADAP MARKET VALUE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI.

0 4 30

Analisis Pengaruh Profit Margin dan Metode Arus Biaya Persediaan terhadap Market Value.

0 0 1

Analisis Pengaruh Profit Margin dan Metode Arus Biaya Persediaan terhadap Market Value.

1 2 84

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 2 11

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Penilaian Persediaan pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011

0 0 13