16
berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi”. Perusahaan dengan profit margin lebih tinggi dari perusahaan
sejenis mengindikasikan posisi perusahaan yang kuat di mata konsumen, dan efisiensi dalam pengelolaan biaya. Ronen dan Sadan 1997:84 dalam
Situmorang 2011 menyatakan bahwa, “laba yang stabil memfasilitasi para manajer untuk memprediksi secara lebih baik aliran kas masa depan
yang didasarkan pada nilai perusahaan”. Investor perlu mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan mengetahui
bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, maka investor dapat menilai apakah perusahaan tersebut profitable atau tidak.
Dengan demikian, perusahaan akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
2.1.6 Nilai Perusahaan
Secara umum setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan laba yang optimum dan untuk memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta untuk mengembangkan usahanya. Dengan laba yang
optimum, maka perusahaan dapat memaksimalkan nilai pemegang sahamnya. Nilai pemegang saham berbanding lurus dengan nilai
perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi pula
Universitas Sumatera Utara
17
kemakmuran pemegang saham. Sehingga dengan kata lain, dengan laba yang optimum maka perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya dalam
rangka meningkatkan nilai perusahaan sehingga akhirnya dapat memaksimalkan nilai pemegang saham.
Sejalan dengan itu, Levy dan Sarnat 1990:2 merinci tujuan perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Memaksimalkan laba 2. Memaksimalkan penjualan
3. Mempertahankan eksistensi perusahaan 4. Mencapai tingkat laba tertentu yang memuaskan
5. Mencapai pangsa pasar tertentu 6. Meminimalkan karyawan yang meninggalkan perusahaan
7. Kedamaian internal adanya pertentangan di antara jajaran
manajemen 8. Memaksimalkan kesejahteraan manajemen
Dari tujuan-tujuan yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan perusahaan selain untuk memaksimalkan laba juga untuk
memaksimalkan nilai perusahaannya. Disini terlihat sebegitu pentingnya nilai perusahaan, sehingga menjadikannya tujuan utama bagi setiap
perusahaan. Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek,
salah satunya adalah dengan harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham mencerminkan penilaian investor secara keseluruhan atas
ekuitas perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Van Horne 1998 dalam Silaban 2013 bahwa “firm value is represented by the market price
of the company’s common stock” yaitu nilai perusahaan ditunjukkan dari harga saham perusahaan itu sendiri.
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Universitas Sumatera Utara
18
Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan yang tinggi akan membuat pasar
percaya atas prospek perusahaan ke depan. Hal itu juga yang menjadi keinginan para pemililk perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi
mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti
Judul Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1. Endang
Puspitaningtyas 2002
Analisis pengaruh
penerapan metode
arus biaya
persediaan, nilai persediaan dan
profit margin
terhadap market value
Variabel independen
adalah metode
arus biaya
persediaan, nilai persediaan
dan profit margin.
Variabel dependen adalah
Metode arus biaya persediaan,
nilai persediaan,
dan profit
margin berpengaruh
signifikan terhadap
market value.
Metode arus biaya
Universitas Sumatera Utara