Standardisasi Produk Perikanan dan Olahannya dalam Penguatan Pasar Ekspor

48 Badan Penyuluh Lapangan. Harmonisasi dan sinergi antara pemerintah, masyarakat dan swasta menjadi kunci keberhasilan ketahanan pangan. Pemerintah, dengan begitu banyak peraturan perundangan, program dan kelembagaannya memerlukan dorongan berupa political will untuk mengimplementasikannya. Masyarakat, juga diharapkan proaktif dalam setiap proses pembangunan dan salah satu caranya melalui saluran organisasi yang ada misal: Gapoktan. Peran swasta, yang dalam konteks pangan didaerah antara lain pihak perbankan dalam mendukung permodalan. Selain itu tahap distribusi atau pengolahan pangan oleh swasta penting, karena manfaat yang diterima petani cenderung menurun. Sebagai langkah strategis diperlukan suatu strategi kemitraan antara swasta dan petani agar menghasilkan manfaat optimal.Persoalan mendasar yang perlu dipecahkan melalui komunikasi antar lembagalitbangyasa berupa mencari pemecahan atas rendahnya manfaat yang diterima masyarakat petani. Rantai pasar beras telah menempatkan petani pada posisi tawar yang sulit, sehingga bagaimana seharusnya pemerintah memposisikan diri agar kebijakan yang disusun memihak pada petani. 13. Pengelolaan Sumber Daya Hayati Berkelanjutan: Studi Kasus Harmonisasi aspek Ekonomi dan Lingkungan di Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia dalam Mendukung Pelaksanaan MP3EI Tim Peneliti : Teddy Lesmana Koordinator, Firmansyah, M. Soekarni, Tuti Ermawati, dan Yeni Saptia Abstrak : 13 M.Sc. Peneliti Utama University at Champaign Urbana, USA Pembangunan Pemberdayaan UMKM 8 Dr. Syarif Hidayat Peneliti Utama S-3 Phuilosophy, Flinders University of South Australia Politik Ekonomi Otonomi Daerah, Politik Lokal 9 Drs. Sairi Erfanie Peneliti Utama S-1 Ekonomi Pertanian, UGM Ekonomi Pembangunan Ekonomi Industri, Ekonomi Regional, Ekonomi Syariah 10 Dra. Endang S. Soesilowati, M.S., M.A. PhD Peneliti Utama S-3 Womens Studies, Monash Univ. Melbourne Australia Sosiologi Pembangunan Gender dan Sumber Daya Manusia 11 Dra. Zarida, M.A. Peneliti Madya S-2 Sociology, Univ. of South Australia Sosiologi Pembangunan Sosiologi Industri, Sosiologi Pedesaan 12 Drs. Firmansyah Peneliti Madya S-1 Ekonomi, Univ. Andalas Ekonomi Pembangunan Ekonomi Industri, UKM, Ekonomi Syariah 13 Drs. Mochammad Nadjib Peneliti Madya S-1 Antropologi, UGM Antropologi Pembangunan dan Ekonomi Syariah Sosial-ekonomi Nelayan, Ekonomi Syariah 14 M. Soekarni, SE, M.Si Peneliti Madya S-2 Ekonomi Syariah, UI Ekonomi Syariah Ketenagaker-jaan, Keuangan dan Perbankan Syariah 15 Joko Suryanto, S.E., M.Si. Peneliti Madya S-2 Administrasi Publik UI Administrasi Publik Manajemen Keuangan Daerah 16 Dr. Agus Eko Nugroho Peneliti Madya S-2 Applied Economics, Massey University, New Zealand Ekonomi Pembangunan Micro Finance dan Modal Sosial 17 Dr. Latif Adam Peneliti Madya S-3 Field Economics, University Of Queensland, St. Lucia Australia Ekonomi Pembangunan Ekonomi Industri. 18 Maxensius Tri Sambodo, SE, MIDEC, PhD. Peneliti Madya S-2 International and Development Economics, Australian National University Ekonomi Pembangunan Ekonomi Industri dan Ekonomi Lingkungan 19 Dr. Zamroni Peneliti Madya S-2 Economics, Massey University Ekonomi Internasional Keuangan, UKM 14 New Zealand 20 Drs. Toerdin S. Usman, M.A. Peneliti Madya S-2 Ilmu Sosial, Universitas Malaya Komunikasi Pembangunan dan Ekonomi Syariah Pembangunan Daerah 21 Umi Karomah Yaumidin, SE, M. Econ. St. Peneliti Madya S-2 Economics, University of Queensland, St. Lucia Australia Ekonomi Pembangunan Ekonomi Publik, Ekonomi Moneter, Ekonomi Syariah 22 Jiwa Sarana, S.E., M.M. Peneliti Madya S-2 Manajemen, UGM Ekonomi Manajemen Manajemen Keuangan Daerah. 23 Agus Sarip Hidayat, SE, MA Peneliti Madya S-2 Economics, Hiroshima University Ekonomi Pembangunan Ekonomi Publik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Moneter 24. Dr. Siwage Dharma Negara Peneliti Madya S-3 Economics, University of Melbourme, Australia Ekonomi Makro Model ekonomi, Inflasi dan Pertumbuhan, Siklus Bisnis 25 Esta Lestari, SE, M. Ec. Peneliti Muda S-2 Economics, University Of Western Australia Ekonomi Pembangunan Ekonomi Industri, Ekonomi Publik 26 Teddy Lesmana, S.E., M. Sc., M.Mgt. Peneliti Muda S-2 Management, ANU, Maryland University Ekonomi Pembangunan Ekonomi Keuangan, Ekonomi Moneter 27 Yani Mulyaningsih, SE, M.Si. Peneliti Muda S-2 Ekonomi Syariah, UI Ekonomi Pembangunan Ekonomi Syariah 28 Tuti Ermawati, SE, M. SE. Peneliti Muda S-2 Ekonomi Syariah, UI Ekonomi Pembangunan Ekonomi Publik, Ekonomi Syariah 29 Inne Dwiastuti, S.E., MT, MPP Peneliti Muda S-2 Public Policy, Australian National University Ekonomi Pembangunan Ekonomi Energi, Ekonomi Regional, Kebijakan Publik 30 Purwanto, SE, M.Econ. St. Peneliti Muda S-2 Economics, University Of Queensland St. Lucia Ekonomi Pembangunan Ekonomi Industri, Ekonomi Transportasi 31 Diah Setiari Suhodo, SE, M. Econ. St. Peneliti Muda S-2 Economics, University Of Queensland Ekonomi Pembangunan Ekonomi Publik, Ekonomi Syariah 47 kepentingan publik dan kepentingan individual elit, serta legalisasi praktik rent seeking kedalam kebijak formal.

12. Kapasitas Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Sektor Pertanian

Tim Peneliti: Joko Suryanto Koordinator, Latif Adam, Ernany Dwi Astuty, Dhani Agung Darmawan, Inne Dwiastuti, Toerdin M. Usman, dan Putri Irma Yuniarti Abstrak : Pentingnya peran pemerintah daerah dalam sektor pertanian, khususnya pertanian dalam arti luas bagi suatu daerah akan memberikan manfaat bagi daerah. Ketahanan pangan menjadi hal penting sebab konsumsi masyarakat perlu dijamin, setelah terjamin maka diharapkan akan mendorong terjadinya aktivitas lain yang mampu menghasilkan nilai tambah. Artinya sektor pertanian memerlukan daya kreasi untuk menghasilkan komoditas unggulan. Berdasarkan pemahaman pentingnya peran pemerintah tersebut maka penelitian ini berupaya menjawab dua hal. Pertama, tentang kemampuankapasitas pemerintah daerah mengupayakan peningkatan sektor pertanian, khususnya komoditas tanaman pangan. Kedua, kendala dan langkah apa yang telah dilakukan pemerintah daerah dalam meningkatkan pengelolaan sektor pertanian tersebut. Persoalan kapasitas pemerintah daerah dalam pengelolaan sektor pertanian difokuskan pada masalah ketahanan pangan khususnya beras. gambaran konkrit akan persoalan kapasitas pemerintah daerah maka tim peneliti melakukan kunjungan pada level pemerintah Propinsi dan Kabupaten dengan menetapkan beberapa instansi utama antara lain: Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, 46 oleh adanya ”pergeseran” sistem perencanaan pembangunan daerah seiring dengan mulai dilaksanakannya Pemilihan Presiden Pilpres dan Pilkada secara langsung. Sebagai konsekuensi dari diterapkannya sistem Pilkada secara langsung, maka VisiMisi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dalam Pilkada dengan sendirinya menjadi VisiMisi daerah, dan oleh karena itu memiliki legitimasi yang kuat untuk dijadikan sebagai ”rujukan utama” dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD. Pertanyaannya kemudian adalah sejauh mana VisiMisi itu sendiri telah mencerminkan potensi dan kemampuan riil yang dimiliki daerah?, dan apakah masyarakat dilibatkan dalam penyusunannya? Hasil penelitian lapangan di provinsi Kalimantan Tengah mengindikasikan bahwa Proses integrasi antara proses politik dan teknokratik dalam perencanaan pembangunan daerah pasca Pilkada tidaklah sesederhana seperti dikemukakan oleh para proponen pendekatan kebijak publik dan ekonomi pembangunan, tetapi lebih kompleks dari itu. Faktor struktural memang penting dalam mempengaruhi lahirnya konsep dan implementasi perencanaan pembangunan yang baik. Namun demikian, dalam kondisi transisi demokrasi, dimana mekanisme kerja sistem politik lebih banyak diwarnai oleh tawar menawar kepentingan antar elit, maka peran dari aktor agency akan lebih dominan dalam mempengaruhi proses penyusunan, penetapan, implementasi, dan pengawasan perencanaan pembangunan. Dengan demikian, upaya untuk “mengawinkan” antara pendekatan politik dan teknokratik dalam penyusunan perencanaan pembangunan, sejatinya, akan lebih banyak berperan sebagai “arena” untuk menegosiasikan antara 15 32 Dhani Agung Darmawan, SE, M. SE Peneliti Muda S-2 Ekonomi, UI Ekonomi Pembangunan Ekonomi Regional, Desentralisasi Fiskal 33 Yeni Saptia,SE, M. Si. Peneliti Muda S-2, Ekonomi Syariah, UI Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Syariah Ekonomi Syariah 34 Nurlia Listiani, SE, M. Ec. Peneliti Muda S-2 Economics, University Of Queensland Ekonomi Pembangunan Ekonomi Internasional industri 35 Bachtiar Rifai, SE, MT. Peneliti Muda S-2 Ekonomi, ITB Ekonomi Pembangunan Ekonomi Industri, Pasar Modal 36 Putri Irma Yuniarti, SE., M.SE. Peneliti Muda S-1 Ekonomi Pembangunan, UGM Ekonomi Pembangunan Ekonomi Syariah 37 Chitra Indah Yuliana, SE Peneliti Pertama S-1 Ekonomi Pembangunan, Unsoed Ekonomi Pembangunan Ekonomi Syariah, UMKM 38 Panky Tri Febiyansyah, SE Kandidat Peneliti S-1 Ekonomi Pembangunan, Unair Ekonomi Pembangunan Ekonomi Syariah, UMKM 39. Achsanah Hidayatina, SE Kandidat Peneliti S-1 Ekonomi Pembangunan, Undip Ekonomi Pembangunan Pembangunan Daerah 40. Budi Kristianto, SE Kandidat Peneliti S-1 Ekonomi Pembangunan, UGM Ekonomi Pembangunan Industri dan Perdagangan Tabel 2.7 Fokus Kajian Menurut Bidang Bidang Penelitian Nama Peneliti Fokus Kajian Industri dan Perdagangan Dr. Latif Adam Ekonomi Idustri Prof. Drs. Sukarna Wiranta, M.S Ketenagakerjaan, UKM Drs. Darwin, M. Sc. Ekonomi Industri, Pemberdayaan UMKM