52 G0tahun. Varietas kentang yang dibudidayakan adalah varietas
Granola. Bibit tersebut diperbanyak secara in-vitro kultur jaringan di Puslitbang Bioteknologi UNHAS. Sebanyak 1000 botol
telah ditanam di Ruang aklimatisasi Kebun Kiat Labiota. Sampai dengan tanggal 14 juni 2012 dari stek indukan tersebut telah
diperoleh 6000 stek pucuk dan telah ditanam pada Green house aeroponik I sebanyak 2500 batang. Untuk mencukupi kebutuhan 4
Green House lagi telah diperbanyak stek pucuk dari indukan yang ada sehingga tgl 12 Juli telah diperoleh 10.200 stek yang
diharapkan mencukupi kebutuhan bibit untuk ke 4 GHA. Penanaman benih di media aeroponik pada 5 Green House telah
dilakukan. Penanaman di Green House dilakukan secara bertahap karena tenaga yang tidak mencukupi. Selama masa
pemeliharaan beberapa kendala teknis seperti rendahnya tegangan listrik menyebabkan gangguan pada sistem sirkulasi
hara, akibat pompa tidak berfungsi optimal bahkan sebahagian rusak, menyebabkan banyak tanaman mati, selain itu tingginya
suhu di dalam GH 45
o
C selama musim kemaarau yang panjang ikut menunjang terjadinya kelayuan dan kematian pada tanaman.
Jumlah umbi yang diperoleh dari hasil panen di 5 Green house berkisar 30.000 umbi G0. Benih tersebut akan disimpan
selama 3 bulan untuk menjalani masa dormansi. Pada bulan Februari 2013, benih tersebut akan bertunas secara serentak.
Jika telah bertunas benih tersebut akan ditawarkan kepada petani penangkar untuk ditanam pada akhir musim penghujan Februari-
Maret 2013. Hasil penjualan umbi, akan digunakan untuk biaya operasional pengelolaan green house.
9 k. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Dalam bentuk bagan, struktur organisasi P2E-LIPI, tampak seperti pada gambar 1.1.
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi
KEPALA PUSAT PENELITIAN EKONOMI
KEPALA BIDANG BIDANG
INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
KEPALA BIDANG KEUANGAN DAN
PERBANKAN KEPALA BIDANG
PEMBANGUNAN DAERAH
KEPALA TATA OPERASIONAL
KEPALA SUB BIDANG KERJA SAMA
PENELITIAN KEPALA SUB
BAGIAN TATA USAHA
KEPALA SUB BIDANG DOKUMENTASI DAN
INFORMASI
10
2.5 Sumber Daya Manusia
Pegawai P2E-LIPI pada tahun 2012 berjumlah 67 orang, akan tetapi sampai dengan 31 Desember 2012 tinggal 61 orang karena ada 2
dua orang Peneliti telah meninggal dunia dan 4 empat orang telah memasuki masa purnabaktipensiun. Dari 61 orang pegawai P2E-LIPI
tersebut, terdiri dari: 40 orang peneliti dan 21 orang non peneliti. Adapun perincian jumlah pegawai berdasarkan klasifikasi dapat dilihat
pada tabel-tabel berikut:
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin
Jabatan Pria
Wanita Jumlah
Peneliti 26
14 40
Administrasi 6
15 21
Jumlah 32
29 61
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan dan Jenis
Kelamin
Jenjang Pendidikan
Jenis Kelamin Jumlah
Pria Wanita
Strata Tiga S3 7
1 8
Strata Dua S2 14
14 28
Strata Satu S1 6
6 12
Diploma -
3 3
SLTA 4
5 9
SLTP 1
- 1
SD -
- -
Jumlah 32
29 61
51
3.4 Pengabdian Masyarakat Iptekda
15. Pengembangan Usaha Perbenihan Kentang Unggulan Melalui Pemanfaatan Teknologi Aeroponik Mendukung Produksi
Massal Benih secara Simultan dan Ramah Lingkungan
Abstrak : Sulawesi-Selatan merupakan salah sentra pengembangan
kentang di Kawasan Timur Indonesia, dengan potensi luas penanaman berkisar 23.000 ha, namun hingga saat ini luas
penanaman baru mencapai 2500 ha, dengan tingkat produktivitas masih rendah, yaitu 12 tonha dari potensi hasil 40 tonha.
Rendahnya produksi kentang utamanya diakibatkan karena sulitnya memperoleh benih yang sehat dan bermutu, tingginya
serangan hama dan penyakit dan rendahnya penguasaan teknologi baru. Melalui kegiatan IPTEKDA tahun 2004, dibentuk
Yayasan KIAT Labiota yang menangani sistem perbenihan kentang ramah lingkungan berbasis kelompok tani di Bulu Ballea
Malino, Kab. Gowa dengan memberdayakan tenaga sarjana untuk mengelola sistem perbenihan dan membina para petani
penangkar. Hingga kini kemampuan Kiat labiota hanya memproduksi benih 50.000 umbi G0musim, sehingga hanya
mampu mengkover 10 dari kebutuhan benih para peangkar yang berjumlah 44 Kelompok Tani. Atas keberhasilan Kiat Labiota
dalam melakukan kegiatan IPTEKDA tahun 2004, maka Pusat Penelitian Ekonomi melalui Kiat Sejahtera Abadi menunjuk KIAT
Labiota untuk melakukan kegiatan Iptekda-khusus LIPI 2012. Kegiatan ini telah membangun 5 unit rumah sederhana aeroponik
pada lahan 2000 m
2
yang diharapkan mampu menghasilkan umbi G0 dengan target produksi 250.000musim atau 500.000
50 melindungi konsumen dari produk-produk yang tidak sesuai
dengan standar kesehatan. Sebagai negara anggota WTO yang juga menjadi anggota komisi CODEX Alimentarius dari
WTOWHO Food Standard sudah semestinya Indonesia bisa melakukan ekspor makanan khususnya yang berasal dari ikan
dan produk olahannya; sekaligus memproteksi diri dari produk makanan impor yang tidak memenuhi standar kesehatan.
Berdasarkan Model Performance, Vision and Strategy PVS sebenarnya sudah terjadi interaksi sektor publik Pusat Dan
Daerah, swasta perusahaan dan masyarakat nelayan. Namun demikian, masih banyak dijumpai berbagai kendala terkait dengan
PVS ini diantaranya masalah monitoring dan evaluasi, terbatasnya peralatanlab uji tidak up- to- date, SDM dalam
proses awal nelayan, dan peralatan tangkap yang sederhana, keterbatasan produk yang dihasilkan dan belum tersedianya
pelabuhan berstandar internasional di Kendari. Berbagai kendasla tersebut mempengaruhi kapasitas dan akses pasar internasional
yang mengacu pada CODEX Alimentarius – Tuna CODEX STAN
70-1981 dan Teri CODEX STAN 236-2003. Berbagai langkah
perlu dilakukan dalam upaya untuk memperbaiki infrastruktur, sarana dan prasarana, human and financial capital melalui
sertifikasi personel untuk standarisasi, pemberian pelatihan dan bimbingan teknis kepada nelayan, pemasok, perusahaan dan
lembaga uji.
11
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Menurut Golongan Kepangkatan
dan Jenis Kelamin
Golongan Kepangkatan
Jenis Kelamin Jumlah
Pria Wanita
Golongan I -
- -
Golongan II 1
3 4
Golongan III 16
20 36
Golongan IV 15
6 21
Jumlah 32
29 61
Tabel 2.4 Jumlah Peneliti Menurut Jabatan Fungsional dan
jenis Kelamin
Jenjang Jabatan Fungsional
Jenis Kelamin Jumlah
Pria Wanita
Profesor Riset IVe 3
- 3
Profesor Riset IVd -
- -
Peneliti Utama IVe 4
1 5
Peneliti Utama IVd 1
1 2
Peneliti Madya IVc 3
- 3
Peneliti Madya IVb 2
1 3
Peneliti Madya IVa 5
1 6
Peneliti Muda IIId 3
7 10
Peneliti Muda IIIc 1
2 3
Peneliti Pertama IIIb -
- -
Peneliti Pertama IIIa -
1 1
Kandidat peneliti IIIc -
- -
Kandidat Peneliti IIIb 1
- 1
Kandidat Peneliti IIIa 1
1 2
Peneliti Madya IVa bebas sementara
1 -
1 Jumlah
25 15
40