BP4K Kabupaten Bengkulu Selatan BPTP Bengkulu

113 dapat menjadi mengungkit peningkatan produktivitas dan produksi padi. j. Guna mendukung pencapain tujuan tersebut di atas, maka pembinaan, pendampingan dan pengawalan yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya perlu lebih ditingkatkan dengan melibatkan petugas dinas dan aparat. Untuk itu, Dinas Pertanian Kabupaten Kota dan atau Dinas Pertanian Provinsi perlu melakukan koordinasi yang lebih intensif, sosialisasi serta sinergi kegiatan dengan instansi terkait baik di lingkup Kementerian Pertanian, TNI - AD Pangdam, Dandim, Kodim, Korem, Babinsa dan stakeholders lainnya. k. Pendampingan dan pengawalan dilakukan oleh Petugas Dinas Provinsi dan Kabupaten Kota termasuk Penyuluh PPL, POPT, PBT, KCD, Mantri Tani atau petugas lain sesuai kebutuhan di masing- masing lokasi; dan Aparat TNI -AD beserta jajarannya BABI NSA, Camat dan Kades atau lainnya serta petugas Pusat. Pengawalan pengembangan teknologi tanam jajar legowo padi dilakukan pula oleh para Peneliti BPTP di masing- masing lokasi yang penugasannya melalui Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.

b. BP4K Kabupaten Bengkulu Selatan

Materi dari BP4K disampaikan langsung Kepala BP4K yaitu I r. Trisman, M.Si, adapun tema materi yang disampaikan “ Peran BP4K dalam Program Pengembangan dan Peningkatan Produksi Padi di Kabupaten Bengkulu Selatan”. Ringkasan materi yang disampaikan adalah sebagai berikut : a. Permentan Nomor 45 Tahun 2011 merupakan salah satu instrument kebijakan dengan maksud untuk memberikan acuan bagi kelembagaan Teknis, kelembagaan penelitian dan pengembangan serta kelembagaan penyuluhan pertanian di pusat, propinsi, Kabupaten kota dan Kecamatan dalam mendukung program P2BN. b. Sesuai dengan Permenten No. 45 Th. 2011 adapun tugas dari BP4K BP2KP adalah 114 1 Menyusun programa penyuluhan Kab Kota untuk mendukung pencapaian target produksi padi yang telah ditetapkan Dinas Pertanian di tingkat Kab Kota 2 Menyusun materi penyuluhan dan menyebarluaskan teknologi spesifik lokasi yang direkomendasikan BPTP di Provinsi. 3 Melakukan penyuluhan melalui media cetak elektronik 4 Menyusun pengalokasian penugasan tenaga penyuluh pertanian berdasarkan lokasi SL-PTT dan sentra produksi 5 Meningkatkan kapasitas dan kinerja penyuluh melalui pelatihan di BPP dalam rangka peningkatan produksi padi 6 Menetapkan lokasi demplot, demfarm, demarea SL-PTT berdasarkan usulan BPP 7 Merencanakan dan melaksanakan rembug forum perTemuan petani, Temu Teknis, dan Temu tugas 8 Melakukan seleksi dan mengusulkan calon penerima penghargaan bagi penyuluh, petani berprestasi yang behasil dalam peningkatan produksi beras tingkat Kab Kota. c. Operasionalisasi permentan perlu didukung oleh semua pihak khususnya dinas instansi terkait didaerah untuk mendorong optimalisasi pencapaian produktivitas.

c. BPTP Bengkulu

Penyampaian materi dari BPTP Bengkulu disampaikan oleh I r. Ahmad Damiri, M.Si, dengan tema ” I novasi Teknologi Budidaya Padi Jajar Legowo Super”. Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut : a. Teknologi jajar legowo super adalah t eknologi budidaya terpadu padi sawah irigasi Berbasis Tanaman Jajar Legowo. b. Bagian-bagian penting dari jajar legowo super adalah : 1 Varietas Unggul baru VUB Potensi Hasil tinggi, 2 Biodekomposer, diberikan sebelum pengolahan tanah, 3 Pupuk Hayati sebagai seed treatment, 4 Pemupukan berimbang berdasarkan PUTS, 5 Pengendalian OPT menggunakan pestisida hayati, 5 Alat dan mesin pertanian, khususnya untuk tanam jarwo transplanter dan panen combine harvester c. Tahapan pelaksanaan kegiatan teknologi jajar legowo super yaitu : 115 1. Persemaian : a Persemaian Sistem Dapok untuk penanaman menggunakan I ndo Jarwo Transplanter: - Benih diperam selama 2 hari lalu ditiriskan - Campurkan pupuk hayati 500g 25 kg benih - Benih disebar pada kotak Dapok ukuran 18 x 56 cm dengan benih 100-125 g dapok - Penanaman saat umur benih 14-17 hss tinggi 10-15 cm dan 2- 3 helai daun - Kebutuhan bibit 200-230 dapok hektar. b Sistem Persemaian biasa Transplanter: - Benih diperam selama 2 hari lalu ditiriskan - Campurkan pupuk hayati 500g 25 kg benih - Benih disebar pada petak persemaian - Ukuran persemaian 400-500 m2 - Penanaman saat umur benih 15-18 hss 2. Penyiapan Lahan a Olah Tanah Basah - Tanah digenangi 2-5 cm selama 2-3 hari - Bajak pertama sedalam 15-20 cm dg bajak singkal lalu biarkan 3-4 hari - Perbaikan pematang dan cangkul bagian sudut yg tdk terbajak - Bajak kedua pelumpuran, pembenaman gulma dan aplikasi Biodekomposer - Peratan tanah menggunakan balok papan b Olah Tanah Kering - Semprot Biodekomposer pada tunggul jerami 4 bks 500 g pada 400 liter air - Tanah dibajak menggunakan Traktor sedalam 20 cm, biarkan lembab selama 7 hari. - Tanah digaru untuk menghancurkan bongkahan tanah - Peratan tanah menggunakan balok papan setelah tersedia air 3. Varietas Tabel 5. Karakteristik varietas padi inpari 10, 30,32 dan 33 116 Kriteria I npari 10 I npari 30 I npari 32 HDB I npari 33 Umur 112 hari 111 hari 120 hari 107 hari Rasa Nasi Pulen Pulen Sedang Sedang Rata Hasil 4,8 t ha 7,2 t ha 6,30 t ha 6,6 t ha Potensi Hasil 7,0 t ha 9,6 t ha 8,42 t ha 9,8 t ha Anjuran Cocok utk musim kemarau n Datara rendah – 400 m dpl Datara rendah – 600 m dpl Datara rendah – 600 m dpl 4. Tanam a Sistem Tanam Jajar Legowo 2: 1 - Jarak Tanam [ 25 x 12,5 x 50 cm] Jumlah tanaman 213.333 tanaman meningkat 33,3 dibandingkan Tegel 25 x 25 cm 160.000 tanaman - Jarak Tanam [ 20 x 10 x 40 cm] Jumlah tanaman 333.333 tanaman meningkat 33,3 dibandingkan Tegel 20 x 20 cm 250.000 tanaman b Bibit umur 21 hari, Berdaun 5-6 helai, tinggi 22-25 cm dan Satu lubang ditanam 2-3 bibit kedalaman 2 cm 5. Pemupukan Pemupukan sebaiknya dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada umur 10 HST, 24 HST dan 40 HST denga ndosis masing masing 150 Kg Phonska dan kedua 200 Kg phonska. Pemupukan ure juga dilakukan pada tiga tahapan yaitu 40 kg, 25 kg dan 85 kg. 6. Penyemprotan Pestisida Bio Protector - Pestisida Nabati berdaya racun rendah, berbahan aktif senyawa: Eugenol, sitronelol, dan geraniol, Efektif untuk mengendalikan Wereng Batang Coklat, Keong Mas, dan Walang Sangit. - Pengenceran: - Satu botol BioProtector 290 ml dengan satu liter Solar, atau untuk setiap tangki 15 L diisi campuran 15 ml Solar dengan 4 ml BioProtector dan penyemprotan sesuai petunjuk pada masing-masing petani 117 7. Panen - Padi siap panen pada umur sesuai deskripsi, 95 gabah berwarna kuning. - Pengubinan bersama untuk mendapatkan hasil produktivitas Keunggulan Jajar Legowo Super : - Pemberian Biodekomposer pada saat pengolahan tanah mampu mempercepat pengomposan jerami - Pemberian pupuk hayati sebagai seed treatment yg dpt menghasilkan fitohormon pemacu tumbuh tanaman, penambat nitrogen, pelarut fosfat, peningkat kesuburan dan kesehatan tanah - Penggunaan pestisida nabati yg efektif dlm pengendalian hama seperti wereng coklat - Penggunaan mesin pertanian utk penghematan tenaga kerja serta penguranga kehilangan hasil panen. Diskusi Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan diskusi terhadap materi yang disampaikan oleh pemateri kepada peserta Temu Teknis budidaya jajar legowo super. Adapun pertanyaan dan saran-saran yang disampaikan peserta Temu Teknis Jarwo Super beserta tanggapan dari narasumber adalah sebagai berikut : Pertanyaan : 1. Petani Kurianto a. Dengan adanya kegiatan display pada kelompok di Desa Kedurang sudah merasa senang namun belum puas karena masih berkeinginan petakan sawah luas seperti di Kabupaten Seluma untuk itu mohon bantuan pemerintah mendistribusikan hand traktor di hamparan sawah di Desa Tanjung Besar guna memperbaiki petakan sawah yang masih kecil tersebut. b. Sebagai laporan bahwa dilahan yang jarak tanam { 20x10 x 40} bibit kurang ? 2. Petani Elman a. Ungkapan rasa senang terhadap ukuran petak persemaian yang luas karena dengan petak semai yang luas sudah dirasakan sendiri bibit 1 batang sudah menghasilkan anakan 2-3 batang sehingga benih yang 118 dijadikan bibit kemaren menjadi lebih. Hal tersebut baru pengalaman yang pertama untuk petak semai yang luas. b. Selanjutnya untuk cara tanam legowo ini cukup menyenangkan tinggal menunggu hasil, jika hasil nanti tinggi sistem tanam jajar legowo selanjutnya akan diterapkan secara terus menerus. 3. Kepala Desa Tanjung Besar I ril Dianto a. Rasa terima kasih kepada BPTP Bengkulu telah mengadakan display di Desa Tanjung Besar khususnya di kelompok tani Cugung Malu b. Dalam pelaksanaan display ini sangat diperlukan kerja sama yang baik dan lebih maksimal, karena Besar harapan jika kegiatan ini berhasil kita akan mengadakan panen raya. c. Untuk pelaksanaan program jajar legowo 2: 1 ini perlu kesabaran dan ketekunan bagi tukang tanam dan pemilik lahan, namun untuk mendukung kegiatan ini mohon bantuan caplak roda. 4. Ketua KTNA Jokson Untuk Desa Karang Agung semua fasilitas pertanian mendukung seperti jalan usaha tani, handtraktor, mesin tanam, irigasi sehingga berharap tahun depan jika ada kegiatan dari BPTP Bengkulu di Desa Karang Agung siap menjadi kooperator kegiatan. Tanggapan : Semua pertanyaan diajukan kepada pemateri Temu Teknis, selanjutnya tanggapan yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. BPTP Bengkulu a untuk petakan yang kecil tersebut memang sangat berpengaruh terhadap hasil dikarenakan mengurangi jumlah populasi tanaman. Untuk itu diharapkan kepada petani yang petak lahannya masih kecil secara berangsur-angsur diubah BPTP Bengkulu. b Sedangkan jumlah bibit yang kurang mungkin saat dipersemaian dimakan hama seperti tikus dan burung, karena jumlah benih yang dibagikan itu sudah berdasarkan luasan lahan yang akan ditanami. c Untuk perbanyak caplak silakan dari petani sendiri kalau dari BPTP Bengkulu hanya membantu 4 buah caplak saja. Untuk ukuran roda disesuaikan dengan caplak yang sudah ada. 119 d Untuk permohonan ketua KTNA pelaksanaan kegiatan display teknologi dari BPTP Bengkulu tahun depan, kami tidak dapat berjanji karena sebelum memutuskan lokasi kegiatan BPTP berkoordinasi kepada Dinas Pertanian dan BP4K diKabupaten tersebut. Berdasarkan hasil koordinasi tersebut maka lokasi ditetapkan. 2. Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan a Untuk bantuan hand traktor setiap tahun ada, namun persyaratan yang harus dipenuhi yaitu bahwa kelompok tani yang mengusulkan dalam waktu 5 tahun terakhir belum mendapatkan bantuan serupa. Jika kelompok tani Cugung Malu memenuhi persyaratan tersebut silakan buat proposal yang diketahui petugas pertanian dan kepala Desa setempat. b Untuk bantun caplak roda, pada tahun 2016 ada program pengembangan padi jajar legowo 2: 1. Pada kegiatan tersebut jika kelompok tani yang mendapatkan program tersebut, paket bantuan berupa caplak roda sudah termasuk di dalmnya. 3. BP4K Kabupaten Bengkulu Selatan a Diharapkan kepada petugas yang ada dilapangan agar memperbaiki manajemen kelompok tani, sehingga manajemen kelompok tani terdata dengan baik. b Jika keompok tani manajemennya sudah baik nanti akan di usulkan mengikuti perlombaan. c Kegiatan BPTP Bengkulu berhasil, merupakan keberhasilan untuk kita semua terutama petugas lapangan sebagai pendamping. Peningkatan pengetahuan peserta temu teknis Tabel 6. Rata Rata Peningkatan Pengetahuan Peserta Temu Teknis budidaya padi jarwo super Rata-rata umur responden Rata-rata pendidikan Rata –rata Nilai pengetahua n sebelum T. T Rata-rata Nilai pengetahuan setelah T T Peningkatan pengetahuan 20 3 55 60 80 33,3 120 th SLTP 22 – 49 th 47 SLTA 25  50 th 3 Sarjan a 20 Data primer diolah tahun 2016 Dari table dapat dilihat bahwa terjadi perubahan pengetahuan peserta temu teknis sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan dan diskusi tentang teknologi budidaya padi jarwo super yaitu meningkat 33,3 lebih baik dari pada sebelum dilakukan temu teknis dan penjelasan materi. Adanya temu teknis dapat meningkatkan pengetahuan petani yang cukup signifikan karena pada pelaksanaan temu teknis ada unsur penyampaian informasi oleh berbagai pihak yang berkompeten, peserta juga diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi kepada narasumber. Peningkatan pengetahuan ini merupakan pertanda baik bagi penerapan teknologi karena pengetahuan merupakan tahap awal dari persepsi yang kemudian mempengaruhi sikap dan pada gilirannya melahirkan perbuatan atau tindakan keterampilan. Dengan adanya wawasan petani yang baik tentang suatu hal, akan mendorong terjadinya sikap yang pada gilirannnya mendorong terjadinya perubahan perilak Astuti dan Honorita, 2013

4.1.3. Tindak Lanjut MoU

Selama tahun 2016 telah dilaksanakan rekaman dan siaran materi sebagai berikut Tabel 7. Pelaksanaan narasumber siaran pedesaan RRI No Judul materi Narasumber 1 Katam MK 2016 Nurmegawati, SP 2 Pengolahan terpadu tanaman jeruk spesifik lokasi I r. Sri suryani,M.Agr dan Kusmea Dinata, SP 3 Sistem pertanian bio industri solusi pembangunan pertanian masa depan Dr. Umi Pudji Astuti 4 Pengendalian penyakit pada ternak ayam buras Jhon Firison. S.Pt dan Linda Harta, S.Pt 5 Tata laksana perkandangan ternak sapi Erpan Ramon, S.Pt 6 Sistem integrasi tanaman ternak sapi tanaman kopi I r. Ruswendi, MP 7 Teknologi pasca panen jeruk Wilda Mikasari, S,TP., M.Si 121 gerga 8 Pemeliharaan RMU dan kalibrasinya Taufik Hidayat, S.TP 9 Teknologi pengolahan tepung aneka umbi dan produk olahannya Dr. Shanora yuliasari, MP 10 Sistem tanaman padi I r. Ahmad Damiri, M.Si 11 Budidaya jagung sistem legowo Yartiwi, SP 12 Efisiensi usahatani terpadu padi sawah dan sapi potong Yesmawati , SP 13 Budidaya ternak kambing PE I r. Siswani Dwi Daliani 14 Teknologi pengolahan jamu untuk ayam Harwi Kusnadi, M.Sc 15 Macam hijauan untuk pakan ternak Linda Harta, S.Pt 16 Efisiensi pupuk dengan dengan pemanfaatan kompos limbah kulit kopi pada tanman kopi Drs. Afrizon, M.Si 17 Pengendalian hayati pada tanaman Kusmea Dinata 18 Teknologi budidaya bawang merah Yahumri, SP 19 Pengolahan buah pala Lina I vanti 20 Potensi pengendalian padi organic Hamdan, M.Si Mou yang telah dilaksanakan adalah dengan pihak Radio Republik I ndonesia RRI dalam bentuk kerjasama pengisian acara di RRI yaitu siaran pedesaan dengan narasumber dari peneliti dan penyuluh BPTP Bengkulu Pelaksanaan narasumber pada RRI berupa rekaman yang di siarkan ulang sebanyak dua kali dalam satu minggu yaitu pada hari senin dan rabu. Siaran ini sangat efektif untuk peningkatan pengetahuan petani karena dapat di dengarkan oleh petani se Provinsi Bengkulu dengan menggunakan radio dengan jangkauan frekuensi yang jauh.

4.2. Meningkatkan Kapasitas I nstitusi Badan Litbang Dalam