121
gerga 8
Pemeliharaan RMU dan kalibrasinya
Taufik Hidayat, S.TP 9
Teknologi pengolahan tepung aneka umbi dan produk
olahannya Dr. Shanora yuliasari, MP
10 Sistem tanaman padi
I r. Ahmad Damiri, M.Si 11
Budidaya jagung sistem legowo
Yartiwi, SP 12
Efisiensi usahatani terpadu padi sawah dan sapi potong
Yesmawati , SP 13
Budidaya ternak kambing PE I r. Siswani Dwi Daliani
14 Teknologi pengolahan jamu
untuk ayam Harwi Kusnadi, M.Sc
15 Macam hijauan untuk pakan
ternak Linda Harta, S.Pt
16 Efisiensi pupuk dengan
dengan pemanfaatan kompos limbah kulit kopi pada tanman
kopi Drs. Afrizon, M.Si
17 Pengendalian hayati pada
tanaman Kusmea Dinata
18 Teknologi  budidaya bawang
merah Yahumri, SP
19 Pengolahan buah pala
Lina I vanti 20
Potensi pengendalian padi organic
Hamdan, M.Si
Mou  yang  telah  dilaksanakan  adalah  dengan  pihak  Radio  Republik I ndonesia  RRI   dalam  bentuk  kerjasama  pengisian  acara  di  RRI   yaitu  siaran
pedesaan dengan narasumber dari peneliti dan penyuluh BPTP Bengkulu Pelaksanaan  narasumber  pada  RRI   berupa  rekaman  yang  di  siarkan  ulang
sebanyak  dua  kali  dalam  satu  minggu  yaitu  pada  hari  senin  dan  rabu.  Siaran  ini sangat efektif untuk peningkatan pengetahuan petani karena dapat di dengarkan
oleh  petani  se  Provinsi  Bengkulu  dengan  menggunakan  radio  dengan  jangkauan frekuensi yang jauh.
4.2. Meningkatkan  Kapasitas  I nstitusi   Badan  Litbang   Dalam
Percepatan  Diseminasi  I novasi  Pertanian  Spesifik  Lokasi  di Daerah.
4.2.1. Pameran. 4.2.1.1.
Pameran dalam rangka Hari Pangan Sedunia.
122
BPTP  Bengkulu  mengikuti  pameran  dalam  rangka  Hari  Pangan  Sedunia yang  dilaksanakan  di  Kompleks  Perkantoran  Terpadu  Pemerintah  Kabupaten
Boyolali,  Jawa  Tengah  Jumat  28  Oktober  2016.  Produk  yang  di  tampilkan  pada saat  pameran  adalah  Kopi  petik  merah,  tepung  mocaf  dengan  berbagai  produk
turunannya  yaitu  aneka  olahan  kue  kering  dan  stiek,  buah  jeruk  gerga  serta aneka  leaflet  yang  mendampingi  setiap  produk  yang  di  tampilkan.    Menteri
Pertanian  RI   Amran  Sulaiman,  membuka  kegiatan  pameran  Peringatan  Hari Pangan  Sedunia  HPS  ke-36  pada  acara  pembukaan  pameran  Peringatan  HPS
ke-36  tersebut  Menteri  Pertanian  RI   Amran  Sulaiman  didampingi  oleh  Gubernur Jawa  Tengah  Ganjar  Pranowo,  Bupati  Boyolali  Seno  Samodro,  dan  Mark  Muller
perwakilan  Food  and  Agriculture  Organization  FAO.  Setelah  membuka pameran  HPS,  Menteri  Pertanian  Amran  Sulaiman  mengunjungi  stand  pameran
teknologi  dan  produk  pertanian,  peternakan,  serta  Usaha  Mikro  Kecil  Menengah UMKM. Ketua panitia HPS ke-36 di Boyolali Muhammad Syakir yang juga Kepala
Badan  Penelitian  dan  Pengembangan, Kementerian  Pertanian,  mengatakan, peringatan  HPS  tahun  ini,  mengangkat  tema  Membangun  Kedaulatan  Pangan
diera  Perubahan  I klim.  Hal  ini  untuk  menyoroti  dampak  perubahan  iklim terhadap  sektor  pertanian.  Menurutnya  gelar  teknologi  sebagai  bentuk
penghargaan  kepada  petani  I ndonesia  terhadap  hasil  pertanian  dan  peternakan untuk  dipamerkan.  Puncak  acara  HPS  akan  dibuka  oleh  Bapak  Presiden  Joko
Widodo pada hari sabtu tanggal 29 oktober 2016 dan akan mengawali kunjungan ke  areal  tanaman  padi  dengan  menggunakan teknologi  terbaru  Jajar  Legowo
Jarwo  Super  di  Desa  Trayu,  Kecamatan  Banyudono,  Kabupaten  Boyolali,  Jawa Tengah.  Peringatan  HPS  di  Boyolali  akan  diakhiri  pada  Minggu  tanggal  30
Oktober  2016  dengan  acara  jalan  sehat  dan  penyerahan  penyelenggaraan  HPS ke-37 di  Kalimantan  Barat  sebagai  lokasi  penyelenggaraan  HPS  2017.  Pada
peringatan  HPS  tahun  ini,  dihadiri  sebanyak  5.000  perwakilan  dari  lokal I ndonesia,  termasuk  29  delegasi  dari  27  negara  dibawah  FAO.  Pameran  HPS  ini
menampilkan  205  stand  pameran  yang  diikut i  oleh  Kementerian Lembaga  BUMN pemerintah  daerah,  organisasi  internasional,  perusahaan  swasta  dan  media
publikasi bidang pertanian.
4.2.1.2. Pameran  dalam  rangka  Peresmian  gedung  OKKPD  Provinsi Bengkulu
123
BPTP  Bengkulu  ikut  serta  dalam  memeriakan  pameran  yang  di  gelar sehari  di  halamam  kantor  Badan  Ketahanan  Pangan  Provinsi  Bengkulu.  Dalam
acara tersebut langsung dihadiri dan diresmikan operasional gedung OKKPD oleh Gubernur  Bengkulu  Dr.  Riduan  Mukti  dilaksanakan  pada  tanggal  12  Oktober
2016.  Dengan  berdirinya  gedung  ini  diharapkan  ketahanan  dan  keamanan pangan  dapat  terjamin.    Acara  juga  dimeriahkan  dengan  pameran  yang  dikuti
oleh  BPTP  Bengkulu,  Dinas  Pertanian,  Dinas  Peternakan,  PKK  provinsi, Kelompoktani  Wanita  dan  Dinas  Kesehatan  dan  BKP  Provinsi.  BPTP  Bengkulu
dalam  hal  ini  mengangkat  tema  “Produksi  Pangan  sehat  dan  bergizi  melalui pertanian  bioindustri  berbasis  integrasi  tanaman-ternak”.  Produk  yang  tampilkan
yaitu  Jeruk  RGL  kualitas  Prima,    tepung  mocaf,  tepung  ubi  ungu,  tepung  ubi kuning  serta  produk  turunannya  berupa  rengginang  ubi  dari  tepung  mocaf,  cake
ubi  kecu,  brownis  ubi  jalar,  dan  stik  ubi.  Selain  produk  pangan  dari  ubi  juga dipamerkan  kopi  bubuk  petik  merah  dalam  berbagai  kemasan  dan  pengunjung
stand  BPTP  Bengkulu  dapat  mencicipi  kopi  yang  telah  siap  disajikan.    Pada moment  pameran  ini  stand  BPTP  Bengkulu  mendapat  juara  pertama  sebagai
stand  terbaik  dan  mendapatkan  apresiasi  dari    Gubernur  Bengkulu  Bapak  Dr. Ridwan  Mukti  yang  juga  mengapresiasi  kopi  bubuk  petik  merah  yang  disajikan
tim dari BPTP Bengkulu.
4.2.2. Seminar  Nasional       I novasi  Teknologi  Pertanian  Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan pertanian nasional tidak lepas dari pengaruh global menuju pertanian modern modern agriculture. Ketahanan pangan,bioenergi, pelestarian
lingkungan,dan peningkatan
kesejahteraan petani
adalah tujuan
utamapembangunan  pertanian  yang  perluterus  dilanjutkan.  Pertanian  modern merupakan  suatu  cara  optimalisasi  usahatani  untuk  menghasilkan  bahan  pangan
yang  bermutu,  baik  dari  segi  kualitas  maupun kuantitas,  termasuk  inovasi teknologi  pertanian  agar  berjalan  lebih  efektif  dan  efisien.  Teknologi  pertanian
yang  inovatif  tidak  hanya  bertujuan  untuk  peningkatan  produksi,  tetapi  juga meningkatkan  kualitas  dengan  melakukan  pengolahan  terhadap  produk
pertanian.Pertanian  modern  dapat  dicirikan  oleh  beberapa  hal  antara  lain semakin  efisiennya  pemanfaatan  sumberdaya  pertanian,  maksimalnya  upaya
peningkatan nilai tambah yang dapat dinikmati petani, rendahnya selisih harga di
124
tingkat  petani  dan  konsumen  akhir,  t ingginya  produktivitas  petani  serta  kegiatan pertanian mendukung upaya penciptaan lingkungan yang sehat.
Penelitian  dan  pengembangan  teknologi  pertanian  yang  dilakukan  oleh Badan  Penelitian  dan  Pengembangan  Pertanian  Balitbangtan  melalui  Balai
Pengkajian Teknologi  Pertanian  BPTP  merupakan  upaya  memecahkan  berbagai masalah  di  sektor  pertanian.  Melalui  upaya  tersebut,  diharapkan  dapat
mempercepat  terwujudnya  pertanian  yang  tangguh    dan  modern  sebagai  respon terhadap  perubahan  lingkungan  global  dan  tuntunan  pembangunan  pertanian
berkelanjutan.  Posisi  Balitbangtan  akan  semakin  strategis  dalam  pembangunan pertanian  nasional  dengan  adanya  koordinasi  dan  dukungan  intensif  lintas
sektoral.  Balitbangtan  tidak  bisa  berjalan  sendiri  dalam  menyuguhkan  inovasi kepada petani,  sehingga  memerlukan  kerjasama  dengan  berbagai  pihak,  salah
satunya dengan Perguruan Tinggi. Hasil  inovasi  teknologi  harus  didiseminasikan  secara  aktif,  dimana  harus
melibatkan  penyuluh  ataupun  Perguruan  Tinggi  sebagai  bagian  dari  diseminasi aktif yang  progresif.  Untuk  itu  melalui  kegiatan  seminar  nasional  “I novasi
Teknologi  Pertanian  Modern  Menuju  Pembangunan  Pertanian  Berkelanjutan” yang  diselenggarakan  BPTP  Bengkulu  bekerjasama  dengan  Universitas
Muhammadiyah  Bengkulu,  Universitas  Bengkulu,  dan  Badan  Penelitian, Pengembangan dan Statistik Daerah Provinsi Bengkulu, diharapkan terbangunnya
komunikasi dan  umpan  balik antara  pakar,  peneliti,  penyuluh,  akademisi,  petani, praktisi  dan  penentu  kebijakan  lainnya  dalam  mempercepat  pencapaian
diseminasi inovasi teknologi pertaniandi Provinsi Bengkulu. Seminar Nasional telah dilaksanakan pada tanggal 8 November 2016 yang
merupakan  satu  rangkaian  dalam  kegiatan  Ekspose  I novasi  Teknologi  Pertanian yaitu  dari  tanggal  8-9  November  2016. Kegiatan  Ekspose  I novasi  Teknologi
Pertanian  Spesifik  di  Provinsi  Bengkulu  terdiri  3  tiga  rangkaian  kegiatan,  yaitu 1  Seminar  Nasional  dengan  tema  I novasi  Teknologi  Pertanian
Modern Mendukung  Pembangunan  Pertanian  Berkelanjutan,  diselenggarakan  pada
tanggal  8  November  2016  di  Hotel  Santika  Bengkulu,  2 Pengukuhan  Pengurus Komisariat  Daerah  Bengkulu  Perhimpunan  Agronomi  I ndonesia  PERAGI   Masa
Bhakti  2016 – 2019,  juga  diselenggarakan  pada    tanggal  8  November  2016  di Hotel  Santika  Bengkulu,  dan  3  Gelar  Teknologi  dan  Temu  Lapang I novasi
125
Teknologi  Model  Sistem  Pertanian  Bioindustri  yang  dilaksanakan  pada  tanggal  9 November 2016 di Kabupaten Seluma.
Kegiatan Ekspose  I novasi  Teknologi  Pertanian  Spesifik  di  Provinsi Bengkulu dibuka  secara  resmi  oleh  Bapak  Kepala  Badan  Penelitian  dan
Pengembangan  Pertanian,  sekaligus  sebagai  keynote  speaker dalam  Seminar Nasional  dengan  materi
“I novasi  Teknologi  Pertanian  Modern  Menuju Pembangunan  Pertanian  Berkelanjutan” .  Acara  Pembukaan  Ekspose  juga dihadiri
oleh  Kepala  Pusat  Litbang  Perkebunan,  Kepala  Bidang  KSPHP  BBP2TP,  beberapa Kepala  BPTP LPTP,  antara  lain  Kepala  BPTP  Jambi,  Sumatera  Selatan,  Jawa
Barat,  Nusa  Tenggara  Barat,  Nusa  Tenggara  Timur,  Kepulauan  Riau,  Dekan Fakultas  Pertanian  Universitas  Bengkulu,  Universitas  Muhammadiyah  Bengkulu,
unsur  birokrat  dan  pengambil  kebijakan  lingkup  Pemerintah  Daerah  Provinsi Bengkulu,  antara  lain  Kepala  Badan  Perencana  dan  Pembangunan  Daerah
Provinsi  Bengkulu,  Kepala  Badan  Litbang  Statistik  Daerah  Provinsi  Bengkulu,  dan kepala SKPD lain di lingkup Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Seminar  Nasional  ini  merupakan  salah  satu  upaya mewujudkan  dan meningkatkan Scientific Recognition yang dihasilkan oleh para peneliti, penyuluh,
dosen  dan penentu kebijakan,  pelaksana  dan  pengguna  teknologi  di bidang pertanian.
Dari seminar  ini  diharapkan  terjadi  pertukaran  pengetahuan,
pengalaman,  dan  informasi  antara  para  peneliti, praktisi  dan  pengambil kebijakan.
Dalam  penyampaian  materi  keynote  speaker  oleh  Kepala  Badan  Litbang Pertanian, beberapa hal yang ditekankan, antara lain :
•
Pertanian ke depan harus dilihat tidak hanya masalah pangan namun juga terkait energi dan air
•
Transformasi energi berbasis fosil perlu dilakukan ke arah bioenergi.
•
I ndonesia  sebagai  negara  equator  penghasil  pangan  dan  energi  harus waspada  terhadap  remote penduduk  di  luar  equator  sebagai  salah  satu
strategi  jangka  panjang  dalam  memperebutkan  negara  equator  penghasil pangan dan energi.
•
Paradigma  Balitbangtan  dalan  pengembangan  pertanian  sudah  mulai bergeser pada lahan suboptimal di samping optimasi sumber daya genetik
pangan.  Potensi  sumber  daya  genetik  tanaman perludilakukan  revolusi
126
melalui  peran  teknologi  bidang  agronomi  untuk  menghasilkan  pa ngan dan energi yang berkelanjutan.
•
Kita  harus  dapat  memanfaatkan  bonus  demografi  untuk  pengembangan sektor  pertanian.  Kurikulum  dalam  pendidikan  bidang  pertanian  perlu
dilakukan sesuai dengab perkembangan lingkungan strategis.
•
Pertumbuhan  pangan  nasional  harus  kuadratik,  tidak  boleh  linier  agar dapat mengimbangi cepatnya pertumbuhan penduduk.
•
Pertanian  modern  dalam  perspektif  bioekonomi  tidak  mengenal  limbah, namun  biomassa  yang  dapat  diolah  menjadi  produk  yang  memiliki  nilai
tambah yang bernilai ekonomi.
•
I mplementasi  teknologi  pertanian  inovatif  modern  perlu  segera  dilakukan dalam skala masif minimal 10 ha.
•
Hilirisasi    teknologi  pertanian  modern  perlu  dilakukan  dari  hulu  sampai pada akses pasar dengan berbasis Teknologi I nformasi.
Pada  acara  seminar  nasional  ini telah  dipresentasikan 4 makalah  utama  dengan topik:
•
Arah  dan  Strategi  Pembangunan  Pertanian  Masa  Depan,  disampaikan oleh  Prof.  Dr.  I r.  Pantjar  Simatupang  Pusat  Sosial  Ekonomi  dan
Kebijakan Pertanian.
•
Kesiapan  Pemerintah  Daerah  dalam  Mendukung  Pembangunan  Pertanian Berkelanjutan  Berbasis  Teknologi  Pertanian  Modern  di  Provinsi  Bengkulu
disampaikan  oleh  Kepala  Bappeda  Provinsi  Bengkulu  yang  diwakili  oleh Drs.  Hengki  Supriyanto,  MP  Kepala  Bidang  Ekonomi  Bappeda  Provinsi
Bengkulu.
•
Peran  Perguruan  Tinggi    dalam    Mendukung  Pembangunan  Pertanian Berkelanjutan  oleh  Prof.  Dr.  I r.  Dwinardi  Apriyanto,  M.Sc  Guru  Besar
Universitas Bengkulu.
•
Peran  Peragi  dalam  Mendukung  Pembangunan  Pertanian  yang Berkelanjutan,  yang  disampaikan  oleh  Prof.  Dr.  Alnopri,  M.Sc  Ketua
Komda PERAGI  Bengkulu. Makalah  penunjang  yang  diseminarkan  berjumlah 162 makalah. Makalah
berupa  hasil penelitian pengkajian,  konsep  pemikiran gagasan  dalam  bentuk review atau tinjauan,  yang  terdiri dari  beberapa bidang  bahasan  yaitu bidang
127
tanaman  pangan, bidang  sosial  ekonomi, diseminasi  penyuluhan  dan  kebijakan, bidang  hortikultura,  bidang  peternakan,  perkebunan,  serta  pascapanen  dan
pengolahan pangan. Jumlah  peserta  yang menghadiri seminar sebanyak 225 orang, berasal
dari  berbagai  kalangan  yang  terdiri  dari  peneliti penyuluh  lingkup  Kementerian Pertanian yang berasal  dari  berbagai  wilayah  di  seluruh  I ndonesia  antara  lain
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan  Bangka  Belitung, Bengkulu, Jambi,  Lampung, DKI   Jakarta,  Jawa
Barat,  Jawa  Tengah,  Jawa  Timur,  Yogyakarta,  Kalimantan  Barat,  Sulawesi Tengah,  Sulawesi Selatan,  Sulawesi  Utara,  Gorontalo, Bali dan  Nusa  Tenggara
Barat,  dosen  dan mahasiswa  Perguruan  Tinggi, perwakilan petani,  pengurus  dan anggota
organisasi profesi
Perhimpunan  Agronomi  I ndonesia  PERAGI Komisariat Daerah Bengkulu.
Pada  rangkaian  kegiatan  Ekspose  juga  dilaksanakan  Pengukuhan Pengurus  Komisariat  Bengkulu  Perhimpunan  Agronomi  I ndonesia  Masa  Bhakti
2016 – 2019  oleh  Ketua  Umum  Perhimpunan  Agronomi  I ndonesia  PERAGI Pusat  Bapak  Dr.  I r.  Muhammad  Syakir,  MS.  Pembentukan  Komda  Bengkulu
PERAGI   diinisiasi  oleh  BPTP  Bengkulu  bekerjasama  dengan  Fakultas  Pertanian Universitas  Bengkulu  dan  Fakultas  Pertanian  Universitas  Muhammadiyah
Bengkulu,  dan  telah  ditetapkan  berdasarkan  Surat  Keputusan  Pengurus  Pusat PERAGI   No. 02 SK PERAGI  KOMDA I X 2016,  pada  tanggal  6  September  2016.
Pengurus Komda  PERAGI   Bengkulu  Masa  Bhakti  2016 – 2019  terdiri  dari  34 orang  ahli  agronomi  yang  berasal  dari  berbagai  instansi  lingkup  Provinsi
Bengkulu,  antara  lain  Perguruan  Tinggi,  Dinas  Pertanian  Provinsi  Bengkulu,  dan BPTP  Bengkulu.  Kepengurusan  Komda  Bengkulu  BERAGI   meliputi  4  empat
bidang,  yaitu  Bidang  Penelitian  dan  Pengembangan,  Pengabdian  dan  Kerjasama, Komunikasi  dan  Publikasi,  serta  Bidang  Kajian  Kebijakan  dan  Sertifikasi.
Berkaitan  dengan  organisasi  profesi  PERAGI ,  dalam  keynotee  speech  Kepala Badan  Litbang  Pertanian  disampaikan  bahwa  organisasi  profesi  termasuk
PERAGI  harus dilibatkan dalam proses pembangunan pertanian. Sinergi kegiatan penelitian  dan  pengembangan  yang  berbasis  output  antara  Kementan  dan
lembaga  litbang PT  dan  lembaga  profesi  terbuka  luas  dalam  skim  kerjasana KP4S.
128
Setelah  membuka  acara  ekspose  dan  mengukuhkan  Pengurus  PERAGI Komda Bengkulu, Kepala Badan Litbang Pertanian juga melaksanakan Kunjungan
Kerja  ke  BPTP  Bengkulu.  Pada  kunjungan  kerja  tersebut ,  Kepala  Badan  Litbang Pertanian  berkesempatan  bertemu  dengan  seluruh  Peneliti Penyuluh Teknisi  dan
Staf  BPTP  Bengkulu  di  ruang  pertemuan  BPTP  Bengkulu.  Arahan  yang disampaikan  oleh  Kepala  Badan  Litbang  Pertanian  pada  kesempatan  tersebut,
antara lain:
•
Kembalikan  BPTP  ke  qitoh.    Balitbangtan  harus  dapat  menghasilkan  inovasi sekaligus menerapkan inovasi teknologi pertanian dalam satu tarikan nafas.
•
Penelitian  tanpa  penyuluhan  lumpuh  dan  penyuluhan  tanpa  penelitian  buta. Scientific nya  harus  utuh  sehingga  menghasilkan  lompatan  inovasi  teknologi
yang  bermanfaat  bagi  masyarakat.    Di  samping  itu,  implementasinya  di lapangan  juga  harus  memiliki  dampak  positif  yang  langsung  dirasakan
masyarakat.
•
Kita  harus  senantiasa  bersyukur  dan  berpikir  positif  sehingga  dapat  bekerja cerdas menghasilkan inovasi untuk rakyat.
•
Kepercayaan DPR ke Balitbangtan sudah mulai tumbuh.  Salah satu contohnya adalah:   30   benih  jagung  yang  dikembangkan  di I ndonesia  harus  dari
Balitbangtan.    I novasi  Balitbangtan  harus  modern  dan  mampu  diaplikasikan dan BPTP menjadi pelaku utama di daerah.
•
BPTP harus dapat menjalin komunikasi yang baik dengan Balit2 Nasional.  Non peneliti  juga  merupakan  bagian  dari  unsur  kegiatan  penelitian pengkajian
secara keseluruhan.
Sehingga dalam
pelaksanaan kegiatan
penelitian pengkajian perlu melibatkan non peneliti.
•
Optimisme  adalah  60   dari  keberhasilan.  Menerapkan  inovasi  harus  dalam skala  luas  dan  setiap  saat  dapat  dikunjungi monitoring.    Demfarm  partisipatif
dengan melibatkan petani dan stakeholders sangat penting.
•
Setiap  ada  pejabat  yang  hadir,  harus  ada  obyek  yang  dapat  dikunjungi. Strategi:   cari  lokasi  dalam  hamparan  luas  lebih  dari 10  ha  yang  dekat
dengan  BPTP  dan  digarap  dengan  baik  sebagai  wahana  implementasi teknologi pertanian spesifik lokasi yang komprehensif.
•
BPTP  harus  ada  semangat.    Tunkin  adalah  tunjangan  kinerja  pemerintah  bagi abdi negara.
129
•
I mpor  jagung  saat  ini  sudah  turun  60   dan  ditargetkan  pada  tahun  2018 sudah swasembada jagung.
•
Kepala  BPTP  harus  menjadi conductor  orchestra yang  baik  sehingga  variasi sumber  daya  menjadi  potensi  yang  dapat  bersinergi  menghasilkan  inovasi
yang bermanfaat bagi masyarakat. Dari hasil pelaksanaan Seminar Nasional, diperoleh rumusan sbagai berikut :
•
Peranan  I novasi  Teknologi  menuju  Pertanian  Modern  dan  Berkelanjutan mendudukan  sektor  Pertanian  menjadi Leading dalam  memenuhi  tuntutan
kebutuhan  pangan  dan  energi.  Melalui  kegiatan  risetnya,  Badan  Litbang Pertanian  Kementerian  Pertanian  dalam perspective ke  depan  harus  berada  di
garda terdepan untuk menjawab tantangan masalah di masa akan datang.
•
I novasi  teknologi  pertanian  modern  perlu  dikembangkan  untuk  mendukung pembangunan  pertanian  berkelanjutan  berbasis  bioekonomi  yang  terintegrasi
dengan Biosciense, Bioengineering, social engineering dan Bioinformatics.
•
Peningkatan  nilai  tambah,  daya  saing,  dan  memperkuat  jejaring  pasar  produk pertanian  menjadi  fokus  dalam  mendorong  produk  pertanian  untuk
tetapmenjadi andalan dipasar domestik maupun mampu berkompetisi di pasar global.
•
Masa  depan  Pertanian  I ndonesia  sangat  ditentukan  oleh transformasi
teknologi  Revolusi  Hijau  menjadi  Revolusi  Hayati  Biorevolution.  Kegiatan Biorevolution  antara  lain:   biofarming,  biomedis    dan  bioindustri  yang  akan
menciptakan  suatu  sektor  perekonomian  yang  sangat  dinamis  yang  disebut bioekonomi  dan  akan menjadi  basis  utama  perekonomian  negara  di  masa
mendatang.  Oleh  karena  itu  pembangunan  sektor  pertanian di I ndonesia harus  mampu berperan multi-fungsi  serta  menjadi  poros  transformasi  dan
motor penggerak pembangunan nasional.
•
Peran  perguruan  tinggi  dalam mendukung  pembangunan  pertanian berkelanjutan antara lain menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten
dalam  bidang  pertanian  dan menciptakan  dan  melakukan  inovasi  teknologi dimulai  dari  kegiatan  riset  dasar  dan  terapan  yang  mendukung  pertanian
berkelanjutan.
•
Peran  Perhimpunan  Agronomi  I ndonesia  PERAGI  diharapkan  dalam meningkatkan  produktivitas  melalui  misinya  antara  mengembangkan  peran
yang  bermakna  dalam  pengembangan  pertanian  nasional  dan  peningkatan
130
kesejahteraan  petani serta mengembangkan  I PTEK  pertanian  yang  selaras dengan kebutuhan masyarakat.
•
Peningkatan  produksi  dan  produktivitas  komoditas  tanaman  pangan  dan hortikultura  dilakukan  melalui  teknologi  pengelolaan  tanaman  terpadu benih
unggul,  penggunaan  bahan  organik,  penggunaan  alat  mesin  pertanian modern,  pemupukan  spesifik  lokasi,  pengendalian  hama  penyakit  secara
bijaksana,  dan  panen  yang  tepat .  Melalui  upaya  peningkatan  produksi, kualitas  dan  pendapatan  petani    bidang  perkebunan  dilakukan  antara  lain
melalui  perbaikan  klon  unggul,  pemupukan dan  panen  tepat  waktu.
Peningkatan  produksi  dan  populasi  ternak  sebagai  sumber    penghasil  pangan asal  ternak  harus  diikuti  dengan  peningkatan  kualitas  dan  kuantitas  pakan
melalui  optimalisasi  pemanfaatan  dukungan  sumberdaya  alam  pertanian sebagai  pakan  alternatif  hasil  ikutan  atau  limbah  pertanian  dalam
mewujudkan pertanian modern berkelanjutan.
•
Dari  hasil  eksplorasi  plasma  nutfah  diperoleh  berbagai  komoditas  yaitu tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, perkebunan dan peternakan. Tindak
lanjut  yang  diperlukan  adalah  penelitian  selanjutnya  dari  Balit  komoditas, konservasi tanaman agar tidak punah dan pengembangannya oleh pemerintah
daerah.
•
Hasil  kajian  bidang  penyuluhan  menunjukkan  bahwa  berbagai  metode  dan media  penyuluhan  mampu  merubah  perilaku  sasaran  penyuluhan  berupa
peningkatan  pengetahuan  petani  dan  penerapan  inovasi  teknologi  yang direkomendasikan. Oleh karena itu, metode dan media penyuluhan perlu terus
dikembangkan dengan inovasi terkini yang berbasis I T. Kegiatan  Seminar  Nasional  ditutup  oleh  Dekan Fakultas  Pertanian
Universitas  Bengkulu  I r.  Facrurrozi,  M.Sc,  Ph.D.  Dalam  sambutannya  saat menutup  kegiatan  Seminar  Nasional  ini,  Dekan  Fakultas  Pertanian  Universitas
Bengkulu  menyampaikan  bahwa  kegiatan  Seminar  Nasional  ini  telah  membuka wawasan peserta mengenai kegiatan penelitian apa saja yang sangat dibutuhkan
oleh  masyarakat  untuk  mencapai  pembangunan  pertanian  berkelanjutan.  Pihak Perguruan  Tinggi  seperti  Universitas  Bengkulu  dan  Universitas  Muhammadiyah
Bengkulu  mengucapkan  terima  kasih  telah  dilibatkan  dalam  penyelenggaraan Seminar Nasional ini.
131
4.2.3. Gelar  I novasi  Teknologi  dan  Temu  Lapang  I novasi  Teknologi Model Sistem Pertanian BioI ndustri di Kabupaten Seluma.
Pertanian bioindustri
merupakan model
pertanian berkelanjutan,
meminimalkan  limbah,  ramah lingkungan,  memaksimalkan  pendapatan  melalui peningkatan  nilai  tambah  serta  mempertimbangkan economic  scale merupakan
prinsip dasar dalam sistem pertanian bioindustri. Salah satu tujuan dari pertanian bioindustri  adalah  untuk  menghasilkan  pangan  sehat,  beragam,  dan  cukup.
Sistem ini berupaya untuk memunculkan dan menumbuhkan wirausahawan yang mandiri  dan  tidak  tergantung  dari  bantuan  pemerintah  semata.  Ekonomi  yang
dibangun  melalui  sistem  pertanian  bioindustri  merupakan  pengembangan ekonomi yang berakar kokoh pada beragam sumber daya dalam jangka panjang.
Sistem  pertanian  bioindustri  berbasis  integrasi  padi-sapi  menjadi  salah  satu contoh  penerapan  prinsip  mengurangi,  memanfaatkan  kembali,  dan  mendaur
ulang reduce, reuse dan recycle. BPTP  Bengkulu  melakukan model  pertanian  bioindustri  pada  2  kabupaten
yang  berbeda.  Kelompok  P4S  Gading  I ndah  merupakan  pelaksanan  kegiatan Model  Sistem  Pertanian  Bioindustri  berbasis  integrasi  ternak-kopi, Gapoktan
Rimbo  Jaya  merupakan  Gapoktan  pelaksana  kegiatan  Model  Sistem  Pertanian Bioindustri  di  Kabupaten  Seluma. Gapoktan  Rimbo  Jaya  terdiri  atas  8  kelompok
tani dengan jumlah anggota 179 orang. Dari pelaksanaan kegiatan dengan model bioindustri  menghasilkan  berbagai  macam  produk  yang  bisa  dikembangkan  oleh
petani.  Oleh  karena itu  perlu  dilaksanakan  kegiatan  percepatan  penyebaran inovasi  teknologi  yang  diimplementasikan  pada  sistem  pertanian  bioindustri
berbasis  integrasi  padi – sapi  melalui  kegiatan  “Gelar  Teknologi  dan  Temu Lapang  I novasi  Teknologi  Model  Sistem  Pertanian  Bioindustri”.  Rangkaian
kegiatan  Gelar  Teknologi  dan  Temu  Lapang  I novasi  Teknologi  Model  Sistem Pertanian Bioindustri adalah Launching produk-produk pertanian bioindustri serta
penyerahan  produk  inovasi  Badan  Litbang  Pertanian  oleh  Bupati  Seluma  serta tinjauan lapangan dan ekspose inovasi teknologi pertanian.
Tujuan dari ekspose dan launching ini adalah:
1. Memberikan  pemahaman  kepada  masyarakat  tani  tentang  Sistem  Pertanian
Bioindustri
132
2. Menyampaikan  inovasi  teknologi  dan  kelembagaan  yang  telah  dilaksanakan
pada kegiatan Sistem Pertanian Bioindustri berbasis integrasi padi-sapi 3.
Mempercepat  transfer  inovasi  kepada stakeholders,  pengambil  kebijakan, petugas pertanian, peneliti penyuluh, mahasiswa pelajar, dan petani
4. Mempercepat adopsi inovasi yang telah digelar dan didisplaykan
5. Sebagai  media  promosi  dan  perluasan  jaringan  pemasaran  produk-produk
sistem  pertanian  bioindustri  kepada  pelaku  usaha,  pedagang,  dan  petani pengguna.
Keluaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah :
1. Meningkatkan
pemahaman  kepada  masyarakat  tani  tentang  Sistem Pertanian Bioindustri
2. penyampaian inovasi  teknologi  dan  kelembagaan  yang  telah  dilaksanakan
pada kegiatan Sistem Pertanian Bioindustri berbasis integrasi padi-sapi 3.
Percepatan transfer  inovasi  kepada stakeholders,  pengambil  kebijakan, petugas pertanian, peneliti penyuluh, mahasiswa pelajar, dan petani
4. Percepatan adopsi inovasi yang telah digelar dan didisplaykan
5. Sebagai  media  promosi  dan  perluasan  jaringan  pemasaran  produk-produk
sistem  pertanian  bioindustri  kepada  pelaku  usaha,  pedagang,  dan  petani pengguna.
Kegiatan Gelar  Teknologi  dan  Temu  Lapang  I novasi  Teknologi  Model Sistem  Pertanian  Bioindustri
dilaksanakan  pada  tanggal 9  November
2016.Tahapan dari Kegiatan Gelar Teknologi dan Temu Lapang I novasi Teknologi Model Sistem Pertanian Bioindustri terdiri dari :
1. Pembukaan 2. Pembacaan Doa
3. Laporan  Pelaksanaan Gelar  inovasi  teknologi  dan  launching  produk pertanian bioindustri
4. Sambutan Kepala Balai Besar Pengkajian Pengembangan teknologi Pertanian 5. Sambutan dan Arahan Bupati Seluma
6. Launching  Produk-produk  Pertanian  Bioindustri  Spesifik  Bengkulu  serta Penyerahan Bantuan serta I novasi Teknologi Bioindustri
7. Tinjauan Lapangan 8. Penutup
133
Peserta  berasal  dari  berbagai  kalangan  dari  seluruh  Kabupaten kota    di Provinsi  Bengkulu,  kecuali  Kab.  Mukomuko,  yang  terdiri  dari  : Bupati  Kabupaten
Seluma Bapak  Bundra  Jaya, Kepala  Badan  Litbang  Pertanian  Kemtan yang diwakili  oleh  I bu  Dr.  I r.  Retno  Sri  Hartati  Mulyandari  Kabid  KSPHP  BBP2TP,
Dandim  0425  Kabupaten  Seluma yang  di  wakili  oleh  Bapak  Suryanto  Sulistiyo Pasiter  KODI M  0425 Seluma, Kepala  Pengadilan  Negeri  Kabupaten  Seluma,
Kepala  Kejaksaan  Negeri  Kabupaten  Seluma Bapak  Citra  Apriyadi  Kasi  I ntel, Kapolres  Kabupaten  Seluma, Kepala BPTP Jawa  Barat,  Kepala  BPTP  Yogya,
Kepala  BPSB  Provinsi  Bengkulu, Kepala  BP2MB  Provinsi  Bengkulu, Kepala  Dinas Pertanian  Kab. Kota  se  Provinsi  Bengkulu, Kepala  Badan  Pelaksana  Penyuluhan
Kab. Kota  se  Provinsi  Bengkulu, Ketua  KTNA  Kabupaten  Seluma  dan  Provinsi
Bengkulu, Kepala  Cabang  BRI   Kabupaten  Seluma  dan  Bengkulu  Selat an, Pelaku Usaha, PMT  se  Provinsi  Bengkulu, Camat  Seluma  Selatan  dan  Lurah  Rimbo
Kedui, Ketua Gapoktan, Keltan, Petani Kab. Seluma dan Rejang Lebong.
Laporan Pelaksanaan oleh Ka. BPTP Bengkulu
Dalam  laporan  yang  disampaikan  oleh  Kepala  Balai  Pengkajian  Teknologi Pertanian  Bengkulu  Dr.  Dedi  Sugandi,  MP  menyatakan  bahwa  kegiatan  Gelar
Teknologi  dan  Temu  Lapang  I novasi  Teknologi  Model  Sistem  Pertanian Bioindustri  dengan  tema  Sistem  Pertanian  Bioindustri  Spesifik  Bengkulu,
merupakan  kerjasama  antara  Balai Pengkajian  Teknologi  Pertanian  BPTP Bengkulu  dengan  Pemerintah  Daerah  Kabupaten  Seluma.  Acara  ini  dikemas
dalam  bentuk  Gelar  Teknologi  dan  Launching  Produk-produk  dari  sistem pertanian  bioindustri.  Berbagai  inovasi  teknologi  hasil  penelitian  dan  pengkaj ian
dari  sub  sektor  tanaman  pangan,  hortikultura,  perkebunan  dan  peternakan  dari aspek  budidaya,  pasca  panen,  dan  pengolahan  hasil  digelar  dan  ditampilkan
secara  lengkap  dan  utuh.  Secara  umum,  pertanian  saat  ini  masih  pada  taraf konvensional  yang  diindikasikan  dari  aspek  teknologi  dan  struktur  produksinya.
Produk-produknya masih didominasi oleh produk primer yang bernilai rendah dan tidak  berdaya  saing.  Sistem  pertanian  konvensional  harus  segera  dimodernisasi
melalui transformasi
menuju pertanian
sistem pertanian
bioindustri berkelanjutan. Pertanian maju tercermin dalam penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui implementasi teknologi baru dari hulu sampai hilir.
134
Pembangunan  sistem  pertanian  bioindustri  berkelanjutan  berada  di  setiap daerah.  Tidak  terkecuali  di  Kabupaten  Seluma  yang  potensial  untuk  melakukan
sistem  pertanian  bioindustri  dengan  sumberdaya  alam  dan  sumberdaya  manusia yang memadai.
Sistem  pertanian  bioindustri  pada  hakekatnya  adalah  pembangunan ekonomi  daerah.  Oleh  karena  itu  kreatifitas dan  partisipasi  masyarakat  menjadi
faktor  penentu  dan  utama,  sedangkan  pemerintah  lebih  berperan  memfasilitasi, mendorong,  dan  memberdayakan  kemampuan  kreativitas  masyarakat.  Sistem
pertanian  bioindustri  berkelanjutan  perlu  diinisiasi  dari  berbagai  skala  baik  desa, kelurahan, hingga kabupaten. Salah satu Model sistem pertanian bioindustri yang
dilaksanakan  di  Seluma  adalah  model  sistem  pertanian  bioindustri  berbasis integrasi  padi-sapi.  Model  ini  sesuai  dengan  daya  dukung  sumberdaya  di
Kabupaten Seluma khususnya di Kelurahan Rimbo Kedui. Kelurahan Rimbo Kedui memiliki  luas  lahan  sawah  395  ha  dengan  populasi  sapinya  mencapai  310  ekor.
Gapoktan  Rimbo  Jaya  merupakan  Gapoktan  pelaksana  kegiatan  Model  Sistem Pertanian  Bioindustri  di  Kabupaten  Seluma. Gapoktan  Rimbo  Jaya  terdiri  atas  8
kelompok tani dengan jumlah anggota 179 orang. Berkelanjutan, meminimalkan  limbah,  ramah  lingkungan,  memaksimalkan
pendapatan  melalui  peningkatan  nilai  tambah  serta  mempertimbangkan economic  scale merupakan  prinsip  dasar  dalam  sistem pertanian  bioindustri.
Salah  satu  tujuan  dari  pertanian  bioindustri  adalah  untuk  menghasilkan  pangan sehat,  beragam,  dan  cukup.  Sistem  ini  berupaya  untuk  memunculkan  dan
menumbuhkan  wirausahawan  yang  mandiri  dan  tidak  tergantung  dari  bantuan pemerintah  semata.  Ekonomi  yang  dibangun  melalui  sistem  pertanian  bioindustri
merupakan  pengembangan  ekonomi  yang  berakar  kokoh  pada  beragam  sumber daya  dalam  jangka  panjang.  Sistem pertanian  bioindustri  berbasis  integrasi  padi-
sapi  menjadi  salah  satu  contoh  penerapan prinsip  mengurangi,  memanfaatkan kembali, dan mendaur ulang reduce, reuse dan recycle.
Dalam  sistem  pertanian  bioindustri  banyak  produk  yang  dihasilkan  dan semuanya diproses dengan memanfaatkan inovasi teknologi untuk meningkatkan
manfaat  dan  nilai  tambah  produk.  I novasi  teknologi  yang  digunakan  adalah inovasi  yang  bersahabat  dengan  lingkungan,  sehingga  keseluruhan  kegiatan
ekonomi yang
dikembangkan mengarah
pada suatu
ekonomi yang
mengakomodir  pelestarian  lingkungan.  Dari  kegiatan  ini  akan  muncul  banyak
135
peluang  dan  kesempatan  usaha  atau  kerja  mulai  dari  produksi,  jasa  hingga pemasaran  produk.  Diharapkan  dalam  kawasan  ini  mampu  berperan  sebagai
inkubator  yang  mampu  menumbuhkan  wirausawan  mandiri  yang  tidak menggantungkan diri pada pemerintah.
Paradigma  pertanian  untuk  pembangunan  berarti  bahwa  pertanian  dapat berperan sebagai pilar dan katalisator pembangunan. Dengan demikian pertanian
mampu  menjamin  tingkat  kesejahteraan  petani  setara  dengan  tingkat masyarakat yang bekerja di sektor-sektor lainnya.
Pada  kesempatan  ini  kami  mengucapkan  terima  kasih  kepada  Pemda Kabupaten  Seluma  yang  telah  bekerjasama  dalam  pelaksanaan  kegiatan  atas
kerjasama  yang  baik.  Kami  juga  memohon  maaf  jika  dalam  penyelenggaraan  ini masih  ada  hal-hal  yang  kurang  berkenan  baik  dalam  hal  penyambutan,
penyediaan tempat duduk maupun acara yang digelar. Peserta  Gelar  Teknologi  dan  Temu  Lapang  I novasi  Teknologi  Model
Sistem  Pertanian  Bioindustri  dari  berbagai  kalangan  yang  meliputi  pengambil kebijakan,  pemangku  kepentingan  Stakeholders,  petugas  pertanian,  peneliti,
penyuluh,  pelaku  usaha,  sumber  permodalan,  pengguna  yang  jumlahnya 450 0rang. Sistem pertanian bioindustri sudah selayaknya  dipahami dan diyakini oleh
pemerintah daerah
untuk selanjutnya
direplikasi sebagai
pengungkit pembangunan  ekonomi  daerah.  Sistem  ini  juga  mempunyai  propspek  untuk
dikembangkan  menjadi  pusat  ekonomi,  pendidikan  dan  latihan,  dan  bahkan wisata daerah yang bersifat spesifik lokasi dan agroekosistem.
Sebagai  Kepala  BPTP,  beliau mengucapkan  terima  kasih  kepada  Pemda Kabupaten  Seluma  yang  telah  bekerjasama  dalam  pelaksanaan  kegiatan  atas
kerjasama  yang  baik.  Kami  juga  memohon  maaf  jika  dalam  penyelenggaraan  ini masih  ada  hal-hal  yang  kurang  berkenan  baik  dalam  hal  penyambutan,
penyediaan tempat duduk maupun acara yang digelar. Selanjutnya beliau  berhara Bapak I bu  Ka.  Badan  dan  Bapak  Bupati
Kabupaten  Seluma  berkenan  untuk  memberikan  sambutan  dan  arahan  sekaligus melaunching produk-produk sistem pertanian bioindustri.
Arahan Kabid. KSPHP BBP2TP
Arahan  yang  disampaikan oleh  I bu  Dr.  I r  Retno  Retno  Sri  Hartati Mulyandari,  pada  arahannya  beliau  menyampaikan  bahwa  sangat  penting  bagi
136
daerah  untuk  bisa  mereplikasi  kegiatan  pertanian  bioindustri,  karena  dalam pelaksanaannya tidak ada potensi yang tersisa. Semua bahan dapat memberikan
manfaat yang mampu memberikan penghasilan tambahan kepada petani.
Arahan Bupati
Pada  arahannya,  Bupati Kab.  Seluma  menyampaikan  ucapan  terima  kasih atas kepercayaan BPTP Bengkulu dalam menggandeng PEMDAKAB Seluma dalam
kegiatan  Bioindustri,  beliau  berharap  kedepan  petani  Seluma  dapat  mengadopsi kegiatan ini secara luas.
Launching Produk- produk Pertanian Bioindustri Spesifik Bengkulu
Kegiatan  launching  dilakukan  secara  simbolis  dengan  membuka  tirai penutup dari produk-produk Bioindustri yang ditampilkan. Dengan dibukanya tirai
penutup  secara  bersama-sama  oleh  Bupati  Kab.  Seluma,  BPTP  Bengkulu,  Kabid KSPHP  BBP2TP    maka  produk-produk  pertanian  bioindustri  resmi  diperkenalkan
oleh masyarakat. Beberapa produk yang dilaunching adalah :
1. Beras sehat aromatik,
2. Tepung beras menir beras aromatik,
3. Produk olahan tepung beras
4. Kopi petik merah Bio Gading
5. Lele asap
6. Sayuran organik
7. Bio fertilizer
8. Kompos
9. Briket arang sekam
10. Pakan ternak berbasislimbah kopi Biogading 11. Pakan ternak berbasis limbah ternak
Pada  acara  ini  juga  dilakukan  penyerahan  bantuan  yang  diberikan  secara simbolis oleh Bupati Kab. Seluma, berikut bantuan yang dialokasikan :
1. Rice Transplanter 20 Unit untuk 20 Kelompok Tani
2. Pompa air 20 unit untuk 20 Kelompok Tani
3. Handsprayer 64 unit untuk 19 Kelompok Tani
Dalam  upaya  untuk  mempercepat  adopsi  inovasi  yang  telah  digelar  dan didisplaykan,  pengunjung  juga  diberikan  produk  inovasi  dari  kegiatan  bioindustri
yang terdiri dari :
137
1. Buku dan Leaflet I novasi Bioindustri
2. Benih VUB sebanyak 200 kg
3. Beras sehat aromatik
4. Kopi petik merah
Tinjauan Lapangan
Kegiatan  selanjutnya  adalah  melakukan  Tinjauan  Lapangan  yang  di pandu oleh Dr. Wahyu Wibawa. Bupati bersama rombongan peserta diajak untuk
melihat  berbagai  teknologi  dan  produk  yang  dihasilkan  pada  kegiatan  pertanian bioindustri.  Dalam  penjelasannya,  beliau  menjelaskan  tentang  konsep  pertanian
bioindustri  yang  memberikan  keuntungan  pada  setiap  sisa  pengolahan  sehingga menghasilkan zero  waste. Beberapa  display  yang  dipamerkan  adalah  beberapa
alsin  yang  mendukung  usaha  tani padi,  diantaranya  :   I ndojarwo  transplanter, Combine  Harvester.  Pemandu  memberikan  penjelasan  tentang  cara  kerja  alsin
tersebut. Selanjutnya  peserta  diajak  mengunjungi  stand  produk,  stand  yang
dikunjungi menyiapkan berbagai produk yang dihasilkan pada kegiatan pertanian bioindustri.  Produk  utama  yang  dipamerkan  seperti  pada  produk  yang
dilaunching  oleh  Bupati  seluma.  Produk-produk  lain  yang  di  pamerkan  adalah produk yang spesifk Bengkulu antara lain :  Mangga Bengkulu, Jeruk Rimau Gerga
Lebong  RGL,  sayuran organik,  desain  kandang  kambing  yang  baik  dan  lain-lain. Di  dalam  stand  pengunjung  dimanjakan  dengan  suguhan  kopi  hitam  robusta
”Biogading”  hasil  panen  petik  merah  yang  dihasilkan  oleh  petani  di  Kabupaten Rejang Lebong. Alternatif minuman lain yang disuguhkan adalah sirup kalamansi.
Beberapa  kue  olahan  yang  disuguhkan  berasal  dari  diversifikasi  pangan  lokal, antara  lain  di  campur  dengan  tepung  casava  yang  berbahan  baku  tepung  ubi
jalar. Tinjauan  lapangan  dilanjutkan  dengan  melihat  ruang  display  produk
pertanian  bioindustri.  Semua  produk  hasil  pertanian  di  pajang  pada  ruangan  ini, beberapa  diantaranya  adalah  :   biofertilizer,  kompos,  dan  beberapa  makanan
olahan.  Lokasi  terakhir  yang  dikunjungi  adalah  kandang  sapi  dan  tempat pembuatan kompos dan biourine.
4.2.4. Database  hasil  Litkaji  Balitbangtan,  Litkajibangrap  spesifik lokasi Bengkulu   judul, inovasi  penulis, institusi
138
Tabel 8.  Daftar inovasi teknologi pertanian dalam bentuk leaflet No
Judul Penerbit
Tahun pembuatan
1 Penyakit antraknose pada tanaman cabai
BPTP Bengkulu 2015
2 Budidaya cabai varietas kencana
BPTP Bengkulu 2015
3 Penyakit utama pada tanaman cabai
BPTP Bengkulu 2015
4 Varietas unggul baru cabai merah
BPTP Bengkulu 2015
5 Peningkatan  produksi  padi  dengan  sistem  tanam
jajar legowo BPTP Bengkulu
2015 6
Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah BPTP Bengkulu
2015 7
Pengendalian hama penggerek buah kakao BPTP Bengkulu
2015 8
Peremajaan kopi sistem sambung BPTP Bengkulu
2015 9
Teknik panen dan pengolahan kopi BPTP Bengkulu
2015 10
Pemeliharaan tanaman kopi BPTP Bengkulu
2015 11
Teknik penyambungan
dan pemeliharaan
tanaman kopi BPTP Bengkulu
2015 12
Penanganan hama pada tanaman kopi BPTP Bengkulu
2016 13
Pengendalian penyakit pada tanaman kopi BPTP Bengkulu
2016 14
Model  Pertanian  bioindustri tanaman-ternak  di Provinsi Bengkulu
BPTP Bengkulu 2015
15 Pebuatan pupuk organik cair POC Bio urin
BPTP Bengkulu 2015
16 Urea  molases  blok  pakan  suplemen  ternak
ruminasia BPTP Bengkulu
2015 17
Pemanfaatan  daun  kopi  untuk  pakan  ternak ruminasia
BPTP Bengkulu 2015
18 Gamal obat scabies ternak kambing
BPTP Bengkulu 2015
19 Pembuatan kompos dari kotoran sapi
BPTP Bengkulu 2015
20 Penyakit yang sering menyerang ternak kambing
BPTP Bengkulu 2015
21 Jamu untuk sapi
BPTP Bengkulu 2015
22 I ndogofera  sp,  hijauan  bernutrisi  tinggi  untuk
ternak kambing BPTP Bengkulu
2015 23
Fermentasi  pelepah  dan  daun  sawit  sebagai pakan sapi
BPTP Bengkulu 2015
24 Femanfaatan  kulit  kopi  sebagai  pakan  tambahan
sapi potong BPTP Bengkulu
2015 25
Fermentasi jerami untuk pakan ternak BPTP Bengkulu
2015 26
Biogas dari kotoran sapi BPTP Bengkulu
2015 27
Produk olahan kripik dari tepung beras BPTP Bengkulu
2015 28
I novasi  teknologi  pengolahan  sari  buah  jeruk gerga
BPTP Bengkulu 2015
29 Teknologi pengolahan kopi basah
BPTP Bengkulu 2015
30 Teknologi pengolahan beras menir
BPTP Bengkulu 2015
31 Aneka olahan cabai kering
BPTP Bengkulu 2016
32 Teknologi pengeringan cabai
BPTP Bengkulu 2016
33 Penanganan panen dan pasca panen cabai merah
segar BPTP Bengkulu
2016
5. Daftar inovasi teknologi pertanian dalam bentuk buku
139
Table 9. Daftar inovasi teknologi pertanian dalam bentuk buku No
Judul Pengarang
Penerbit Tahun
1 Hama,  penyakit  dan  masalah  hara
tanaman kedelai Marwoto
Balitkabi 2013
2 I dentifikasi keharaan tanaman kedelai
Abdullah Taufik
Balitkabi 2013
3 Pedoman Umum PTT Kedelai
Marwoto Balitkabi
2011 4
Sistem Tanam Legowo Sarian
Abduracman BB Padi
2013 6
PTT Padi sawah spesifik lokasi Bengkulu Wahyu
Wibawa BPTP
Bengkulu 2013
5 Budidaya  padi  rawa  di  Kabupaten
Mukomuko Eddy Makruf
BPTP Bengkulu
2015 6
Petunjuk teknis Hama dan Penyakit Anonim
Puslitbangtan 2007
7 Penyakit  Penting  Tanaman  Cabai  dan
pengendaliannya Ati Sri Duriat
Balitsa 2007
8 Pengenalan  dan  pengendalian  hama-
hama  penting  pada  tanaman  cabai merah
Wiwin setiawati
Balitsa 2005
9 Produksi Benih Cabai
Yenni kusandriani
Balitsa 2005
10 Budidaya bawang merah
Nani sumarni Balitsa
2005 11
Penanganan  gangguan  reproduksi  sapi potong
Dian Rahmawati
Puslitbangnak 2007
12 Pemeliharaan  induk  dan  anak  kambing
masa pra-sapih Simon
P Ginting
Puslitbangnak 2009
13 Budidaya  dan  pemanfaatan  rumput  ruzi
sebagai hijauan pakan kambing Rijanto
Hutasoit Puslitbangnak
2009 14
Teknologi  inovasi  pakan  murah  untuk usaha pembibitan sapi potong
Mariyono Puslitbangnak
2007 15
Pemanfaatan lumpur  sawit  sebagai
bahan pakan ruminasia Rantan Krisnan
Puslitbangnak 2012
16 Perkandangan sapi potong
Ainur Rasyid Puslitbangnak
2007 17
Panduan Teknologi
Budidaya padi
Salibu Sarlan
Abdurachman, dkk
Balitbangtan 2015
18 PTT Padi Sawah I rigasi
Sarlan Abdurachman,
dkk Balitbangtan
2013 19
Daerah  pengembangan  dan  anjuran budidaya padi hibrida
Suyamto, dkk Balitbangtan
2007 20
Petunjuk  teknis  budidaya  padi  jajar legowo super
Ali Jamil, dkk Balitbangtan
2016 21
Panduan budidaya
Hazton pada
tanaman padi M. syakir
Balitbangtan 2015
22 Pengomposan Jerami
Sarlan Abdurachman,
dkk Balitbangtan
2013 23
Panduan budidaya padi SRI Putu  Wardana,
Balitbangtan 2015
140
dkk
4.3. Memperluas  dan  Mengembangkan  I novasi  Teknologi  yang  Telah