121
gerga 8
Pemeliharaan RMU dan kalibrasinya
Taufik Hidayat, S.TP 9
Teknologi pengolahan tepung aneka umbi dan produk
olahannya Dr. Shanora yuliasari, MP
10 Sistem tanaman padi
I r. Ahmad Damiri, M.Si 11
Budidaya jagung sistem legowo
Yartiwi, SP 12
Efisiensi usahatani terpadu padi sawah dan sapi potong
Yesmawati , SP 13
Budidaya ternak kambing PE I r. Siswani Dwi Daliani
14 Teknologi pengolahan jamu
untuk ayam Harwi Kusnadi, M.Sc
15 Macam hijauan untuk pakan
ternak Linda Harta, S.Pt
16 Efisiensi pupuk dengan
dengan pemanfaatan kompos limbah kulit kopi pada tanman
kopi Drs. Afrizon, M.Si
17 Pengendalian hayati pada
tanaman Kusmea Dinata
18 Teknologi budidaya bawang
merah Yahumri, SP
19 Pengolahan buah pala
Lina I vanti 20
Potensi pengendalian padi organic
Hamdan, M.Si
Mou yang telah dilaksanakan adalah dengan pihak Radio Republik I ndonesia RRI dalam bentuk kerjasama pengisian acara di RRI yaitu siaran
pedesaan dengan narasumber dari peneliti dan penyuluh BPTP Bengkulu Pelaksanaan narasumber pada RRI berupa rekaman yang di siarkan ulang
sebanyak dua kali dalam satu minggu yaitu pada hari senin dan rabu. Siaran ini sangat efektif untuk peningkatan pengetahuan petani karena dapat di dengarkan
oleh petani se Provinsi Bengkulu dengan menggunakan radio dengan jangkauan frekuensi yang jauh.
4.2. Meningkatkan Kapasitas I nstitusi Badan Litbang Dalam
Percepatan Diseminasi I novasi Pertanian Spesifik Lokasi di Daerah.
4.2.1. Pameran. 4.2.1.1.
Pameran dalam rangka Hari Pangan Sedunia.
122
BPTP Bengkulu mengikuti pameran dalam rangka Hari Pangan Sedunia yang dilaksanakan di Kompleks Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten
Boyolali, Jawa Tengah Jumat 28 Oktober 2016. Produk yang di tampilkan pada saat pameran adalah Kopi petik merah, tepung mocaf dengan berbagai produk
turunannya yaitu aneka olahan kue kering dan stiek, buah jeruk gerga serta aneka leaflet yang mendampingi setiap produk yang di tampilkan. Menteri
Pertanian RI Amran Sulaiman, membuka kegiatan pameran Peringatan Hari Pangan Sedunia HPS ke-36 pada acara pembukaan pameran Peringatan HPS
ke-36 tersebut Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Boyolali Seno Samodro, dan Mark Muller
perwakilan Food and Agriculture Organization FAO. Setelah membuka pameran HPS, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengunjungi stand pameran
teknologi dan produk pertanian, peternakan, serta Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM. Ketua panitia HPS ke-36 di Boyolali Muhammad Syakir yang juga Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pertanian, mengatakan, peringatan HPS tahun ini, mengangkat tema Membangun Kedaulatan Pangan
diera Perubahan I klim. Hal ini untuk menyoroti dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian. Menurutnya gelar teknologi sebagai bentuk
penghargaan kepada petani I ndonesia terhadap hasil pertanian dan peternakan untuk dipamerkan. Puncak acara HPS akan dibuka oleh Bapak Presiden Joko
Widodo pada hari sabtu tanggal 29 oktober 2016 dan akan mengawali kunjungan ke areal tanaman padi dengan menggunakan teknologi terbaru Jajar Legowo
Jarwo Super di Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Peringatan HPS di Boyolali akan diakhiri pada Minggu tanggal 30
Oktober 2016 dengan acara jalan sehat dan penyerahan penyelenggaraan HPS ke-37 di Kalimantan Barat sebagai lokasi penyelenggaraan HPS 2017. Pada
peringatan HPS tahun ini, dihadiri sebanyak 5.000 perwakilan dari lokal I ndonesia, termasuk 29 delegasi dari 27 negara dibawah FAO. Pameran HPS ini
menampilkan 205 stand pameran yang diikut i oleh Kementerian Lembaga BUMN pemerintah daerah, organisasi internasional, perusahaan swasta dan media
publikasi bidang pertanian.
4.2.1.2. Pameran dalam rangka Peresmian gedung OKKPD Provinsi Bengkulu
123
BPTP Bengkulu ikut serta dalam memeriakan pameran yang di gelar sehari di halamam kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu. Dalam
acara tersebut langsung dihadiri dan diresmikan operasional gedung OKKPD oleh Gubernur Bengkulu Dr. Riduan Mukti dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober
2016. Dengan berdirinya gedung ini diharapkan ketahanan dan keamanan pangan dapat terjamin. Acara juga dimeriahkan dengan pameran yang dikuti
oleh BPTP Bengkulu, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, PKK provinsi, Kelompoktani Wanita dan Dinas Kesehatan dan BKP Provinsi. BPTP Bengkulu
dalam hal ini mengangkat tema “Produksi Pangan sehat dan bergizi melalui pertanian bioindustri berbasis integrasi tanaman-ternak”. Produk yang tampilkan
yaitu Jeruk RGL kualitas Prima, tepung mocaf, tepung ubi ungu, tepung ubi kuning serta produk turunannya berupa rengginang ubi dari tepung mocaf, cake
ubi kecu, brownis ubi jalar, dan stik ubi. Selain produk pangan dari ubi juga dipamerkan kopi bubuk petik merah dalam berbagai kemasan dan pengunjung
stand BPTP Bengkulu dapat mencicipi kopi yang telah siap disajikan. Pada moment pameran ini stand BPTP Bengkulu mendapat juara pertama sebagai
stand terbaik dan mendapatkan apresiasi dari Gubernur Bengkulu Bapak Dr. Ridwan Mukti yang juga mengapresiasi kopi bubuk petik merah yang disajikan
tim dari BPTP Bengkulu.
4.2.2. Seminar Nasional I novasi Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan pertanian nasional tidak lepas dari pengaruh global menuju pertanian modern modern agriculture. Ketahanan pangan,bioenergi, pelestarian
lingkungan,dan peningkatan
kesejahteraan petani
adalah tujuan
utamapembangunan pertanian yang perluterus dilanjutkan. Pertanian modern merupakan suatu cara optimalisasi usahatani untuk menghasilkan bahan pangan
yang bermutu, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, termasuk inovasi teknologi pertanian agar berjalan lebih efektif dan efisien. Teknologi pertanian
yang inovatif tidak hanya bertujuan untuk peningkatan produksi, tetapi juga meningkatkan kualitas dengan melakukan pengolahan terhadap produk
pertanian.Pertanian modern dapat dicirikan oleh beberapa hal antara lain semakin efisiennya pemanfaatan sumberdaya pertanian, maksimalnya upaya
peningkatan nilai tambah yang dapat dinikmati petani, rendahnya selisih harga di
124
tingkat petani dan konsumen akhir, t ingginya produktivitas petani serta kegiatan pertanian mendukung upaya penciptaan lingkungan yang sehat.
Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balitbangtan melalui Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP merupakan upaya memecahkan berbagai masalah di sektor pertanian. Melalui upaya tersebut, diharapkan dapat
mempercepat terwujudnya pertanian yang tangguh dan modern sebagai respon terhadap perubahan lingkungan global dan tuntunan pembangunan pertanian
berkelanjutan. Posisi Balitbangtan akan semakin strategis dalam pembangunan pertanian nasional dengan adanya koordinasi dan dukungan intensif lintas
sektoral. Balitbangtan tidak bisa berjalan sendiri dalam menyuguhkan inovasi kepada petani, sehingga memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak, salah
satunya dengan Perguruan Tinggi. Hasil inovasi teknologi harus didiseminasikan secara aktif, dimana harus
melibatkan penyuluh ataupun Perguruan Tinggi sebagai bagian dari diseminasi aktif yang progresif. Untuk itu melalui kegiatan seminar nasional “I novasi
Teknologi Pertanian Modern Menuju Pembangunan Pertanian Berkelanjutan” yang diselenggarakan BPTP Bengkulu bekerjasama dengan Universitas
Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Bengkulu, dan Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik Daerah Provinsi Bengkulu, diharapkan terbangunnya
komunikasi dan umpan balik antara pakar, peneliti, penyuluh, akademisi, petani, praktisi dan penentu kebijakan lainnya dalam mempercepat pencapaian
diseminasi inovasi teknologi pertaniandi Provinsi Bengkulu. Seminar Nasional telah dilaksanakan pada tanggal 8 November 2016 yang
merupakan satu rangkaian dalam kegiatan Ekspose I novasi Teknologi Pertanian yaitu dari tanggal 8-9 November 2016. Kegiatan Ekspose I novasi Teknologi
Pertanian Spesifik di Provinsi Bengkulu terdiri 3 tiga rangkaian kegiatan, yaitu 1 Seminar Nasional dengan tema I novasi Teknologi Pertanian
Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan, diselenggarakan pada
tanggal 8 November 2016 di Hotel Santika Bengkulu, 2 Pengukuhan Pengurus Komisariat Daerah Bengkulu Perhimpunan Agronomi I ndonesia PERAGI Masa
Bhakti 2016 – 2019, juga diselenggarakan pada tanggal 8 November 2016 di Hotel Santika Bengkulu, dan 3 Gelar Teknologi dan Temu Lapang I novasi
125
Teknologi Model Sistem Pertanian Bioindustri yang dilaksanakan pada tanggal 9 November 2016 di Kabupaten Seluma.
Kegiatan Ekspose I novasi Teknologi Pertanian Spesifik di Provinsi Bengkulu dibuka secara resmi oleh Bapak Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, sekaligus sebagai keynote speaker dalam Seminar Nasional dengan materi
“I novasi Teknologi Pertanian Modern Menuju Pembangunan Pertanian Berkelanjutan” . Acara Pembukaan Ekspose juga dihadiri
oleh Kepala Pusat Litbang Perkebunan, Kepala Bidang KSPHP BBP2TP, beberapa Kepala BPTP LPTP, antara lain Kepala BPTP Jambi, Sumatera Selatan, Jawa
Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Bengkulu,
unsur birokrat dan pengambil kebijakan lingkup Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, antara lain Kepala Badan Perencana dan Pembangunan Daerah
Provinsi Bengkulu, Kepala Badan Litbang Statistik Daerah Provinsi Bengkulu, dan kepala SKPD lain di lingkup Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Seminar Nasional ini merupakan salah satu upaya mewujudkan dan meningkatkan Scientific Recognition yang dihasilkan oleh para peneliti, penyuluh,
dosen dan penentu kebijakan, pelaksana dan pengguna teknologi di bidang pertanian.
Dari seminar ini diharapkan terjadi pertukaran pengetahuan,
pengalaman, dan informasi antara para peneliti, praktisi dan pengambil kebijakan.
Dalam penyampaian materi keynote speaker oleh Kepala Badan Litbang Pertanian, beberapa hal yang ditekankan, antara lain :
•
Pertanian ke depan harus dilihat tidak hanya masalah pangan namun juga terkait energi dan air
•
Transformasi energi berbasis fosil perlu dilakukan ke arah bioenergi.
•
I ndonesia sebagai negara equator penghasil pangan dan energi harus waspada terhadap remote penduduk di luar equator sebagai salah satu
strategi jangka panjang dalam memperebutkan negara equator penghasil pangan dan energi.
•
Paradigma Balitbangtan dalan pengembangan pertanian sudah mulai bergeser pada lahan suboptimal di samping optimasi sumber daya genetik
pangan. Potensi sumber daya genetik tanaman perludilakukan revolusi
126
melalui peran teknologi bidang agronomi untuk menghasilkan pa ngan dan energi yang berkelanjutan.
•
Kita harus dapat memanfaatkan bonus demografi untuk pengembangan sektor pertanian. Kurikulum dalam pendidikan bidang pertanian perlu
dilakukan sesuai dengab perkembangan lingkungan strategis.
•
Pertumbuhan pangan nasional harus kuadratik, tidak boleh linier agar dapat mengimbangi cepatnya pertumbuhan penduduk.
•
Pertanian modern dalam perspektif bioekonomi tidak mengenal limbah, namun biomassa yang dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai
tambah yang bernilai ekonomi.
•
I mplementasi teknologi pertanian inovatif modern perlu segera dilakukan dalam skala masif minimal 10 ha.
•
Hilirisasi teknologi pertanian modern perlu dilakukan dari hulu sampai pada akses pasar dengan berbasis Teknologi I nformasi.
Pada acara seminar nasional ini telah dipresentasikan 4 makalah utama dengan topik:
•
Arah dan Strategi Pembangunan Pertanian Masa Depan, disampaikan oleh Prof. Dr. I r. Pantjar Simatupang Pusat Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian.
•
Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Teknologi Pertanian Modern di Provinsi Bengkulu
disampaikan oleh Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu yang diwakili oleh Drs. Hengki Supriyanto, MP Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Provinsi
Bengkulu.
•
Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan oleh Prof. Dr. I r. Dwinardi Apriyanto, M.Sc Guru Besar
Universitas Bengkulu.
•
Peran Peragi dalam Mendukung Pembangunan Pertanian yang Berkelanjutan, yang disampaikan oleh Prof. Dr. Alnopri, M.Sc Ketua
Komda PERAGI Bengkulu. Makalah penunjang yang diseminarkan berjumlah 162 makalah. Makalah
berupa hasil penelitian pengkajian, konsep pemikiran gagasan dalam bentuk review atau tinjauan, yang terdiri dari beberapa bidang bahasan yaitu bidang
127
tanaman pangan, bidang sosial ekonomi, diseminasi penyuluhan dan kebijakan, bidang hortikultura, bidang peternakan, perkebunan, serta pascapanen dan
pengolahan pangan. Jumlah peserta yang menghadiri seminar sebanyak 225 orang, berasal
dari berbagai kalangan yang terdiri dari peneliti penyuluh lingkup Kementerian Pertanian yang berasal dari berbagai wilayah di seluruh I ndonesia antara lain
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Bali dan Nusa Tenggara
Barat, dosen dan mahasiswa Perguruan Tinggi, perwakilan petani, pengurus dan anggota
organisasi profesi
Perhimpunan Agronomi I ndonesia PERAGI Komisariat Daerah Bengkulu.
Pada rangkaian kegiatan Ekspose juga dilaksanakan Pengukuhan Pengurus Komisariat Bengkulu Perhimpunan Agronomi I ndonesia Masa Bhakti
2016 – 2019 oleh Ketua Umum Perhimpunan Agronomi I ndonesia PERAGI Pusat Bapak Dr. I r. Muhammad Syakir, MS. Pembentukan Komda Bengkulu
PERAGI diinisiasi oleh BPTP Bengkulu bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Bengkulu, dan telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat PERAGI No. 02 SK PERAGI KOMDA I X 2016, pada tanggal 6 September 2016.
Pengurus Komda PERAGI Bengkulu Masa Bhakti 2016 – 2019 terdiri dari 34 orang ahli agronomi yang berasal dari berbagai instansi lingkup Provinsi
Bengkulu, antara lain Perguruan Tinggi, Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, dan BPTP Bengkulu. Kepengurusan Komda Bengkulu BERAGI meliputi 4 empat
bidang, yaitu Bidang Penelitian dan Pengembangan, Pengabdian dan Kerjasama, Komunikasi dan Publikasi, serta Bidang Kajian Kebijakan dan Sertifikasi.
Berkaitan dengan organisasi profesi PERAGI , dalam keynotee speech Kepala Badan Litbang Pertanian disampaikan bahwa organisasi profesi termasuk
PERAGI harus dilibatkan dalam proses pembangunan pertanian. Sinergi kegiatan penelitian dan pengembangan yang berbasis output antara Kementan dan
lembaga litbang PT dan lembaga profesi terbuka luas dalam skim kerjasana KP4S.
128
Setelah membuka acara ekspose dan mengukuhkan Pengurus PERAGI Komda Bengkulu, Kepala Badan Litbang Pertanian juga melaksanakan Kunjungan
Kerja ke BPTP Bengkulu. Pada kunjungan kerja tersebut , Kepala Badan Litbang Pertanian berkesempatan bertemu dengan seluruh Peneliti Penyuluh Teknisi dan
Staf BPTP Bengkulu di ruang pertemuan BPTP Bengkulu. Arahan yang disampaikan oleh Kepala Badan Litbang Pertanian pada kesempatan tersebut,
antara lain:
•
Kembalikan BPTP ke qitoh. Balitbangtan harus dapat menghasilkan inovasi sekaligus menerapkan inovasi teknologi pertanian dalam satu tarikan nafas.
•
Penelitian tanpa penyuluhan lumpuh dan penyuluhan tanpa penelitian buta. Scientific nya harus utuh sehingga menghasilkan lompatan inovasi teknologi
yang bermanfaat bagi masyarakat. Di samping itu, implementasinya di lapangan juga harus memiliki dampak positif yang langsung dirasakan
masyarakat.
•
Kita harus senantiasa bersyukur dan berpikir positif sehingga dapat bekerja cerdas menghasilkan inovasi untuk rakyat.
•
Kepercayaan DPR ke Balitbangtan sudah mulai tumbuh. Salah satu contohnya adalah: 30 benih jagung yang dikembangkan di I ndonesia harus dari
Balitbangtan. I novasi Balitbangtan harus modern dan mampu diaplikasikan dan BPTP menjadi pelaku utama di daerah.
•
BPTP harus dapat menjalin komunikasi yang baik dengan Balit2 Nasional. Non peneliti juga merupakan bagian dari unsur kegiatan penelitian pengkajian
secara keseluruhan.
Sehingga dalam
pelaksanaan kegiatan
penelitian pengkajian perlu melibatkan non peneliti.
•
Optimisme adalah 60 dari keberhasilan. Menerapkan inovasi harus dalam skala luas dan setiap saat dapat dikunjungi monitoring. Demfarm partisipatif
dengan melibatkan petani dan stakeholders sangat penting.
•
Setiap ada pejabat yang hadir, harus ada obyek yang dapat dikunjungi. Strategi: cari lokasi dalam hamparan luas lebih dari 10 ha yang dekat
dengan BPTP dan digarap dengan baik sebagai wahana implementasi teknologi pertanian spesifik lokasi yang komprehensif.
•
BPTP harus ada semangat. Tunkin adalah tunjangan kinerja pemerintah bagi abdi negara.
129
•
I mpor jagung saat ini sudah turun 60 dan ditargetkan pada tahun 2018 sudah swasembada jagung.
•
Kepala BPTP harus menjadi conductor orchestra yang baik sehingga variasi sumber daya menjadi potensi yang dapat bersinergi menghasilkan inovasi
yang bermanfaat bagi masyarakat. Dari hasil pelaksanaan Seminar Nasional, diperoleh rumusan sbagai berikut :
•
Peranan I novasi Teknologi menuju Pertanian Modern dan Berkelanjutan mendudukan sektor Pertanian menjadi Leading dalam memenuhi tuntutan
kebutuhan pangan dan energi. Melalui kegiatan risetnya, Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian dalam perspective ke depan harus berada di
garda terdepan untuk menjawab tantangan masalah di masa akan datang.
•
I novasi teknologi pertanian modern perlu dikembangkan untuk mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan berbasis bioekonomi yang terintegrasi
dengan Biosciense, Bioengineering, social engineering dan Bioinformatics.
•
Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan memperkuat jejaring pasar produk pertanian menjadi fokus dalam mendorong produk pertanian untuk
tetapmenjadi andalan dipasar domestik maupun mampu berkompetisi di pasar global.
•
Masa depan Pertanian I ndonesia sangat ditentukan oleh transformasi
teknologi Revolusi Hijau menjadi Revolusi Hayati Biorevolution. Kegiatan Biorevolution antara lain: biofarming, biomedis dan bioindustri yang akan
menciptakan suatu sektor perekonomian yang sangat dinamis yang disebut bioekonomi dan akan menjadi basis utama perekonomian negara di masa
mendatang. Oleh karena itu pembangunan sektor pertanian di I ndonesia harus mampu berperan multi-fungsi serta menjadi poros transformasi dan
motor penggerak pembangunan nasional.
•
Peran perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan antara lain menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten
dalam bidang pertanian dan menciptakan dan melakukan inovasi teknologi dimulai dari kegiatan riset dasar dan terapan yang mendukung pertanian
berkelanjutan.
•
Peran Perhimpunan Agronomi I ndonesia PERAGI diharapkan dalam meningkatkan produktivitas melalui misinya antara mengembangkan peran
yang bermakna dalam pengembangan pertanian nasional dan peningkatan
130
kesejahteraan petani serta mengembangkan I PTEK pertanian yang selaras dengan kebutuhan masyarakat.
•
Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas tanaman pangan dan hortikultura dilakukan melalui teknologi pengelolaan tanaman terpadu benih
unggul, penggunaan bahan organik, penggunaan alat mesin pertanian modern, pemupukan spesifik lokasi, pengendalian hama penyakit secara
bijaksana, dan panen yang tepat . Melalui upaya peningkatan produksi, kualitas dan pendapatan petani bidang perkebunan dilakukan antara lain
melalui perbaikan klon unggul, pemupukan dan panen tepat waktu.
Peningkatan produksi dan populasi ternak sebagai sumber penghasil pangan asal ternak harus diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas pakan
melalui optimalisasi pemanfaatan dukungan sumberdaya alam pertanian sebagai pakan alternatif hasil ikutan atau limbah pertanian dalam
mewujudkan pertanian modern berkelanjutan.
•
Dari hasil eksplorasi plasma nutfah diperoleh berbagai komoditas yaitu tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, perkebunan dan peternakan. Tindak
lanjut yang diperlukan adalah penelitian selanjutnya dari Balit komoditas, konservasi tanaman agar tidak punah dan pengembangannya oleh pemerintah
daerah.
•
Hasil kajian bidang penyuluhan menunjukkan bahwa berbagai metode dan media penyuluhan mampu merubah perilaku sasaran penyuluhan berupa
peningkatan pengetahuan petani dan penerapan inovasi teknologi yang direkomendasikan. Oleh karena itu, metode dan media penyuluhan perlu terus
dikembangkan dengan inovasi terkini yang berbasis I T. Kegiatan Seminar Nasional ditutup oleh Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu I r. Facrurrozi, M.Sc, Ph.D. Dalam sambutannya saat menutup kegiatan Seminar Nasional ini, Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Bengkulu menyampaikan bahwa kegiatan Seminar Nasional ini telah membuka wawasan peserta mengenai kegiatan penelitian apa saja yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat untuk mencapai pembangunan pertanian berkelanjutan. Pihak Perguruan Tinggi seperti Universitas Bengkulu dan Universitas Muhammadiyah
Bengkulu mengucapkan terima kasih telah dilibatkan dalam penyelenggaraan Seminar Nasional ini.
131
4.2.3. Gelar I novasi Teknologi dan Temu Lapang I novasi Teknologi Model Sistem Pertanian BioI ndustri di Kabupaten Seluma.
Pertanian bioindustri
merupakan model
pertanian berkelanjutan,
meminimalkan limbah, ramah lingkungan, memaksimalkan pendapatan melalui peningkatan nilai tambah serta mempertimbangkan economic scale merupakan
prinsip dasar dalam sistem pertanian bioindustri. Salah satu tujuan dari pertanian bioindustri adalah untuk menghasilkan pangan sehat, beragam, dan cukup.
Sistem ini berupaya untuk memunculkan dan menumbuhkan wirausahawan yang mandiri dan tidak tergantung dari bantuan pemerintah semata. Ekonomi yang
dibangun melalui sistem pertanian bioindustri merupakan pengembangan ekonomi yang berakar kokoh pada beragam sumber daya dalam jangka panjang.
Sistem pertanian bioindustri berbasis integrasi padi-sapi menjadi salah satu contoh penerapan prinsip mengurangi, memanfaatkan kembali, dan mendaur
ulang reduce, reuse dan recycle. BPTP Bengkulu melakukan model pertanian bioindustri pada 2 kabupaten
yang berbeda. Kelompok P4S Gading I ndah merupakan pelaksanan kegiatan Model Sistem Pertanian Bioindustri berbasis integrasi ternak-kopi, Gapoktan
Rimbo Jaya merupakan Gapoktan pelaksana kegiatan Model Sistem Pertanian Bioindustri di Kabupaten Seluma. Gapoktan Rimbo Jaya terdiri atas 8 kelompok
tani dengan jumlah anggota 179 orang. Dari pelaksanaan kegiatan dengan model bioindustri menghasilkan berbagai macam produk yang bisa dikembangkan oleh
petani. Oleh karena itu perlu dilaksanakan kegiatan percepatan penyebaran inovasi teknologi yang diimplementasikan pada sistem pertanian bioindustri
berbasis integrasi padi – sapi melalui kegiatan “Gelar Teknologi dan Temu Lapang I novasi Teknologi Model Sistem Pertanian Bioindustri”. Rangkaian
kegiatan Gelar Teknologi dan Temu Lapang I novasi Teknologi Model Sistem Pertanian Bioindustri adalah Launching produk-produk pertanian bioindustri serta
penyerahan produk inovasi Badan Litbang Pertanian oleh Bupati Seluma serta tinjauan lapangan dan ekspose inovasi teknologi pertanian.
Tujuan dari ekspose dan launching ini adalah:
1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tani tentang Sistem Pertanian
Bioindustri
132
2. Menyampaikan inovasi teknologi dan kelembagaan yang telah dilaksanakan
pada kegiatan Sistem Pertanian Bioindustri berbasis integrasi padi-sapi 3.
Mempercepat transfer inovasi kepada stakeholders, pengambil kebijakan, petugas pertanian, peneliti penyuluh, mahasiswa pelajar, dan petani
4. Mempercepat adopsi inovasi yang telah digelar dan didisplaykan
5. Sebagai media promosi dan perluasan jaringan pemasaran produk-produk
sistem pertanian bioindustri kepada pelaku usaha, pedagang, dan petani pengguna.
Keluaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah :
1. Meningkatkan
pemahaman kepada masyarakat tani tentang Sistem Pertanian Bioindustri
2. penyampaian inovasi teknologi dan kelembagaan yang telah dilaksanakan
pada kegiatan Sistem Pertanian Bioindustri berbasis integrasi padi-sapi 3.
Percepatan transfer inovasi kepada stakeholders, pengambil kebijakan, petugas pertanian, peneliti penyuluh, mahasiswa pelajar, dan petani
4. Percepatan adopsi inovasi yang telah digelar dan didisplaykan
5. Sebagai media promosi dan perluasan jaringan pemasaran produk-produk
sistem pertanian bioindustri kepada pelaku usaha, pedagang, dan petani pengguna.
Kegiatan Gelar Teknologi dan Temu Lapang I novasi Teknologi Model Sistem Pertanian Bioindustri
dilaksanakan pada tanggal 9 November
2016.Tahapan dari Kegiatan Gelar Teknologi dan Temu Lapang I novasi Teknologi Model Sistem Pertanian Bioindustri terdiri dari :
1. Pembukaan 2. Pembacaan Doa
3. Laporan Pelaksanaan Gelar inovasi teknologi dan launching produk pertanian bioindustri
4. Sambutan Kepala Balai Besar Pengkajian Pengembangan teknologi Pertanian 5. Sambutan dan Arahan Bupati Seluma
6. Launching Produk-produk Pertanian Bioindustri Spesifik Bengkulu serta Penyerahan Bantuan serta I novasi Teknologi Bioindustri
7. Tinjauan Lapangan 8. Penutup
133
Peserta berasal dari berbagai kalangan dari seluruh Kabupaten kota di Provinsi Bengkulu, kecuali Kab. Mukomuko, yang terdiri dari : Bupati Kabupaten
Seluma Bapak Bundra Jaya, Kepala Badan Litbang Pertanian Kemtan yang diwakili oleh I bu Dr. I r. Retno Sri Hartati Mulyandari Kabid KSPHP BBP2TP,
Dandim 0425 Kabupaten Seluma yang di wakili oleh Bapak Suryanto Sulistiyo Pasiter KODI M 0425 Seluma, Kepala Pengadilan Negeri Kabupaten Seluma,
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Seluma Bapak Citra Apriyadi Kasi I ntel, Kapolres Kabupaten Seluma, Kepala BPTP Jawa Barat, Kepala BPTP Yogya,
Kepala BPSB Provinsi Bengkulu, Kepala BP2MB Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Pertanian Kab. Kota se Provinsi Bengkulu, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan
Kab. Kota se Provinsi Bengkulu, Ketua KTNA Kabupaten Seluma dan Provinsi
Bengkulu, Kepala Cabang BRI Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selat an, Pelaku Usaha, PMT se Provinsi Bengkulu, Camat Seluma Selatan dan Lurah Rimbo
Kedui, Ketua Gapoktan, Keltan, Petani Kab. Seluma dan Rejang Lebong.
Laporan Pelaksanaan oleh Ka. BPTP Bengkulu
Dalam laporan yang disampaikan oleh Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Dr. Dedi Sugandi, MP menyatakan bahwa kegiatan Gelar
Teknologi dan Temu Lapang I novasi Teknologi Model Sistem Pertanian Bioindustri dengan tema Sistem Pertanian Bioindustri Spesifik Bengkulu,
merupakan kerjasama antara Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Bengkulu dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Seluma. Acara ini dikemas
dalam bentuk Gelar Teknologi dan Launching Produk-produk dari sistem pertanian bioindustri. Berbagai inovasi teknologi hasil penelitian dan pengkaj ian
dari sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan dari aspek budidaya, pasca panen, dan pengolahan hasil digelar dan ditampilkan
secara lengkap dan utuh. Secara umum, pertanian saat ini masih pada taraf konvensional yang diindikasikan dari aspek teknologi dan struktur produksinya.
Produk-produknya masih didominasi oleh produk primer yang bernilai rendah dan tidak berdaya saing. Sistem pertanian konvensional harus segera dimodernisasi
melalui transformasi
menuju pertanian
sistem pertanian
bioindustri berkelanjutan. Pertanian maju tercermin dalam penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui implementasi teknologi baru dari hulu sampai hilir.
134
Pembangunan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan berada di setiap daerah. Tidak terkecuali di Kabupaten Seluma yang potensial untuk melakukan
sistem pertanian bioindustri dengan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang memadai.
Sistem pertanian bioindustri pada hakekatnya adalah pembangunan ekonomi daerah. Oleh karena itu kreatifitas dan partisipasi masyarakat menjadi
faktor penentu dan utama, sedangkan pemerintah lebih berperan memfasilitasi, mendorong, dan memberdayakan kemampuan kreativitas masyarakat. Sistem
pertanian bioindustri berkelanjutan perlu diinisiasi dari berbagai skala baik desa, kelurahan, hingga kabupaten. Salah satu Model sistem pertanian bioindustri yang
dilaksanakan di Seluma adalah model sistem pertanian bioindustri berbasis integrasi padi-sapi. Model ini sesuai dengan daya dukung sumberdaya di
Kabupaten Seluma khususnya di Kelurahan Rimbo Kedui. Kelurahan Rimbo Kedui memiliki luas lahan sawah 395 ha dengan populasi sapinya mencapai 310 ekor.
Gapoktan Rimbo Jaya merupakan Gapoktan pelaksana kegiatan Model Sistem Pertanian Bioindustri di Kabupaten Seluma. Gapoktan Rimbo Jaya terdiri atas 8
kelompok tani dengan jumlah anggota 179 orang. Berkelanjutan, meminimalkan limbah, ramah lingkungan, memaksimalkan
pendapatan melalui peningkatan nilai tambah serta mempertimbangkan economic scale merupakan prinsip dasar dalam sistem pertanian bioindustri.
Salah satu tujuan dari pertanian bioindustri adalah untuk menghasilkan pangan sehat, beragam, dan cukup. Sistem ini berupaya untuk memunculkan dan
menumbuhkan wirausahawan yang mandiri dan tidak tergantung dari bantuan pemerintah semata. Ekonomi yang dibangun melalui sistem pertanian bioindustri
merupakan pengembangan ekonomi yang berakar kokoh pada beragam sumber daya dalam jangka panjang. Sistem pertanian bioindustri berbasis integrasi padi-
sapi menjadi salah satu contoh penerapan prinsip mengurangi, memanfaatkan kembali, dan mendaur ulang reduce, reuse dan recycle.
Dalam sistem pertanian bioindustri banyak produk yang dihasilkan dan semuanya diproses dengan memanfaatkan inovasi teknologi untuk meningkatkan
manfaat dan nilai tambah produk. I novasi teknologi yang digunakan adalah inovasi yang bersahabat dengan lingkungan, sehingga keseluruhan kegiatan
ekonomi yang
dikembangkan mengarah
pada suatu
ekonomi yang
mengakomodir pelestarian lingkungan. Dari kegiatan ini akan muncul banyak
135
peluang dan kesempatan usaha atau kerja mulai dari produksi, jasa hingga pemasaran produk. Diharapkan dalam kawasan ini mampu berperan sebagai
inkubator yang mampu menumbuhkan wirausawan mandiri yang tidak menggantungkan diri pada pemerintah.
Paradigma pertanian untuk pembangunan berarti bahwa pertanian dapat berperan sebagai pilar dan katalisator pembangunan. Dengan demikian pertanian
mampu menjamin tingkat kesejahteraan petani setara dengan tingkat masyarakat yang bekerja di sektor-sektor lainnya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Seluma yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan atas
kerjasama yang baik. Kami juga memohon maaf jika dalam penyelenggaraan ini masih ada hal-hal yang kurang berkenan baik dalam hal penyambutan,
penyediaan tempat duduk maupun acara yang digelar. Peserta Gelar Teknologi dan Temu Lapang I novasi Teknologi Model
Sistem Pertanian Bioindustri dari berbagai kalangan yang meliputi pengambil kebijakan, pemangku kepentingan Stakeholders, petugas pertanian, peneliti,
penyuluh, pelaku usaha, sumber permodalan, pengguna yang jumlahnya 450 0rang. Sistem pertanian bioindustri sudah selayaknya dipahami dan diyakini oleh
pemerintah daerah
untuk selanjutnya
direplikasi sebagai
pengungkit pembangunan ekonomi daerah. Sistem ini juga mempunyai propspek untuk
dikembangkan menjadi pusat ekonomi, pendidikan dan latihan, dan bahkan wisata daerah yang bersifat spesifik lokasi dan agroekosistem.
Sebagai Kepala BPTP, beliau mengucapkan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Seluma yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan atas
kerjasama yang baik. Kami juga memohon maaf jika dalam penyelenggaraan ini masih ada hal-hal yang kurang berkenan baik dalam hal penyambutan,
penyediaan tempat duduk maupun acara yang digelar. Selanjutnya beliau berhara Bapak I bu Ka. Badan dan Bapak Bupati
Kabupaten Seluma berkenan untuk memberikan sambutan dan arahan sekaligus melaunching produk-produk sistem pertanian bioindustri.
Arahan Kabid. KSPHP BBP2TP
Arahan yang disampaikan oleh I bu Dr. I r Retno Retno Sri Hartati Mulyandari, pada arahannya beliau menyampaikan bahwa sangat penting bagi
136
daerah untuk bisa mereplikasi kegiatan pertanian bioindustri, karena dalam pelaksanaannya tidak ada potensi yang tersisa. Semua bahan dapat memberikan
manfaat yang mampu memberikan penghasilan tambahan kepada petani.
Arahan Bupati
Pada arahannya, Bupati Kab. Seluma menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan BPTP Bengkulu dalam menggandeng PEMDAKAB Seluma dalam
kegiatan Bioindustri, beliau berharap kedepan petani Seluma dapat mengadopsi kegiatan ini secara luas.
Launching Produk- produk Pertanian Bioindustri Spesifik Bengkulu
Kegiatan launching dilakukan secara simbolis dengan membuka tirai penutup dari produk-produk Bioindustri yang ditampilkan. Dengan dibukanya tirai
penutup secara bersama-sama oleh Bupati Kab. Seluma, BPTP Bengkulu, Kabid KSPHP BBP2TP maka produk-produk pertanian bioindustri resmi diperkenalkan
oleh masyarakat. Beberapa produk yang dilaunching adalah :
1. Beras sehat aromatik,
2. Tepung beras menir beras aromatik,
3. Produk olahan tepung beras
4. Kopi petik merah Bio Gading
5. Lele asap
6. Sayuran organik
7. Bio fertilizer
8. Kompos
9. Briket arang sekam
10. Pakan ternak berbasislimbah kopi Biogading 11. Pakan ternak berbasis limbah ternak
Pada acara ini juga dilakukan penyerahan bantuan yang diberikan secara simbolis oleh Bupati Kab. Seluma, berikut bantuan yang dialokasikan :
1. Rice Transplanter 20 Unit untuk 20 Kelompok Tani
2. Pompa air 20 unit untuk 20 Kelompok Tani
3. Handsprayer 64 unit untuk 19 Kelompok Tani
Dalam upaya untuk mempercepat adopsi inovasi yang telah digelar dan didisplaykan, pengunjung juga diberikan produk inovasi dari kegiatan bioindustri
yang terdiri dari :
137
1. Buku dan Leaflet I novasi Bioindustri
2. Benih VUB sebanyak 200 kg
3. Beras sehat aromatik
4. Kopi petik merah
Tinjauan Lapangan
Kegiatan selanjutnya adalah melakukan Tinjauan Lapangan yang di pandu oleh Dr. Wahyu Wibawa. Bupati bersama rombongan peserta diajak untuk
melihat berbagai teknologi dan produk yang dihasilkan pada kegiatan pertanian bioindustri. Dalam penjelasannya, beliau menjelaskan tentang konsep pertanian
bioindustri yang memberikan keuntungan pada setiap sisa pengolahan sehingga menghasilkan zero waste. Beberapa display yang dipamerkan adalah beberapa
alsin yang mendukung usaha tani padi, diantaranya : I ndojarwo transplanter, Combine Harvester. Pemandu memberikan penjelasan tentang cara kerja alsin
tersebut. Selanjutnya peserta diajak mengunjungi stand produk, stand yang
dikunjungi menyiapkan berbagai produk yang dihasilkan pada kegiatan pertanian bioindustri. Produk utama yang dipamerkan seperti pada produk yang
dilaunching oleh Bupati seluma. Produk-produk lain yang di pamerkan adalah produk yang spesifk Bengkulu antara lain : Mangga Bengkulu, Jeruk Rimau Gerga
Lebong RGL, sayuran organik, desain kandang kambing yang baik dan lain-lain. Di dalam stand pengunjung dimanjakan dengan suguhan kopi hitam robusta
”Biogading” hasil panen petik merah yang dihasilkan oleh petani di Kabupaten Rejang Lebong. Alternatif minuman lain yang disuguhkan adalah sirup kalamansi.
Beberapa kue olahan yang disuguhkan berasal dari diversifikasi pangan lokal, antara lain di campur dengan tepung casava yang berbahan baku tepung ubi
jalar. Tinjauan lapangan dilanjutkan dengan melihat ruang display produk
pertanian bioindustri. Semua produk hasil pertanian di pajang pada ruangan ini, beberapa diantaranya adalah : biofertilizer, kompos, dan beberapa makanan
olahan. Lokasi terakhir yang dikunjungi adalah kandang sapi dan tempat pembuatan kompos dan biourine.
4.2.4. Database hasil Litkaji Balitbangtan, Litkajibangrap spesifik lokasi Bengkulu judul, inovasi penulis, institusi
138
Tabel 8. Daftar inovasi teknologi pertanian dalam bentuk leaflet No
Judul Penerbit
Tahun pembuatan
1 Penyakit antraknose pada tanaman cabai
BPTP Bengkulu 2015
2 Budidaya cabai varietas kencana
BPTP Bengkulu 2015
3 Penyakit utama pada tanaman cabai
BPTP Bengkulu 2015
4 Varietas unggul baru cabai merah
BPTP Bengkulu 2015
5 Peningkatan produksi padi dengan sistem tanam
jajar legowo BPTP Bengkulu
2015 6
Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah BPTP Bengkulu
2015 7
Pengendalian hama penggerek buah kakao BPTP Bengkulu
2015 8
Peremajaan kopi sistem sambung BPTP Bengkulu
2015 9
Teknik panen dan pengolahan kopi BPTP Bengkulu
2015 10
Pemeliharaan tanaman kopi BPTP Bengkulu
2015 11
Teknik penyambungan
dan pemeliharaan
tanaman kopi BPTP Bengkulu
2015 12
Penanganan hama pada tanaman kopi BPTP Bengkulu
2016 13
Pengendalian penyakit pada tanaman kopi BPTP Bengkulu
2016 14
Model Pertanian bioindustri tanaman-ternak di Provinsi Bengkulu
BPTP Bengkulu 2015
15 Pebuatan pupuk organik cair POC Bio urin
BPTP Bengkulu 2015
16 Urea molases blok pakan suplemen ternak
ruminasia BPTP Bengkulu
2015 17
Pemanfaatan daun kopi untuk pakan ternak ruminasia
BPTP Bengkulu 2015
18 Gamal obat scabies ternak kambing
BPTP Bengkulu 2015
19 Pembuatan kompos dari kotoran sapi
BPTP Bengkulu 2015
20 Penyakit yang sering menyerang ternak kambing
BPTP Bengkulu 2015
21 Jamu untuk sapi
BPTP Bengkulu 2015
22 I ndogofera sp, hijauan bernutrisi tinggi untuk
ternak kambing BPTP Bengkulu
2015 23
Fermentasi pelepah dan daun sawit sebagai pakan sapi
BPTP Bengkulu 2015
24 Femanfaatan kulit kopi sebagai pakan tambahan
sapi potong BPTP Bengkulu
2015 25
Fermentasi jerami untuk pakan ternak BPTP Bengkulu
2015 26
Biogas dari kotoran sapi BPTP Bengkulu
2015 27
Produk olahan kripik dari tepung beras BPTP Bengkulu
2015 28
I novasi teknologi pengolahan sari buah jeruk gerga
BPTP Bengkulu 2015
29 Teknologi pengolahan kopi basah
BPTP Bengkulu 2015
30 Teknologi pengolahan beras menir
BPTP Bengkulu 2015
31 Aneka olahan cabai kering
BPTP Bengkulu 2016
32 Teknologi pengeringan cabai
BPTP Bengkulu 2016
33 Penanganan panen dan pasca panen cabai merah
segar BPTP Bengkulu
2016
5. Daftar inovasi teknologi pertanian dalam bentuk buku
139
Table 9. Daftar inovasi teknologi pertanian dalam bentuk buku No
Judul Pengarang
Penerbit Tahun
1 Hama, penyakit dan masalah hara
tanaman kedelai Marwoto
Balitkabi 2013
2 I dentifikasi keharaan tanaman kedelai
Abdullah Taufik
Balitkabi 2013
3 Pedoman Umum PTT Kedelai
Marwoto Balitkabi
2011 4
Sistem Tanam Legowo Sarian
Abduracman BB Padi
2013 6
PTT Padi sawah spesifik lokasi Bengkulu Wahyu
Wibawa BPTP
Bengkulu 2013
5 Budidaya padi rawa di Kabupaten
Mukomuko Eddy Makruf
BPTP Bengkulu
2015 6
Petunjuk teknis Hama dan Penyakit Anonim
Puslitbangtan 2007
7 Penyakit Penting Tanaman Cabai dan
pengendaliannya Ati Sri Duriat
Balitsa 2007
8 Pengenalan dan pengendalian hama-
hama penting pada tanaman cabai merah
Wiwin setiawati
Balitsa 2005
9 Produksi Benih Cabai
Yenni kusandriani
Balitsa 2005
10 Budidaya bawang merah
Nani sumarni Balitsa
2005 11
Penanganan gangguan reproduksi sapi potong
Dian Rahmawati
Puslitbangnak 2007
12 Pemeliharaan induk dan anak kambing
masa pra-sapih Simon
P Ginting
Puslitbangnak 2009
13 Budidaya dan pemanfaatan rumput ruzi
sebagai hijauan pakan kambing Rijanto
Hutasoit Puslitbangnak
2009 14
Teknologi inovasi pakan murah untuk usaha pembibitan sapi potong
Mariyono Puslitbangnak
2007 15
Pemanfaatan lumpur sawit sebagai
bahan pakan ruminasia Rantan Krisnan
Puslitbangnak 2012
16 Perkandangan sapi potong
Ainur Rasyid Puslitbangnak
2007 17
Panduan Teknologi
Budidaya padi
Salibu Sarlan
Abdurachman, dkk
Balitbangtan 2015
18 PTT Padi Sawah I rigasi
Sarlan Abdurachman,
dkk Balitbangtan
2013 19
Daerah pengembangan dan anjuran budidaya padi hibrida
Suyamto, dkk Balitbangtan
2007 20
Petunjuk teknis budidaya padi jajar legowo super
Ali Jamil, dkk Balitbangtan
2016 21
Panduan budidaya
Hazton pada
tanaman padi M. syakir
Balitbangtan 2015
22 Pengomposan Jerami
Sarlan Abdurachman,
dkk Balitbangtan
2013 23
Panduan budidaya padi SRI Putu Wardana,
Balitbangtan 2015
140
dkk
4.3. Memperluas dan Mengembangkan I novasi Teknologi yang Telah