Model Nutrient Film Technique NFT

209 Gambar Aquaponik Pasang Surut ebb flow Sederhana 1. Bak ikan 2. pompa air 3. bak tanam 4. auto siphon 5. media tanam 6. Penyangga. Deep Water Culture adalah salah satu metode yang sering digunakan secara komersial. Air dipompa dari tangki ikan melalui sistem filtrasi. Kemudian air dipompa ke saluran panjang di mana rakit terapung yang diisi dengan tanaman berada permukaan air. Atau model yang berikut:

2. Model Nutrient Film Technique NFT

Nutrient Film Technique hanya cocok untuk jenis tanaman tertentu, biasanya sayuran berdaun hijau. Dalam sistem NFT, air yang kaya nutrisi dipompa ke dalam selokan kecil yang tertutup. Air mengalir dalam selokan dalam bentuk aliran yang sangat tipis. Tanaman diletakkan dalam wadah plastik kecil yang memungkinkan akarnya mengakses air. Salah satu elemen penting untuk sistem aquaponik adalah bakteri menguntungkan. Bakteri ini menguraikan unsur dalam air menjadi bentuk yang dapat diserap dan digunakan oleh tanaman. ada dua jenis bakteri yang berbeda yaitu nitrosomonas dan nitrobacter. Nitrosomonas mengubah amoniak menjadi nitrit. Nitrit ini kemudian diubah menjadi Nitrat oleh bakteri Nitrobacter. Tanaman kemudian menyerap nitrat ini untuk pertumbuhannya. I kan dan Tanaman dalam Aquaponik I kan adalah kunci dalam sistem aquaponik. I kan menyediakan hampir semua nutrisi bagi tanaman. Ada berbagai jenis ikan yang dapat digunakan 210 dalam sistem aquaponik. Jenis ikan ini tergantung pada iklim lokal dan jenis yang tersedia di pasaran. Dalam prakteknya, ikan nila merupakan ikan yang paling populer dipilih untuk proyek komersial dan hobi rumahan. Tapi Barramundi, lele, ikan mas, I kan Mas, Koi, Murray Cod, Silver Perch, Jade Perch, Trout dapat juga digunakan termasuk Krustasea air tawar seperti Yabby dan Red claw. Aquaponik tidak hanya baik untuk sayuran hijau. Aquaponik akan menumbuhkan hampir semua jenis sayuran. Beberapa varietas sayuran buah yang berkinerja baik adalah; terung ungu, Capsicum peper lonceng, kacang, kacang polong dan banyak lagi. Wortel dan Bit juga bisa tumbuh. Tanaman yang tumbuh dalam sistem aquaponik hanya dibatasi oleh jenis sistem aquaponik, atau lebih tepatnya, jenis media tanam. Media tanam yang diisi kerikil atau semacamnya, tampaknya menjadi media tanaman yang paling berhasil untuk berbagai jenis tanaman. Jenis I kan : Padat Tebar • I kan Mas : 10-200 ekor m2 • I kan Nila : 100-150 ekor m2 • I kan Gurame : 5-10 ekor m2 • I kan Lele : 100-150 ekor m2 • I kan Patin : 10-15 ekor m2 Wadah Pemeliharaan Wadah pemeliharaan ikan prinsipnya mempunyai pembuangan air yang dapat menyedot kotoran ikan ataupun sisa pakan yang digunakan untuk dialirkan kedalam bak filter misalnya dengan menggunakan ember – ember plastik ukuran 10 - 20 ltr atau papan kayu yang dibentuk menjadi seperti bak saluran air yang dilapisi plastik. luasan ember sebagai filter yang digunakan adalah 25 dari permukaan wadah pemeliharaan ikan seperti pada gambar. Sehingga air yang kotor menjadi bersih kembali. Medianya terdiri dari : batu kerikil atau batu apung lebih dianjurkan untuk digunakan karena jika memakai tanah maka seringkali jalannya air lebih terhambat karena tanah-tanah halus juga ikut hanyut dan menyumbat lubang pengeluaran Sistem Resirkulasi. 211 Secara ringkasnya dapat digambarkan sebagai berikut, air yang berasal dari wadah pemeliharaan ikan dialirkan dengan menggunakan pompa air ke filter yang juga berfungsi sebagai tempat untuk menanam tanaman, kemudian air yang sudah difilter tersebut dialirkan kembali kedalam kolam ikan dialirkan secara terus menerus, sehingga amoniak yang berada di kolam akan tersaring sampai 80 oleh tanaman tersebut.jenis tanaman yang sudah dicoba dan berhasil cukup baik adalah kangkung, tomat, sawi dan fetchin atau pokchai. Karena media filter tidak menggunakan tanah maka agar tanaman dapat tumbuh baik perlu disemaikan dulu sampai bibit berumur 1 - 1,5 bulan baru siap dipindahkan pada sistem aquaponik dengan jarak tanam : Jenis Tanaman - Jarak Tanam • Kangkung - 10 cm • Cabai - 40 cm • Tomat - 40 cm • Terong sayur - 40 cm Sistematika pembuatan aquaponik Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sistem budidaya ikan secara aquaponik ,diantaranya adalah :  Kolam Terpal, untuk wadah budidaya, ukurannya disesuaikan dengan luas area yang mungkin digunakan, dalam sistem aquaponik ini digunakan kolam berukuran 3 x 4 m,  Pipa untuk jalur sirkulasi air ukurannya disesuaikan dengan luas area yang mungkin digunakan dalam sistem aquaponik ini pipa yang digunakan sebanyak 8 buah dengan panjangnya masing-masing 4 m.  Paralon 2.5 in ukurannya disesuaikan dengan banyaknya pot yang digunakan, dalam sistem aquaponik ini mengunakan pipa sebanyak 4 batang.  Pipa Keni sistem L, untuk sambungan antar pipa, digunakan sebanyak 18 buah.  Dop untuk menyambungkan pipa, dalam sistem aquaponik ini menggunakan sebanyak 8 buah. 212  Ember plastik atau pot, untuk wadah tanaman konsumsi, banyaknya disesuaikan dengan ukuran bak dan keinginan, dalam sistem aquaponik ini menggunakan 36 ember.  Aerator untuk sumber oksigen ikan.  Benih ikan sebagai objek budidaya ikan yang digunakan beragam dalam sistem aquaponik ini menggunakan ikan mas dan ikan nila kepadatannya sendiri disesuaikan dengan ukuran bak dalam sistem aquaponik ini dilakukan penebaran sebanyak 200 ekor ikan nila dan ikan mas.  Bibit tanaman konsumsi sebagai objek budidaya tanaman jenisnya beragam namun dalam sistem aquaponik ini menggunakan tanaman kangkung.  Arang sebagai media hidup tanaman dan filter air banyaknya disesuaikan dengan jumlah tanaman yang ditanam dalam sistem aquaponik ini sebanyak 2 karung ukuran 25 kg. Langkah-langkah pembuatan sistem budidaya ikan secara aquaponik, diantaranya adalah  Pembuatan bak beton dan tendon.  Pemasangan pompa.  pemasangan ember yang sebelumnya diisi batu, ijuk, arang, batu koral dan bibit tanaman, pemasangan diletakkan diatas batako.  Pemasangan pipa sirkulasi air yang terdiri dari dua bagian : 1. Pipa yang berada di atas tanaman yang merupakan pipa yang berisi air hisapan dari kolam yang akan dialirkan ke tanaman 2. Pipa di bawah tanaman merupakan pipa berisi air dari tanaman yang kemudian dialirkan ke tandon sebelum mengalir kembali ke kolam,  Pemasangan selang diantara tanaman dan pipa bawah  Resirkulasi awal air kurang lebih selama seminggu  Penebaran ikan. 213 BUDI DAYA TANAMAN JAHE Yulie Oktavia, SP PENDAHULUAN Jahe Zingiber officinale Rosc.; Ginger merupakan salah satu komoditas ekspor rempah-rempah I ndonesia. Disamping itu, jahe juga menjadi bahan baku obat tradisional maupun fitofarmaka, yang memberikan peranan cukup berarti dalam penyerapan tenaga kerja dan penerimaan devisa negara. Volume permintaan terhadap produk jahe terus meningkat seiring dengan naiknya permintaan dunia dan berkembangnya industri makanan dan minuman di dalam negeri yang menggunakan bahan baku jahe. Pada tahun 1998, ekspor jahe I ndonesia mencapai 32.807 ton dengan nilai nominal US 9.286.161, namun pada tahun 2003 ekspor jahe hanya sekitar 7.470 ton dengan nilai US 3.930.317, karena mutu yang tidak memenuhi standar. Adanya penolakan ekspor jahe I ndonesia di negara tujuan terutama Jepang karena tingginya cemaran mikroorganisme, mengakibatkan anjloknya pendapatan petani jahe. Hal ini perlu segera diantisipasi dengan menerapkan budidaya anjuran terbaik diantaranya dengan penggunaan bahan tanaman sehat yang berasal dari varietas unggul yang terseleksi. Tanaman jahe pada umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :

1. Jahe putih kuning, jahe sunti atau jahe emprit