limpasan tsunami ke arah darat sangat dipengaruhi oleh topografi dan penggunaan
lahan di wilayah pantai yang bersangkutan.
Kurangnya kemampuan dalam mengantisipasi bencana dapat terlihat dari belum optimalnya perencanaan tata ruang dan perencanaan pembangunan yang
kurang memperhatikan risiko bencana. Minimnya fasilitas jalur dan tempat evakuasi warga juga merupakan salah satu contoh kurangnya kemampuan dalam menghadapi
bencana. Peta bahaya dan peta risiko yang telah dibuat belum dimanfaatkan secara optimal dalam program pembangunan dan pengurangan risiko bencana yang terpadu.
Terdapat kecenderungan bahwa Program Pengurangan Risiko Bencana PRB hanya dianggap sebagai biaya tambahan, bukan bagian dari investasi pembangunan yang
dapat menjamin pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, gempabumi yang berpotensi besar dalam pembangkitkan tsunami perlu mendapat perhatian khusus BNPB, 2012.
2.1.4. Tanda Tanda Terjadinya Tsunami
a Menurut Adhitya, dkk, 2009 Dari hasil laporan dokumen lama serta prasasti
yang ada di Jepang, serta pangalaman dari hasil survei lapangan memperlihatkan bahwa beberapa tanda-tanda alami sebelum datangnya tsunami adalah sebagai
berikut: Gerakan Tanah.
Gerakan tanah ini timbul karena adanya penjalaran gelombang di lapisan bumi padat akibat adanya gempa. Jika gempa dangkal besar yang terjadi di bawah
permukaan laut, maka sangat berpotensi terjadinya tsunami. Khusus bagi tsunami near field sumber dekat dengan pantai gerakan ini dapat dirasakan secara langsung
Universitas Sumatera Utara
oleh indera manusia tanpa menggunakan alat ukur, namun untuk tsunami dengan sumber far field sumber jauh dengan pantai misalnya tsunami Chili 1960, tidak
dirasakan oleh indera manusia di Jepang namun setelah 12 Jam tsunami tersebut menghatam daerah Tohoku North-East Pulau Honshu, Jepang.
b Riakan Air Laut Tsunami Forerunners .
c Nakamura dan Watanabe 1961 mendefinisikan adalah deretan osilasi atau
riakan muka laut yang mendahului kedatangan tsunami utama. yang dengan mudah dapat dilihat pada rekaman stasiun pasut dengan tipikal amplitudo dan perioda yang
lebih kecil. Menurut mereka tidak selamanya tsunami forerunners ini muncul. Di pantai Utara dan Selatan Amerika tsunami forerunners tidak hadir karena kemiringan
alami dari inisial tsunami terhadap pantai. Sedangkan kehadiran tsunami forerunners di tempat lain seperti Jepang karena akibat terjadinya resonansi gelombang ikutan
tsunami awal di teluk dan di paparan benua sebelum tsunami utama datang. Penarikan Mundur Atau Surutnya Muka Laut Initial Withdrawal Bore.
Dalam beberapa tulisan baik yang popular maupun ilmiah mengemukakan tentang hadirnya penarikan mudur muka air laut sebelum tsunami utama mencapai
pantai. Dari hasil rekaman tsunami, Murty 1977 mengemukakan ada ratusan kasus dimana penarikan mundur muka laut ini terjadi, namun pada beberapa kejadian tidak
hadir. Secara teoritis pielvogel 1976 situasi semacam ini umumnya disebabkan oleh muka gelombang negatif yang menjalar duluan diikuti oleh gelombang positif.
Universitas Sumatera Utara
d Dinding Muka Air Laut Yang Tinggi Di Laut Tsunami Bore.
e Adalah pergerakan tsunami yang menjalar di perairan dangkal dan terus
menjalar di atas pantai berupa gelombang pecah yang berbentuk dinding dengan tinggi yang hampir rata, ini disebabkan karena adanya gangguan secara meteorologi
Nagaoka, 1907. Berikut ini diperlihatkan beberapa contoh rekaman tsunami di beberapa tempat di Jepang. Dari beberapa saksi mata juga menyebutkan khususnya
untuk Tsunami Biak 1996 dan Tsunami Flores 1992 yang terjadi pada siang hari sedangkan Tsunami Banyuwangi 1994 terjadi pada malam hari disaksikan bahwa
gelombang yang datang menyerupai tembok hitam dan gelap serta berupa tembok putih yang bergerak ke arah pantai. Perbedaan pengamatan ini bergantung pada jenis
serta morfologi dasar laut di lepas pantai. Untuk daerah dimana landai serta gelombang tsunami menggerus sedimen di bawahnya maka dinding tesebut kelihatan
hitam atau kelabu, sedangkan untuk daerah berkarang maka dinding tersebut berwarna putih di penuhi oleh busa air laut.
Timbulnya Suara Aneh. Banyak dokumen lama di Jepang melaporkan timbulnya suara abnormal
sebelum kedatangan tsunami, hal ini terukir pada Monumen Tsunami di Prefektur Aomori yang berbunyi : “Earthquake, sea Roar, then Tsunami” Gempa. Suara
menderu, kemudian tsunami. Monumen ini dibangun setelah 1993 Showa Great Sanriku Tsunami, bertujuan untuk melanjutkan perhatian masyarakat generasi yang
akan datang terhadap tsunami. Ini menganjurkan agar melakukan evakuasi jika terdengar suara abnormal setelah terjadi gempa. Suara seperti ini juga diceritakan
Universitas Sumatera Utara
oleh saksi mata tsunami di Biak, Banyuwangi dan Flores dimana suara tersebut ada yang menyebutkan suara yang terdengar menyerupai: bunyi pesawat helikopter, suara
drum band, serta suara roket yang mendesing. Jenis-jenis dan tipikal suara tersebut hubungannya dengan posisi tsunami saat menjalar atau saat menghantam tebing batu
atau pantai yang landai di Jelaskan oleh Shuto 1997. f Pengamatan Indera Penciuman Dan Indera Perasa.
Saksi mata mengemukakan bahwa saat sebelum tsunami datang terjadi angin dengan berhawa agak dingin bercampur dengan bau garam laut yang cukup kuat, hal
ini kemungkinan besar akibat olakan air laut di lepas pantai.
2.1.5. Perbedaan Gelombang Badai Dengan Tsunami Perbedaan gelombang badai dengan tsunami adalah g