untuk peringatan bencana baik dari sumber tradisional maupun lokal, dan adanya akses untuk mendapatkan informasi peringatan bencana. Peringatan dini meliputi
informasi yang tepat waktu dan efektif melalui kelembagaan yang jelas sehingga memungkinkan setiap individu dan rumah tangga yang terancam bahaya dapat
mengambil langkah untuk menghindari atau mengurangi resiko serta mempersiapkan diri untuk melakukan upaya tanggap darurat yang efektif.
e. Mobilisasi sumber daya Sumber daya yang tersedia, baik sumber daya manusia maupun pendanaan
dan saranaprasarana penting untuk keadaan darurat merupakan potensi yang dapat mendukung atau sebaliknya menjadi kendala dalam kesiapsiagaan bencana alam.
Karena itu, mobilisasi sumber daya menjadi faktor yang krusial. Mobilisasi sumber daya keluarga meliputi adanya anggota keluarga yang terlibat dalam
pertemuanseminarpelatihan kesiapsiagaan bencana, adanya keterampilan yang berkaitan dengan kesiapsiagaan, adanya alokasi dana atau tabungan keluarga untuk
menghadapi bencana, serta adanya kesepakatan keluarga untuk memantau peralatan dan perlengkapan siaga bencana secara reguler.
2.4.1. Tindakan Rumah Tangga sebelum Bencana Tsunami
Tindakan kesiapsiagaan dirumah tangga Menurut Bakornas 2006 adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan tas siaga berisi bebagai keperluan dan dokumen penting seperti ijazah,
sertifikat tanah,
BPKB, buku
nikah, obat-obatan,
dan senter. Tas siaga tersebut disimpan pada tempat yang
Universitas Sumatera Utara
mudah dijangkau, sehingga ketika bencana datang tiba-tiba dan harus meninggalkan rumah maka barang-barang tersebut dapat dibawa dengan mudah
dan cepat. b. Naikkan alat-alat listrik, barang berharga, buku dan barang yang mudah rusak
bila terkena air ke tempat yang tinggi melebihi ketinggian maksimum banjir bagi penduduk khusus yang tinggal di kawasan banjir.
c. Mempelajari peta daerah rawan dari bencana. d. Mempelajari lokasi aman dan jalur aman untuk melakukan evakuasi jika
terjadi bencana. e. Mempelajari P3K untuk menolong diri sendiri atau korban seandainya ada
cedera. f. Menempatkan kunci rumah di tempat yang aman, mudah diambil dan diketahui
disepakati oleh semua anggota keluarga. g. Menulis nomor-nomor telepon penting seperti nomor polisi, PAM, PLN, PMI,
LSM, Pemadam kebakaran dan menyimpannya kedalam memori handphone atau dalam catatan penting lainnya.
h. Menempatkan handphone dan alat tanda bahaya di tempat yang mudah dijangkau ketika menyelamatkan diri.
i. Pemasangan tanda bahaya, yakni jalur-jalur yang tidak dapat digunakan pada saat bencana.
Mari kita kenali tanda-tandanya akan datang gelombang tsunami, saat terjadi gempa didasar samudera tiba-tiba air laut dipantai menjadi surut. Apabila kamu
Universitas Sumatera Utara
melihat hal itu bersegeralah mencari tempat yang tinggi, bisa jadi itulah awal mula akan datangnya gelombang tsunami. Ada beberapa langkah yang harus diketahui dan
diterapkan masyarakat, yaitu : a Masyarakat harus menghafalkan karakteristik gempa yang potensial menyebabkan tsunami. Gempa besar yang berpusat di dasar
laut bisa menimbulkan suara gemuruh berkepanjangan. b Meningkatkan kewaspadaan saat berwisata dikawasan pantai. c Mengetahui secara pasti langkah
darurat dan tempat-tempat evakuasi. d Masyarakat pantai harus turut menjaga kelestarian tanaman mangrov.
2.5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapsiagaan Rumah Tangga Menghadapi Bencana Tsunami