Gempa Bumi Tektonik Sumber Utama terjadinya Tsunami

2.1.3. Sumber Utama terjadinya Tsunami

Menurut BNPB 2012 Sejarah tsunami di Indonesia menunjukkan bahwa kurang lebih 172 tsunami yang terjadi dalam kurun waktu antara tahun 1600 – 2012. Sumber pembangkitnya diketahui bahwa 90 dari tsunami tersebut disebabkan oleh aktivitas gempabumi tektonik, 9 akibat aktivitas vulkanik dan 1 oleh tanah longsor yang terjadi dalam tubuh air danau atau laut maupun longsoran dari darat yang masuk ke dalam tubuh air. Berdasarkan sumber terjadinya gempabumi tektonik sangat berpotensi terjadinya tsunami. Gempabumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunungapi atau runtuhan batuan. Kekuatan gempabumi akibat aktivitas gunungapi dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan memusatkan pembahasan pada gempabumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif Bakornas PB, 2007.

2.1.3.1. Gempa Bumi Tektonik

Gempabumi tektonik merupakan jenis gempa yang paling banyak merusak bangunan yang terjadi karena ada pelepasan stress energi yang tertimbun di dalam batu – batuan karena pergerakan dalam bumi Adhitya, dkk, 2009. 2.1.3.2. Penyebab Gempa Bumi Tektonik Penyebab gempabumi tektonik dikarenakan adanya proses tektonik akibat pergerakan kulitlempeng bumi dan aktivitas sesar dipermukaan bumi serta pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya terjadinya runtuhan tanah, aktivitas gunungapi, ledakan Nuklir Bakornas PB, 2007. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 2.1.3.3. Ciri – Ciri Gempa Bumi Tektonik Berpotensi Tsunami Ilustrasi Kejadian Gempa Bumi Tektonik Berpotensi Tsunami Gempabumi yang berpotensi tsunami merupakan gempabumi dengan pusat gempa di dasar laut berkekuatan gempa 7 SR dengan kedalaman kurang dari 60-70 Km dan terjadi deformasi vertical dasar laut dengan magnitudo gempa lebih besar dari 6 ,0 Skala Richter serta jenis patahan turun normal faulth atau patahan naik thrush faulth. Tsunami yang disebabkan oleh gempa tektonik dipengaruhi oleh kedalaman sumber gempa serta panjang, kedalaman, dan arah patahan tektonik. Pada umumnya, tsunami baru mungkin terjadi apabila kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km di bawah permukaan laut. Segera setelah dibangkitkan tsunami merambat ke segala arah. Selama perambatan, tinggi gelombang semakin besar akibat pengaruh pendangkalan dasar laut. Ketika mencapai pantai, massa air akan merambat naik menuju ke daratan. Tinggi gelombang tsunami ketika mencapai pantai sangat dipengaruhi oleh kontur dasar laut di sekitar pantai tersebut, sedangkan jauhnya Universitas Sumatera Utara limpasan tsunami ke arah darat sangat dipengaruhi oleh topografi dan penggunaan lahan di wilayah pantai yang bersangkutan. Kurangnya kemampuan dalam mengantisipasi bencana dapat terlihat dari belum optimalnya perencanaan tata ruang dan perencanaan pembangunan yang kurang memperhatikan risiko bencana. Minimnya fasilitas jalur dan tempat evakuasi warga juga merupakan salah satu contoh kurangnya kemampuan dalam menghadapi bencana. Peta bahaya dan peta risiko yang telah dibuat belum dimanfaatkan secara optimal dalam program pembangunan dan pengurangan risiko bencana yang terpadu. Terdapat kecenderungan bahwa Program Pengurangan Risiko Bencana PRB hanya dianggap sebagai biaya tambahan, bukan bagian dari investasi pembangunan yang dapat menjamin pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, gempabumi yang berpotensi besar dalam pembangkitkan tsunami perlu mendapat perhatian khusus BNPB, 2012.

2.1.4. Tanda Tanda Terjadinya Tsunami

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Kepala Keluarga terhadap Kesiapsiagaan Rumah Tangga dalam Menghadapi Banjir di Gampong Mesjid Tuha Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya

4 65 98

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan Anggota Keluarga terhadap Kesiapsiagaan Rumah Tangga dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Desa Deyah Raya Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh

10 78 214

Pengaruh Risiko Bencana Tsunami Wilayah Pesisir Terhadap Kesiapsiagaan Kepala Keluarga Di Desa Pasir Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

0 24 196

Wisata Tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh ( Waterfront Architecture )

14 104 107

Pengaruh Faktor Pengetahuan, Sikap Dan Pendidikan Kepala Keluarga Terhadap Kesiapsiagaan Rumah Tangga Dalam Menghadapi Banjir Di Desa Pelita Sagoup Jaya Kecamatan Indra Makmu Kabupaten Aceh Timur

4 95 152

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG RESIKO BENCANA BANJIR TERHADAP KESIAPSIAGAAN REMAJA USIA 15 – 18 TAHUN DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN PEDURUNGAN KIDUL KOTA SEMARANG

0 4 132

KAJIAN KESIAPSIAGAAN INDIVIDU DAN RUMAH TANGGA DALAM MENGHADAPI BENCANA TSUNAMI DI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO

0 14 124

Perancangan Lanskap Memorial Park di Gampong Ulee Lheue, Kota Banda Aceh Berbasis Wisata Tsunami dan Mitigasi Bencana

0 16 120

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DESA SIAGA BENCANA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI KECAMATAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH | Yusya Abubakar. | Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah 5671 11504 1 SM

1 1 9

RESIDENTIAL BUILDINGS RISK LEVEL AGAINST TSUNAMI IN ULEE LHEUE VILLAGE, MEURAXA SUB-DISTRICT, BANDA ACEH Siti Nidia Isnin

0 0 10