134
P P
P P
P P
P P
P P
4 3
3 2
2 1
1
= ×
× ×
ambil log P
P log
P P
log P
P log
P P
log P
P log
4 3
3 2
2 1
1
= A
1
+A
2
+A
3
+A
4
= A Ini berlaku jika komponen-komponen tidak saling berinteraksi
Anggap suatu larutan terdiri dari komponen X dan Y. Maka hasil absorpsi akan tampak seperti dibawah ini.
Gambar 15.23. Spektrum dua senyawa
15.6.2 Persyaratan
a Spektrum absorpsi tiap komponen harus benar-benar berbeda b Komponen-komponen tidak saling berinteraksi
135
jika P = P”, dapat diasumsikan tidak ada interaksi Jika A
mix
= A
x
= A
y
, maka tidak ada interaksi Perlu diadakan tes tambahan sebelum analisis ini dilakukan jika
konsentrasi komponen meningkat, kemungkinan terjadinya interaksi semakin besar, khususnya dalm Infra merah
15.6.3 Prinsip Analisis Multikomponen
Pada ?
1
, A
1
= a
x1
C
x
+a
y1
xC
y
pada ?
2
, A
2
= a
x2
C
x
+a
y 2
xC
y
A
1
adalah absorbansi pada ?
1
a
x1
adalah absorptivitas x pada ?
1
136
Umumnya analisa multikomponen berkaitan dengan hanya 2 komponen dalam spektrometri Uv dan tampak, tetapi mungkin lebih.
Jika a
x1
, a
y 1
, a
x2
, a
y 2
diketahui, maka dengan pengukuran A
1
dan A
2
dapat dihitung C
1
dan C
2
15.6.4 Penentuan Absorpsivitas Metode I
Metode klasik – buat range dari tiap-tiap larutan murni x dan y. Diukur nilai A
Gradien dari masing-masing Hukum Beer adalah absorptivitas a dari tiap komponen pada panjang gelombang tersebut jika
menggunakan cell 1 cm
Metode II
2 campuran – Buat 2 campuran dengan konsentrasi diketahui, C
x
, C
y
dan C
x
1, C
y
1. Ukur A tiap campuran pada tiap panjang gelombang ?
1
dan ?
2
Pada ?
1
A
1
= a
x1
C
x
+a
y1
C
y
pada ?
2
A
2
= a
x2
C
x
+a
y 2
C
y
A
1
1 = a
x1
C
x
1 +a
y1
C
y
1 A
2
1 = a
x2
C
x
1 +a
y 2
C
y
1 a
x1
,a
y 1
,a
x2
,dan a
y 2
dapat dihitung dari pasangan persamaan simultan. Secara matematis metode ini benar, tetapi hanya berlaku untuk 2
larutan , oleh karena itu ketepatannya rendah.
137
PRAKTIKUM 1 : SPEKTROFOTOMETRI UV – TAMPAK Pendahuluan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut: i. Mengenal lebih jauh tentang komponen spektrofotometer
UV-tampak. ii. Bisa menggunakan spektrofotometer UV – sinar tampak untuk
analisis kualitatif maupun kuantitatif. Instrumen–instrumen yang digunakan adalah :
a. Bausch and Lomb Spectronic 20
b. Hitachi U – 2000 c. Shimadzu UV – 240
d. Unicam SP500 Jenis spektrofotometer yang digunakan menyesuaikan
Tugas 1: Pengaruh Variasi lebar celah
Tugas ini akan dilakukan menggunakan Instrumen Unicam SP500
a. Spektrum Sinar tampak
Pastikan bahwa shutter tertutup rapat. Buka penutup tempat sampel, lepas tempatnya dan letakkan kertas
putih di dalam tempat sampel sehingga berkas cahaya dengan mudah terlihat. Atur panjang gelombang pada
300 nm dan lebar celah 0,5 mm. Ganti panjang gelombang dan amati perubahan warna pada setiap
perubahan 50 nm dari 300 nm ke 750 nm
b. Pengaturan P
Pembaca dapat diatur tepat pada 100T dengan salah satu cara berikut :
i Meningkatkan lebar celah; hal ini akan membuat
cahaya lebih banyak mencapai detektor tetapi juga akan menaikkan lebar pita maka resolusi akan
lemah
138
ii Memperkuat sinyal detector secara elektrik ; hal ini
akan membuat detektor untuk mengeluarkan lebih banyak sinyal per sejumlah cahaya tetapi juga akan
memperkuat level noise yang akan menyebabkan tidak presisi
Kedua prosedur di atas akan dipelajari dalam latihan ini.
Atur panjang gelombang pada 440 nm dan atur lebar celah 0,1 mm dan catat warna dari berkas cahaya.
Tingkatkan lebar celah secara berangsur-angsur dan catat dengan hati-hati perubahan pada intensitas atau
warna dari berkas cahaya selama lebar celah meningkat menjadi 2,0 mm. Ulangi prosedur ini pada panjang
gelombang 520 nm dan 620 nm. Diskusikan dengan asisten lab mengenai pengaruh
lebar celah pada level I dan lebar pita pada instrument.
Dengan instrument pada kondisi direct read out mode, atur lebar celah pada 0,1mm dan panjang
gelombang 400 nm. Set 0T dengan menggunakan ZERO control, dengan keadaan shutter tertutup dan
kemudian buka shutter dan set 100T menggunakan DIRECT READOUT 100T control.
Kurangi lebar celah ke 0,09 mm dan catat yang terjadi pada skala pembaca.
Skala pembaca dapat kembali ke 100T dengan melebarkan celah ke 0,1 mm lagi. Akan tetapi, cara
alternatif adalah menambah penguatan sinyal secara elektonik dari detector ke meter. Dengan lebar celah
masih pada 0,09 mm, atur pengendali “DIRECT READOUT 100” untuk mengatur posisi pembacaan
meter ke 100 T.