36
k. Bekerja Dengan Peralatan Sinar Ultraviolet dan Sinar X.
Banyak pekerjaan yang dilakukan dengan peralatan yang memancarkan cahaya ultraviolet UV seperti spektrofotometer atau
kromatografi lapis tipis TLC. Cahaya ultraviolet dapat merusak, dan terutama kerusakan pada korena mata. Oleh karena itu, harus dapat
dihindarkan keterpaan cahaya ultraviolet pada mata, baik pada saat membuka peralatan spektrofotometer maupun pada saat menyinari
noda-noda kromatografi lapis tipis TLC dengan cahaya ultraviolet. Peralatan yang memakai sinar-X, seperti fluoresensi atau
difraksi sinar-X, lebih berbahaya lagi bila tidak dilakukan dengan hati-hati. Sinar-X mempunyai daya tembus yang kuat dan dapat
merusak sel-sel tubuh. Usaha untuk menghindari serta melindungi diri terhadap kemungkinan keterpaan radiasi sinar-X yang tak dapat
dilihat oleh mata merupakan suatu keharusan dalam bekerja dengan peralatan tersebut. Untuk hal yang sama pula dilakukan bila
kita bekerja dengan peralatan yang memancarkan sinar gamma yang lebih kuat dari pada sinar-X.
37
BAB V TITRASI VOLUMETRI
5.1. PRINSIP TITRASI Titrasi atau disebut juga volumetri merupakan metode analisis
kimia yang cepat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur atau senyawa dalam larutan. Titrasi didasarkan
pada suatu reaksi yang digambarkan sebagai :
a A + b B hasil reaksi
dimana : A adalah penitrasi titran, B senyawa yang dititrasi, a dan b jumlah mol dari A dan B.
Volumetri titrasi dilakukan dengan cara menambahkan mereaksikan sejumlah volume tertentu biasanya dari buret larutan
standar yang sudah diketahui konsentrasinya dengan pasti yang diperlukan untuk bereaksi secara sempurna dengan larutan yang
belum diketahui konsentrasinya. Untuk mengetahui bahwa reaksi
berlangsung sempurna, maka digunakan larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi.
Larutan standar disebut dengan titran. Jika volume larutan standar sudah diketahui dari percobaan maka konsentrasi senyawa
di dalam larutan yang belum diketahui dapat dihitung dengan persamaan berikut :
V
A
x N
A
N
B
= __________ V
B
Dimana : N
B
= konsentrasi larutan yang belum diketahui konsentrasinya
V
B
= volume larutan yang belum diketahui konsentrasinya N
A
= konsentrasi larutan yang telah diketahui konsentrasinya larutan standar
V
A
= volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya larutan standar