Bekerja Dengan Peralatan Sinar Ultraviolet dan Sinar X.

37

BAB V TITRASI VOLUMETRI

5.1. PRINSIP TITRASI Titrasi atau disebut juga volumetri merupakan metode analisis kimia yang cepat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur atau senyawa dalam larutan. Titrasi didasarkan pada suatu reaksi yang digambarkan sebagai : a A + b B hasil reaksi dimana : A adalah penitrasi titran, B senyawa yang dititrasi, a dan b jumlah mol dari A dan B. Volumetri titrasi dilakukan dengan cara menambahkan mereaksikan sejumlah volume tertentu biasanya dari buret larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya dengan pasti yang diperlukan untuk bereaksi secara sempurna dengan larutan yang belum diketahui konsentrasinya. Untuk mengetahui bahwa reaksi berlangsung sempurna, maka digunakan larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi. Larutan standar disebut dengan titran. Jika volume larutan standar sudah diketahui dari percobaan maka konsentrasi senyawa di dalam larutan yang belum diketahui dapat dihitung dengan persamaan berikut : V A x N A N B = __________ V B Dimana : N B = konsentrasi larutan yang belum diketahui konsentrasinya V B = volume larutan yang belum diketahui konsentrasinya N A = konsentrasi larutan yang telah diketahui konsentrasinya larutan standar V A = volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya larutan standar 38 Dalam melakukan titrasi diperlukan beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, seperti ; a. Reaksi harus berlangsung secara stoikiometri dan tidak terjadi reaksi samping. b. Reaksi harus berlangsung secara cepat. c. Reaksi harus kuantitatif d. Pada titik ekivalen, reaksi harus dapat diketahui titik akhirnya dengan tajam jelas perubahannya. e. Harus ada indikator, baik langsung atau tidak langsung. Berdasarkan jenis reaksinya, maka titrasi dikelompokkan menjadi empat macam titrasi yaitu : a. Titrasi asam basa b. Titrasi pengendapan c. Titrasi kompleksometri d. Titrasi oksidasi reduksi Tahap pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan titrasi adalah pembuatan larutan standar. Suatu larutan dapat digunakan sebagai larutan standar bila memenuhi persyaratan sebagai berikut : - mempunyai kemurnian yang tinggi - mempunyai rumus molekul yang pasti - tidak bersifat higroskopis dan mudah ditimbang - larutannya harus bersifat stabil - mempunyai berat ekivalen BE yang tinggi Suatu larutan yang memenuhi persyaratan tersebut di atas disebut larutan standard primer. Sedang larutan standard sekunder adalah larutan standard yang bila akan digunakan untuk standardisasi harus distandardisasi lebih dahulu dengan larutan standard primer.