Deskripsi Data Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

59 media sosial tergolong tidak normal karena nilai p kurang dari 0,05. Rincian mengenai hasil uji normalitas adalah sebagai berikut: Tabel 10. Tabel Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Data Kestabilan Emosi Durasi Penggunaan Media Sosial Kolmogorov- Smirnov 0.200 0.000

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan dengan tujuan mengetahui kelinearan hubungan antara variabel kestabilan emosi dengan durasi penggunaan media sosial. Uji linearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Test for Linearity dalam program SPSS versi 22.0 for windows. Hubungan yang linier adalah hubungan yang memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 p0,05. Hubungan yang tidak linear adalah hubungan yang memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 p0,05. Hubungan yang linear memiliki arti bahwa kuantitas data variabel tergantung akan meningkat atau menurun seiring dengan perubahan yang terjadi pada variabel bebas secara linear. Hasil penghitungan menggunakan SPSS versi 22.0 for windows menghasilkan nilai F sebesar 5.340 dan nilai signifikansi sebesar 0.023 p0.05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara kestabilan emosi dan durasi 60 penggunaan media sosial. Berikut adalah rincian hasil uji linearitas antara variabel kestabilan emosi dengan durasi penggunaan media sosial. Tabel 11. Tabel Hasil Uji Linearitas F Sig Kestabilan emosiDurasi Combined 1.595 .049 Linearity 5.340 .023 Deviation from Linearity 1.475 .086

2. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan oleh peneliti diterima atau tidak. Pada penelitian ini, uji hipotesis dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara kestabilan emosi pengguna media sosial dewasa awal dengan durasi penggunaan media sosial. Uji hipotesis dilakukan setelah uji asumsi. Hasil uji asumsi normalitas menunjukkan bahwa salah satu data variabel penelitian tidak terdistribusi secara normal. Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa ada hubungan yang linear di antara dua variabel. Oleh karena itu, uji hipotesis dilakukan menggunakan uji hipotesis non parametrik dengan analisis korelasi Spearman Rho one-tailed. Uji korelasi one-tailed dipilih karena hipotesis terarah. Pengujian korelasi kedua variabel dilakukan dengan cara membandingkan probability value 61 p dengan tingkat signifikansi a. Nilai a yang digunakan dalam penelitian ini adlah 0,01. Jika nilai pa, maka dapat disimpulkan bawa terdapat korelasi yang signifikan Santoso, 2010. Hasil analisis data korelasi antara kedua variabel menghasilkan koefisien korelasi r s sebesar -0.313 dan nilai signifikansi p sebesar 0.000 p0.01. Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan negatif yang cukup kuat dan signifikan antara kestabilan emosi pengguna media sosial dewasa awal dengan durasi penggunaan media sosial. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan oleh peneliti diterima, dengan kesimpulan bahwa semakin tinggi durasi penggunaan media sosial, maka semakin rendah kestabilan emosi pengguna media sosial dewasa awal. Demikian sebaliknya, semakin rendah durasi penggunaan media sosial, semakin tinggi kestabilan emosi yang dimiliki oleh pengguna media sosial dewasa awal. Koefisien korelasi r s yang dihasilkan yaitu sebesar -0.313 maka didapatkan nilai koefisien determinasi sebesar 0.098. Koefisien determinasi menunjukkan sejauh mana suatu variabel berpengaruh terhadap variabel lain. Koefisien determinasi didapatkan dari mengkuadratkan nilai koefisien korelasi. Koefisien determinasi R 2 sebesar 0.098 menunjukkan bahwa variabel durasi penggunaam media sosial memiliki pengaruh sebesar 9.8 terhadap kestabilan emosi pengguna media sosial usia dewasa awal. Sebesar 90.2 merupakan faktor lain yang mempengaruhi variabel kestabilan emosi pengguna media sosial dewasa awal yang tidak diteliti dalam penelitian ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara durasi penggunaan media sosial dengan kestabilan emosi pengguna media sosial dewasa awal. Hasil analisis data terhadap kedua variabel tersebut dilakukan dengan uji korelasi Spearman Rho program SPSS versi 22.0 for windows. Hipotesis penelitian diterima apabila nilai koefisien r s antara variabel durasi penggunaan media sosial dengan kestabilan emosi pengguna media sosial dewasa awal bernilai negatif dan taraf signifikansi yang dihasilkan adalah lebih kecil dari 0.01 p0.01. Dengan hipotesis yang telah dirumuskan terarah, maka analisis korelasi one-tailed dipilih untuk menentukan arah hubungan. Nilai koefisien korelasi yang didapatkan adalah sebesar -0.313 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 p0.01. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima, yaitu ada hubungan yang negatif antara durasi penggunaan media sosial dengan kestabilan emosi pengguna media sosial dewasa awal. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis non parametrik karena salah satu data variabel tidak tersebar secara normal. Oleh karena itu, hasil analisis data terhadap durasi penggunaan media sosial dan kestabilan emosi pengguna media sosial dewasa awal ini tidak dapat digeneralisasikan pada seluruh individu dewasa awal pada umumnya meski hasil analisa menunjukkan hubungan yang negatif. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini merupakan individu dewasa awal berusia antara 18 – 30 tahun yang berdomisili di Indonesia dan yang menggunakan media sosial. Individu yang menjadi subjek penelitian