Tugas-Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal
21
melibatkan pengukuran objek secara bawah sadar berdasarkan apakah nilai yang muncul dipersepsi sebagai ancaman atau pemenuhan dengan
tingkatan tertentu. Kedua tahap tengah pada pola ini, yaitu tahap kognisi dan apraisal nilai, merupakan proses otomatis bukan dikendalikan
kehendak serta merupakan proses bawah sadar dan bukan sadari. Locke 2001 juga memberikan penjelasan mengenai mood. Mood
adalah keadaan emosional yang bertahan karena objek emosi tersebut terdapat di mana-mana atau karena pemicu kondisi emosi tersebut adalah
alam bawah sadar yang merupakan bagian ingatan atau karena terus- menerus mengingat kejadian yang memicu.
Lokus kendali emosi pada umumnya terletak pada masing-masing individu. Namun, ada pula Bar-Tal dkk, 2007 yang berargumen bahwa
ada yang disebut dengan emosi kolektif. Bar-Tal dkk menjelaskan bahwa emosi kolektif merupakan pengalaman emosional yang dikuatkan oleh
masyarakat. Li 2005 mengartikan kestabilan emosi, berdasarkan teori self-
organization, sebagai label yang menggambarkan mampu atau tidaknya suatu
sistem emosi
yang kompleks
untuk secara
otomatis mempertahankan keseimbangannya dengan efisien. Sedangkan menurut
Thorndike dan Hagen 1979, seseorang yang memiliki kestabilan emosi adalah yang memiliki kesamaan atau keseimbangan mood, intensi,
ketertarikan, optimisme, keceriaan, ketenangan dan kendali, perasaan sehat, tidak adanya perasaan bersalah, tidak adanya kecemasan atau
22
kesepian, tidak adanya lamunan, serta tidak adanya dominasi ide-ide dan mood. Tokoh lain, Smithson 1974, mengartikan kestabilan emosi
sebagai sebuah proses dimana kepribadian secara terus-menerus berjuang untuk mencapai kondisi kesehatan emosional yang lebih baik, secara
intra-fisik maupun intra-kepribadian, sehingga orang menjadi mampu untuk mengembangkan cara memandang hidup yang terintegrasi dan
berimbang, serta cara berpikir yang berorientasi pada realita. Pemahaman terhadap hidup dengan cara ini kemudian juga menguatkan ego
seseorang. Di sisi lain, ketidakstabilan emosi merujuk pada kegagalan
seseorang untuk mengembangkan kemandirian atau kebergantungan pada diri sendiri yang seharusnya muncul pada orang dewasa yang normal,
yang disertai dengan penggunaan terus-menerus penyesuaian diri yang kekanak-kanakan dan ketidakmampuan untuk menjaga keseimbangan di
bawah kondisi yang penuh tekanan Chaturvedi Chander, 2010. Individu
yang memiliki
ketidakstabilan emosi
menunjukkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah dan selalu membutuhkan
bantuan orang lain dalam menyelesaikan tugas sehari-hari. Selain itu, individu ini juga menunjukkan sikap kekanak-kanakan, egois, mudah
terpengaruh, dan penuntut. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa emosi
merupakan keadaan perasaan yang melibatkan pikiran dan perubahan fisiologis. Mood merupakan keadaan emosional yang bertahan karena
23
objek emosi yang bertahan. Kestabilan emosi merupakan kemampuan suatu sistem emosi, yang terdapat pada individu dewasa yang normal,
untuk secara otomatis mempertahankan keseimbangannya dengan efisien dalam menghadapi masalah atau ketika berada di bawah kondisi yang
penuh tekanan, sehingga tercapai penyesuaian diri yang baik.