Durasi Penggunaan Media Sosial Dinamika Hubungan

38 semakin sedikit waktu yang individu habiskan untuk menggunakan media sosial, semakin tinggi kestabilan emosi yang dimiliki. Oleh karena itu, dapat ditarik asumsi bahwa ada hubungan negatif antara durasi penggunaan media sosial dengan kestabilan emosi pengguna media sosial usia dewasa awal. 39 Skema hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kestabilan emosi pengguna media sosial usia dewasa awal

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara durasi penggunaan media sosial dan kestabilan emosi pengguna media sosial usia dewasa awal. Apabila durasi penggunaan media sosial tinggi maka kestabilan emosi pengguna media sosial semakin rendah. Sebaliknya, apabila durasi penggunaan media sosial rendah maka kestabilan emosi pengguna media sosial akan tinggi. Durasi penggunaan media sosial Tinggi - Durasi lama Rendah - Durasi sebentar Yang dialami oleh pengguna media sosial: - Sering terpapar stimulus emosional - Sering terpapar konten emosional - Sering mengalami proses pembandingan Yang dialami oleh pengguna media sosial: - Jarangtidak terpapar stimulus emosional - Jarang tidak terpapar konten emosional - Jarangtidak mengalami proses pembandingan Kestabilan Emosi Rendah Terjadi perubahan suasana hati Suasana hati menjadi tidak stabil Jarangtidak terjadi perubahan suasana hati Suasana hati stabil Kestabilan Emosi Tinggi 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel Azwar, 2005. Analisis korelasi ini menghasilkan arah hubungan positif atau negatif dan besar hubungan kuat atau lemah Trihendradi, 2013. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan aspek pengukuran, penghitungan, rumus, dan kepastian dalam proses pengerjaannya Musianto, 2002. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media sosial sebagai variabel bebas dan kestabilan emosi pengguna media sosial usia dewasa awal sebagai variabel tergantung.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang menjadi pusat perhatian dalam suatu penelitian Arikunto, 2002. Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: a. Variabel bebas : Durasi penggunaan media sosial b. Variabel tergantung : Kestabilan emosi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

C. Definisi Operasional 1.

Variabel Bebas Durasi penggunaan media sosial mengacu pada lamanya pengguna media sosial menggunakan media sosialnya dalam interaksi online melalui berbagai fitur media sosial. Semakin lama seseorang menggunakan media sosial, semakin tinggi pula tingkat durasi penggunaannya. Sebaliknya, semakin sedikit waktu yang dihabiskan seseorang untuk menggunakan media sosial, semakin rendah pula tingkat durasi penggunaan media sosialnya. Durasi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan angket. Angket yang digunakan berisi pertanyaan langsung yang terarah pada informasi yang ingin diungkap, yaitu data baik berupa fakta maupun opini yang menyangkut diri subjek Azwar, 2011. Angket durasi penggunaan media sosial ini berisi pertanyaan mengenai kepemilikan media sosial, tipe penguna media sosial, dan durasi penggunaan media sosial yang dinyatakan dalam jumlah jam dalam seminggu.

2. Variabel Tergantung

Kestabilan emosi adalah kemampuan suatu sistem emosi, yang terdapat pada individu dewasa yang normal, untuk secara otomatis mempertahankan keseimbangannya dengan efisien di bawah kondisi yang penuh tekanan Li, 2005; Chaturvedi Chander, 2010. Kestabilan emosi akan diukur menggunakan skala yang disusun berdasarkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 indikator kestabilan emosi dari Chaturvedi Chander 2010, yaitu: optimisme, empati, kemandirianotonomi, ketenangan, toleransi. Hasil dari skala ini akan menunjukkan tingkat kestabilan emosi yang dimiliki oleh subjek. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek pada skala ini, semakin tinggi pula tingkat kestabilan emosi yang dimiliki oleh subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek pada skala ini, semakin rendah pula tingkat kestabilan emosi subjek.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah individu yang tergolong dalam individu dewasa awal, yang mencakup rentang usia 18 hingga 40 tahun Hurlock, 1999 yang merupakan pengguna media sosial. Subjek penelitian ini dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan karateristik tertentu Azwar, 2010. Teknik ini dipilih agar peneliti mendapatkan sampel sesuai dengan karateristik subjek yang diinginkan, yaitu individu dewasa awal yang berusia antara 18 hingga 40 tahun yang menggunakan media sosial. Pengumpulan sampel ini dilakukan melalui voluntary sampling dengan meminta kesediaan subjek untuk mengisi angket dan skala online menggunakan layanan website GoogleForms. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran skala dan angket. Azwar 2012 menjelaskan bahwa skala merupakan alat ukur psikologi yang digunakan untuk mengungkap atribut tertentu.

1. Angket Durasi Penggunaan Media Sosial

Bersama dengan skala kestabilan emosi, peneliti menyertakan angket yang bertujuan untuk mengetahui apakah subjek menggunakan media sosial. Media sosial tidak terbatas pada media yang berupa tulisan, tetapi juga media gambar dan suara, maupun gabungan antara ketiganya. Bentuk-bentuk media sosial yang digunakan termasuk di antaranya: Facebook, Twitter, Instagram, dan LINE. Angket durasi penggunaan media sosial ini berisi pertanyaan mengenai kepemilikan media sosial, tipe penguna media sosial, dan durasi penggunaan media sosial yang dinyatakan dalam jumlah jam dalam seminggu. Dengan keterbatasan teori mengenai durasi penggunaan media sosial, maka peneliti tidak mendapatkan dasar yang jelas tentang jumlah maksimal atau minimal durasi penggunaan media sosial. Maka, subjek dapat mengisi secara bebas jumlah jam yang dihabiskan untuk menggunakan media sosial. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan nilai maksimal, minimal, mean, dan standar deviasi teoretis untuk data yang berasal dari angket ini.