48
3. Analisis Aitem
Pada penelitian
ini analisis
aitem dilakukan
dengan mengkorelasikan skor tiap aitem dengan skor total seluruh aitem yang
menghasilkan angka daya diskriminasi aitem Supratiknya, 2014. Daya diskriminasi yang dihasilkan menunjukkan kemampuan aitem untuk
membedakan kelompok yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Hal ini berkaitan dengan konsistensi antara hal yang diukur oleh
tiap aitem dengan hal yang diukur oleh skala. Semakin tinggi angka korelasi positif atau angka daya beda antara skor aitem dengan skor skala
berarti semakin tinggi pula konsistensi aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan. Apabila angka daya beda yang dihasilkan rendah, aitem
tersebut harus gugur karena aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala atau memiliki daya beda yang tidak cukup baik. Analisis
aitem ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.0 for windows. Kriteria yang digunakan dalam menganalisis aitem adalah aitem
yang dipilih memiliki daya diskriminasi r
ix
≥0,30 Azwar, 2012. Aitem yang memiliki daya diskriminasi sama dengan atau lebih dari 0,30
merupakan aitem yang memuaskan dan lolos seleksi Azwar, 2012. Teknik yang digunakan untuk menganalisis aitem-aitem skala penelitian
ini adalah dengan mengkorelasikan skor tiap aitem dengan skor total seluruh aitem yang penghitungannya dilakukan menggunakan SPSS versi
22.0 for windows. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Uji coba skala dilakukan pada tanggal 8 Desember 2015 hingga 10 Desember 2015. Subjek dalam uji coba skala ini adalah pengguna media
sosial usia dewasa awal. Uji coba dilakukan melalui penyebaran skala secara online menggunakan layanan GoogleForms. Skala online yang
disebarkan oleh
peneliti dapat
diakses pada
tautan http:goo.glformsIWMvtz8ZzE
. Total responden yang mengisi skala online adalah 120 orang, 56 responden mengisi pada tangal 8 Desember
2015, 49 orang mengisi pada tanggal 9 Desember 2015, dan 15 orang mengisi pada tanggal 10 Desember 2015. Subjek terdiri dari 66 subjek
perempuan dan 54 subjek laki-laki. Hasil analisis yang dilakukan menggunakan SPSS versi 22.0 for windows menunjukkan sebanyak 15
dari total 40 aitem skala kestabilan emosi gugur karena memiliki daya diskriminasi 0,30. Aitem yang gugur adalah aitem dengan daya
diskriminasi 0,257, 0,181, 0,161, 0,235, 0,169, 0,213, 0,060, 0,241, 0,258, 0,165, 0,291, 0,228, -0,260, 0,109, dan 0,199. Oleh karena itu dari
hasil analisis aitem ini diperoleh jumlah aitem total yang sahih sebanyak 25 aitem dengan kisaran daya diskriminasi antara 0,301 hingga 0,500.
50
Tabel 4. Tabel Distribusi Aitem Skala Kestabilan Emosi setelah uji coba
No. Indikator
No. Aitem Jumlah
Bobot Favorable
Unfavorable
1. optimisme
1, 24, 30, 34
5, 18, 21, 39
5 20
2. empati
3, 7, 16, 23
11, 28, 29, 35
5 20
3. kemandirianotonomi
2, 8, 32, 38
13, 15, 26, 36
5 20
4. ketenangan
4, 9, 19, 33
6, 14, 27, 31
5 20
5. toleransi
10, 17, 37, 40
12, 20, 22, 25
5 20
Jumlah
25 100
Aitem gugur karena daya diskriminasi yang dimiliki 0,30
G. Metode Analisis Data
Azwar 1998 menjelaskan bahwa analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengorganisasi data sehingga data hasil penelitian dapat dibaca dan
kemudian ditafsirkan.
1. Uji Asumsi
Tujuan dilakukannya uji asumsi adalah agar kesimpulan yang didapatkan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Uji asumsi ini terdiri dari uji
normalitas dan uji linearitas. a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah bentuk sebaran dari skor jawaban subjek tergolong normal atau tidak Santoso,