kemajuan perusahaan namun tidak ikut dalam operasional perusahaan Tugiman:2006.
Peran sebagai katalisator berkaitan dengan quality assurance sehinnga auditor internal diharapkan dapat membimbing manajemen
dalam mengenali risiko-risko yang mengancam pencapaian tujuan organisasi. Quality assurance bertujuan untuk meyakinkan bahwa proses
bisnis yang dijalankan telah menghasilkan produkjasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam peran katalisator, auditor internal
bertindak sebagai fasilitator dan agent of change. Dampak dari peran auditor internal sebagai katalisator bersifat jangka panjang karena fokus
katalisator adalah nilai jangka panjang dari organisasi,terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan dan
pemegang saham Effendi: 2002. Sebagai seorang auditor internal katalisator terlibat aktif dalam
melakukan penilaian risiko yang terdapat dalam proses bisnis perusahaan. Inilah yang disebut dengan risk based audit. Pendekatan risk based audit
memerlukan keterlibatan auditor internal dalam mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. Oleh karena
itu diperlukan sikap proaktif dari pihak auditor internal dalam mengenali risiko-risiko yang dihadapi atau mungkin dihadapi manajemen dalam
pencapaian tujuan perusahaan. Peran katalisator yang dijalankan auditor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
internal tidak saja terbatas pada tindakan perbaikan dan memberikan nasihat tetapi juga mencakup dalam system design and development,
review terhadap kompetensi sumber daya manusia dalam suatu fungsi organisasi, keterlibatan dalam penyusunan corporate planning, evaluasi
kinerja, budgeting, strategy formulation dan usulan perubahan strategi Harry Andrian Simbolon, 2010: 1.
5. Posisi Audit Internal dalam Organisasi
Tampubolon 2005:73 mengatakan struktur organisasi audit internal yang dipergunakan akan bergantung kepada kebutuhan masing-masing
organisasi. Praktek audit dalam kenyataannya masih membutuhkan pendekatan kepatuhan compliance audit walaupun perannya sudah
semakin dibatasi. Berikut adalah gambaran struktur organisasi audit internal menurut Tampubolon:
Gambar 1: Struktur Organisasi Audit Internal
22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yaitu melakukan penelitian pada RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
mengenai “Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal”.
B. Tempat Penelitian
Tempat penelitian akan dilakukan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Oktober sampai dengan November 2015.
D. Subyek Penelitian
Karyawan Rumah Sakit yang terkait dengan pelaksanaan prosedur operasional pengadaan obat dan alat kesehatan
1. Direktur 2. Perencanaan dan anggaran
3. Akuntansi 4. Farmasi
5. Unit layanan pengadaan 6. Penunjang dan sarana
E. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah persepsi karyawan terhadap peran auditor internal apakah sebagai pengawas, konsultan, atau sebagai katalisator.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner, yaitu alat pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis beserta pilihan yang tersedia yang diberikan pada karyawan. Data yang dicari
adalah tentang persepsi karyawan terhadap peranan auditor internal. Pernyataan dalam kuesioner yang disebarkan diperoleh berdasarkan
Tampubolon 2005 dan pernyataan kuesioner dalam penelitian Listiatik 2007.
Dalam kuesioner yang disebar terdiri dari 3 variabel yaitu: a. Variabel persepsi karyawan terhadap peranan auditor internal sebagai
watchdog disebut X1, dilihat dalam pernyataan nomor 1-8. Peran auditor internal sebagai watchdog bersifat konvensional, dimana auditor internal
lebih dominan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap peraturan dan standar yang telah ditentukan.
b. Variabel persepsi karyawan terhadap peranan auditor internal sebagai konsultan disebut X2, dilihat dalam pernyataan nomor 9-16. Peran auditor
internal sebagai konsultan adalah membantu satuan kerja operasional, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengelola risiko dengan mengidentifikasi masalah dan menyarankan perbaikan yang memberi nilai tambah untuk memperkuat organisasi.
c. Variabel persepsi karyawan terhadap peranan auditor internal sebagai katalisator disebut X3, dilihat dalam pernyataan nomor 17-24. Peran
auditor internal sebagai katalisator adalah di masa yang akan dating auditor internal diharapkan ikut menentukan tujuan perusahaan.
G. Populasi dan Sampel
Sugiyono 2007:115 mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Rumah Sakit Dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Sugiyono 2009:116. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling,
dimana teknik penentuan sampel diambil dengan pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representative.. Sampel
dalam penelitian ini adalah karyawan Rumah Sakit Dr. Soeradji yang dipilh dengan kriteria status karyawan tetap dan bagianseksi yang terkait dengan
pelaksanaan prosedur operasional pengadaan obat dan alat kesehatan yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
direktur, bagian perencanaan dan anggaran, bagian akuntansi, bagian farmasi, bagian penunjang dan sarana, dan unit layanan pengadaan.
H. Teknik Pengukuran Data
Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
Sugiyono 2004:86. Pemberian skor jawaban pada kuesioner digunakan skala likert 1-4:
Tabel 2: Skor Penilaian Kuesioner
Sumber: Sugiyono 2004: 86-87
I. Teknik Analisis Data 1. Pengujian instrumen penelitian
a. Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sahvalid atau tidaknya
suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut Azwar 1992:4. Salah satu pengujian alat analisis yang digunakan untuk pengujian valliditas adalah dengan menggunakan
korelasi setiap butir dengan skor totalnya yang dinyatakan dengan
Alternatif Jawaban Skor Penilaian
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
formulasi:
Keterangan: rxy
: Koefisien korelasi setiap item : Nilai dari setiap item
y : Nilai total semua item
n : Banyaknya Sampel
Besarnya rxy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan menggunakan taraf signifikansi α = 5. Jika rxy lebih besar daripada r
tabel, maka kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan valid.
b. Uji reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dan keandalan alat ukur dalam
mengukur gejala. Tujuan analisis reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif tidak
berbeda bila dilakukan pengukuran kembali subyek yang sama atau dengan kata lain untuk menunjukan adanya kesesuaian antara sesuatu
yang diukur dan jenis alat pengukur yang dipakai. Pengukuran ini menggunakan formula Spearman Brown.
Dalam formula ini seluruh pernyataan masing-masing variabel dibagi menjadi dua bagian yaitu butir pernyataan genap dan butir pernyataan
ganjil. Kemudian skor masing-masing bagian dijumlah sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI