dan juga pada perusahaan-perusahaan kecil, serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba.
C. Internal Auditing
1. Pengertian Internal Auditing
Definisi Internal Auditing telah mengalami pendefinisian ulang, sebelum tahun 1999, The Institute of Internal Auditors IIA mendefinisikan
Internal Auditing sebagai berikut: “Internal Auditing is an independent appraisal function established within
an organization to examine and evaluate its activities as service to the organization. The objective of Internal Auditing is to assist members of the
organization in the effective disch
arge of their responbilities”. The Institute of Internal Auditors IIA mendefinisikan Internal
Auditing tahun 1999 sebagai berikut: “Internal Auditing is an independent, objective assurance and consulting
activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish objective by bringing a systematic,
disciplined approach to evaluate and improve the effectivenessof risk
management, control, and governance processes”. Menurut Agoes 2013: 204, Internal Auditing atau pemeriksaan yang
dilakukan oleh bagian Internal Audit perusahaan, terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan maupun ketaatan terhadap kebijakan
manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku.
2. Tujuan audit internal
Menurut Agoes 2004: 222, tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah membantu semua pimpinan perusahaan manajemen
dalam melaksanakan tanggungjawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern, dan pengendalian
operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
b. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.
c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian,
kecurangan dan penyalahgunaan. d. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam
organisasi dapat dipercaya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen.
f. Menyarankan perbaikan-perbaikan
operasional dalam
rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas.
3. Tanggung Jawab Audit Internal
Akmal 2009: 19 menjelaskan tanggung jawab audit internal adalah memberikan rekomendasi atau saran-saran kepada pimpinan berdasarkan
pemeriksaan atau jasa konsultasi, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan pemeriksaan, dan mencapai tujuan organisasi secara
keseluruhan dengan hasil yang terbaik.
4. Peranan auditor internal
Dewasa ini peran auditor internal dirasakan semakin penting oleh organisasi perusahaan. Menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan untuk
mempunyai tim spesialis yang menelaah prosedur-prosedur dan operasi dari berbagai unit dan melaporkan ketidaktaatan suatu tindakan, inefisiensi, dan
tidak adanya kendali jelas bahwa tugas itu tidak dapat dibebani pada auditor eksternal yang tujuan utamanya adalah menilai apakah laporan keuangan
mencerminkan secara wajar hasil-hasil usaha serta kondisi keuangan usaha suatu perusahaan. Karena itu audit internal telah menjadi suatu pemberian
jasa yang tidak hanya memiliki keahlian akuntansi tetapi juga keahlian dalam perilaku organisasi atau perusahaan dan bidang-bidang fungsional lainnya.