Peran Konsultan Peran auditor internal sebagai konsultan dikelompokkan pada

semua pihak. Pernyataan nomor 19 sebanyak 9 orang atau 24,3 menjawab sangat tidak setuju, 15 orang atau 40,5 menjawab tidak setuju, 10 orang atau 27 menjawab setuju, dan 3 orang atau 8,1 yang menjawab sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Internal Audit tidak dilibatkan dalam perencanaan untuk menentukan tujuan rumah sakit. Pernyataan nomor 20 sebanyak 3 orang atau 8,1 menjawab sangat tidak setuju, 3 orang atau 8,1 menjawab tidak setuju, 23 orang atau 62,2 menjawab setuju, dan 8 orang atau 21,6 yang menjawab sangat setuju terhadap pernyataan bahwa internal audit melakukan analisis risiko atas aktivitas operasional rumah sakit. Pernyataan nomor 21 sebanyak 4 orang atau 10,8 menjawab sangat tidak setuju, 25 orang atau 67,6 menjawab tidak setuju, 5 orang atau 13,5 menjawab setuju, dan 3 orang atau 8,1 yang menjawab sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Internal Audit tidak memeberikan sumbangan dalam proses pengelolaan risiko dan pengendalian manajemen. Pernyataan nomor 22 sebanyak 5 orang atau 13,5 menjawab sangat tidak setuju, 4 orang atau 10,8 menjawab tidak setuju, 24 orang atau 64,9 menjawab setuju, dan 4 orang atau 10,8 yang menjawab sangat setuju terhadap pernyataan bahwa internal audit membantu rumah sakit dalam mengidentifikasi perubahan lingkungan usaha dan persaingan dunia bisnis. Pernyataan nomor 23 sebanyak 5 orang atau 13,5 menjawab sangat tidak setuju, 20 orang atau 54,1 menjawab tidak setuju, 5 orang atau 13,5 menjawab setuju, dan 7 orang atau 18,9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang menjawab sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Internal audit tidak melakukan analisa risiko terhadap pesaing yang potensial untuk merekomendasikan kepada pihak manajemen. Pernyataan nomor 24 sebanyak 3 orang atau 8,1 menjawab sangat tidak setuju, 3 orang atau 8,1 menjawab tidak setuju, 19 orang atau 51,4 menjawab setuju, dan 12 orang atau 32,4 yang menjawab sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Internal Audit menganalisa masukan feedback dari pihak yang diaudit dan memberikan tanggapan yang positif terhadap masukan tersebut. Total pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju mendapat 35 tanggapan, 95 tanggapan untuk jawaban tidak setuju, 116 tanggapan untuk jawaban setuju, dan 50 tanggapan untuk pernyataan sangat setuju. Tabel 17: Hasil Persepsi Karyawan Tentang Peranan Auditor Internal Tanggapan Bobot 1 Pengawas 2 Nilai 3 Konsultan 4 Nilai 5 Katalisator 6 Nilai 7 STS 1 41 41 23 23 35 35 TS 2 86 172 60 120 95 190 S 3 113 339 137 411 116 348 SS 4 56 224 76 304 50 200 Total 296 776 296 858 296 773 Sumber: Data Primer Diolah Keterangan: STS : Sangat tidak setuju TS : Tidak setuju S : Setuju SS : Sangat setuju Kolom 3 : Kolom bobot 1 x Kolom Pengawas 2 Kolom 5 : Kolom bobot 1 x Kolom Konsultan 4 Kolom 7 : Kolom bobot 1 x Kolom Katalisator 6 Tabel 18: Hasil Ranking Persepsi Karyawan Tentang Peranan Auditor Internal PIA 1 Jumlah Nilai Total Setuju dan Sangat Setuju2 Persentase 3 Ranking PIA 4 Nilai Rata- Rata Per Item 5 Pengawas 563 72.6 II 2.62 Konsultan 715 83.3 I 2.90 Katalisator 548 70.9 III 2.61 Sumber: Data Primer Diolah Keterangan: Kolom Persentase 3 : Kolom Jumlah Nilai Total Setuju dan Sangat Setuju 22407 x 100 Kolom Persentase 5 : Kolom Jumlah Nilai Peran Internal Auditor837 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat karyawan yang setuju dan sangat setuju dengan peran auditor internal sebagai konsultan mendapat nilai tertinggi dengan 715 atau sebesar 72.6. Nilai rata-rata per item pada peran auditor internal sebagai konsultan adalah 2.90 yang menunjukkan bahwa karyawan setuju dengan peran auditor internal sebagai konsultan karena nilainya mendekati 3 dari skala 1 smpai 4 yang berarti setuju. Ranking kedua adalah peran auditor internal sebagai pengawas dengan nilai 563 atau sebesar 72.6. Nilai rata-rata per item pada peran auditor internal sebagai pengawas adalah 2.62 yang menunjukkan bahwa karyawan masih ragu-ragu dan belum bisa mengambil sikap serta menentukan peran auditor internal sebagai pengawas karena nilainya mendekati 2.5 dimana nilai tersebut merupakan titik tengah dari skala 1 smpai 4 yang berarti ragu-ragu. Dan di ranking ketiga peran auditor internal sebagai katalisator dengan nilai 548 atau sebesar 70.9. Nilai rata-rata per item pada peran auditor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI internal sebagai katalisator adalah 2.61 yang menunjukkan bahwa karyawan masih ragu-ragu dan belum bisa mengambil sikap serta menentukan peran auditor internal sebagai katalisator karena nilainya mendekati 2.5 dimana nilai tersebut merupakan titik tengah dari skala 1 smpai 4 yang berarti ragu-ragu. Pernyataan dari setiap peran auditor internal berjumlah 8 pernyataan untuk masing-masing peran dan total responden yang sama, yaitu 37 responden. Dengan melihat tabel 17 dan 18, maka dapat diketahui bahwa peranan auditor internal menurut persepsi karyawan adalah sebagai konsultan yang menunjukkan bahwa auditor internal membantu satuan kerja operasional, mengelola risiko dengan mengidentifikasi masalah dan menyarankan perbaikan yang memberi nilai tambah untuk memperkuat organisasi.

D. Pembahasan

Fungsi audit internal yang semakin berkembang, membawa pergeseran paradigma dari para pemakainya. Pada paradigma lama tentang peran auditor internal yaitu berfokus pada ditemukannya penyimpangan yang perlu dikoreksi serta lebih banyak dilakukan pemeriksaan pada tingkat kepatuhan para pelaksana pada ketentuan yang telah ditetapkan. Peran auditor internal sebagai pengawas sering dianggap sebagai pihak pencari kesalahan yang diutus oleh pimpinan rumah sakit. Seiring dengan berjalannya waktu, paradigma lama tentang peranan auditor internal mengalami pergeseran ke paradigma baru yang awalnya auditor internal berperan sebagai pengawas, kini beralih menjadi auditor

Dokumen yang terkait

GAMBARAN PROFIL PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RSUP Dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Gambaran Profil Penderita Tuberkulosis Paru Di Rsup Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 2 19

GAMBARAN DIET PADA PENDERITA GAGAL JANTUNG DI POLI JANTUNG RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Gambaran Diet Pada Penderita Gagal Jantung Di Poli Jantung Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 4 16

GAMBARAN DIET PADA PENDERITA GAGAL JANTUNG DI POLI JANTUNG RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO Gambaran Diet Pada Penderita Gagal Jantung Di Poli Jantung Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 2 15

EVALUASI PENGGUNAAN ANALGESIK PADA PASIEN APENDEKTOMI DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO Evaluasi Penggunaan Analgesik Pada Pasien Apendektomi Di Rsup Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten 2014.

2 19 12

EVALUASI PENGGUNAAN ANALGESIK PADA PASIEN APENDEKTOMI DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO Evaluasi Penggunaan Analgesik Pada Pasien Apendektomi Di Rsup Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten 2014.

0 3 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.L DENGAN GASTROENTERISTIS DI RUANG L RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN.

0 1 4

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP KOMUNIKASI DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN.

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 0 15

Analisis unjuk kerja jaringan WLAN : studi kasus RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

1 5 209

Analisis dan perancangan sistem akuntansi penggajian : studi kasus pada RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten - USD Repository

0 1 189