Pengertian Auditing Jenis-jenis audit
Peran Auditor Internal menurut Tampubolon 2005: 1-2 sebagai berikut:
Tabel 1. Peran Auditor Internal
Uraian Peran Auditor Internal
Paradigma Lama Paradigma Baru
Peran Pengawas
Konsultan dan Katalisator
Pendekatan Detektif mendeteksi
terjadinya suatu masalah Prefentif mencegah
masalah Sikap
Seperti layaknya seorang polisi
Sebagai mitra bagi perusahaan
Ketaatankepatuhan Semua policykebijakan
Hanya policy yang relevan
Fokus Kelemahanpenyimpangan
Penyelesaian yang konstruktif
Audit Financialcompliance
audit Financial,compliance,
operational audit, quality assurance
Dampak yang diberikan
Jangka pendek Jangka menengah dan
jangka panjang
Sumber: Tampubolon 2005:1-3
a. Peran konvensional auditor sebagai pengawas Pada awalnya internal auditor dikenal sebagai pendekatan berbasis
pada sistem yang ada dalam perkembangan selanjutnya beralih ke internal audit berbasis proses. Pada saat itu internal auditor lebih banyak berperan
sebagai mata dan telinga manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang ditetapkan akan dilaksanakan oleh pegawai.
Orientasi internal auditor banyak dilakukan pemeriksaan pada tingkat kepatuhan para pelaksana terhadap ketentuan-ketentuan yang ada atau
audit kepatuhan. Peran dari fungsi pengawas ini bersifat seperti polisi yang selalu mengawasi karyawan untuk melakukan apa yang telah
ditetapkan, dan tidak heran dalam peran ini karyawan merasa tertekan karena selalu diawasi dan auditor berusaha untuk menemukan kesalahan-
kesalahan sehingga
berangsur-angsur peran
ini ditinggalkan
Tampubolon: 2005. Peran pengawas bertujuan untuk memastikan ketaatankepatuhan
terhadap ketentuan, peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan. Audit yang dilakukan adalah compliance audit dan apabila terdapat
penyimpangan dapat dilakukan koreksi terhadap system pengendalian manajemen Andrian Simbolon: 2010.
Pengawas adalah peran tertua dari auditor internal yang mencakup pekerjaan menginspeksi, observasi, menghitung, cek dan ricek. Adapun
tujuannya adalah memastikan ketaatan terhadap hokum, peraturan dan kebijakan organisasi. Proses audit yang dilakukan adalah audit kepatuhan.
Fokus pemeriksaannya adalah adanya variasi atau penyimpangan dalam system pengendalian internal. Audit kepatuhan mengidentifikasi
penyimpangan sehingga dapat dilakukan koreksi terhadap sistem pengendalian internal. Oleh karena sifat pekerjaannya, peran pengawas
biasanya akan menghasilkan rekomendasi yang mempunyai dampak jangka pendek Tugiman: 2006