3. Pembuatan kurva baku
Larutan induk dibuat seri kadar dengan konsentrasi 3,98 µgmL, 5,97 µgmL, 7,96 µgmL, 9,95 µgmL, 11,94 µgmL dan diencerkan dengan metanol.
Setelah itu larutan dibaca dengan Spektrofotometer UV pada panjang gelombang serapan maksimum, Serapan yang didapat dari masing-masing pengenceran
diplotkan dengan kadar dan dibuat kurva dengan persamaan garis dan regresi linier.
4. Homogenitas serbuk
Pengujian dilakukan dengan mengambil 10 titik sampel serbuk. Sampel ditimbang seksama masing-masing 88,0 mg kemudian ditambahkan metanol
sampai 100 mL. Sampel kemudian disaring dengan menggunakan milipore. Serapan dibaca menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang
229,0 nm. Homogenitas serbuk harus memenuhi kriteria coefficient variation CV kurang dari 5 .
3. Uji mutu tablet liquisolid
a. Keseragaman kandungan
Masing-masing 10 tablet digerus satu per satu kemudian diambil sebanyak 88 mg kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL dan ditambahkan
metanol sampai batas tanda sehingga didapat konsentrasi sebesar 8 µgmL Serapan dibaca menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang
229,0 nm. Hasil serapan kemudian dihitung kadar tiap-tiap formula Run dan nilai penerimaan.
b. Uji kekerasan tablet
Sebanyak 20 tablet diletakkan satu per satu secara horizontal pada hardness tester, kemudian salah satu bagian dari mesin ini akan bergerak maju
untuk menghancurkan tablet dan alat membaca ukuran tablet yang hancur.. Kemudian, hasilnya dihitung rata-ratanya Anilkumar, Arun, Amol, Harinath,
2010.
c. Uji kerapuhan tablet
Sebanyak 20 tablet ditimbang secara bersamaan dan dicatat sebagai bobot awal. Seluruh tablet dimasukkan ke dalam attrition tester dengan kecepatan
putar 25 rpm selama 4 menit. Tablet hasil atrition tester dibersihkan dari serbuk serbuk halus yang menempel dan ditimbang kembali. Nilai persen kerapuhan
dapat dihitung dari selisih penimbangan awal dengan penimbangan akhir dibagi penimbangan awal dan dikalikan 100 persen Arulkumaran et al., 2014.
d. Uji waktu hancur tablet
Enam tablet dipilih secara acak diletakkan di dalam tabung disintegran tester. Tabung dimasukkan kedalam bejana yang telah diisi air bersuhu 37
C, tinggi air tidak kurang dari 15 cm sehingga tabung dapat turun naik dengan jarak
7,5 cm. Kemudian dicatat waktu hancur tablet. Tablet dikatakan hancur apabila ada bagian tablet ada yang tertinggal di atas kasa. Waktu hancur tablet dikatakan
baik ≤ 15 menit Depkes RI, 2014.
e. Penetapan kadar
Satu tablet ditimbang lalu digerus, kemudian diambil 88,0 mg dengan seksama lalu dilarutkan dengan metanol dalam labu takar 10 mL sampai batas
tanda. Serapan diukur pada panjang gelombang maksimum metanol. Kadar diperoleh dengan memasukkan nilai serapan ke dalam kurva baku glibenklamid
dalam metanol. Percobaan diulang sebanyak tiga kali tiap running dan dihitung rata-rata serta simpangan deviasi SD.
f. Uji Disolusi