menggambarkan eksperimental. Nilai p-value pada anova untuk persamaan 16 sebesar 0,0001 p0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan
sehingga penambahan tunggal maupun interaksi gliserin dan amilum kentang pengaruhnya besar terhadap persentase kerapuhan tablet liquisolid.
Nilai positif pada persamaan 16 menunjukkan penggunaan komponen gliserin meningkatkan kerapuhan tablet dengan nilai 5,23 dan nilai negatif
menunjukkan interaksi amilum kentang menurunkan kerapuhan tablet dengan nilai -0,026. Komponen gliserin memiliki pengaruh yang dominan terhadap
peningkatan kerapuhan tablet, hal ini disebabkan gliserin yang dijerap oleh amilum menyebabkan serbuk menjadi lebih lembab dan menghasilkan tablet yang
lebih rapuh. Hasil kerapuhan tablet pada tiap formula menunjukkan bahwa nilai kerapuhan tablet berada pada rentang 0,28
–0,67 sehingga dapat dikatakan tablet memenuhi persyaratan kerapuhan tablet yaitu memiliki nilai kerapuhan
yang kurang dari 1 Sharma, 2010.
4. Waktu Hancur Tablet
Waktu hancur tablet adalah waktu yang diperlukan tablet untuk pecah dan menjadi partikel-partikel penyusunnya, sehingga akan meningkatkan luas
permukaan yang kontak dengan cairan dalam tubuh Siregar, 2008. Waktu hancur dipengaruhi tekanan kompresi dan kompaktibilitas bahan Aulton, 2007.
Waktu hancur bukan menjadi parameter nilai biovalibilitas dalam tubuh Depkes RI, 2014.
Respon waktu hancur tablet ditunjukan pada persamaan 17. Y=
–0,480 X
1
+ 0,002 X
2
+ 0,002 X
1
X
2
............................................. 17
Keterangan : X
1
= Gliserin X
2
= Amilum kentang
Model plot respon waktu hancur tablet ditunjukan pada gambar 11.
Keterangan: Y = Respon waktu hancur tablet
A = Komponen gliserin B = Komponen amilum kentang
= Design point = Convidence interval
--- = Tolerance interval
Gambar 11. Model plot respon waktu hancur tablet liquisolid
Pada persamaan 17 dapat diketahui bahwa gliserin, amilum kentang dan interaksi gliserin dan amilum kentang memberikan pengaruh respon waktu
hancur tablet. Persamaan 17 memiliki nilai p-value pada lack of fit sebesar 0,9199 p0,05, sehingga dinyatakan persamaan tersebut dapat menggambarkan
eksperimental. Nilai p-value untuk anova pada persamaan 17 sebesar 0,0004 p0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan sehingga
penambahan tunggal maupun interaksi gliserin dan amilum kentang pengaruhnya besar terhadap waktu hancur tablet liquisolid.
Nilai negatif pada persamaan 17 menunjukkan penggunaan komponen gliserin menurunkan waktu hancur tablet dengan nilai -0,480 dan nilai positif
menunjukkan interaksi amilum kentang meningkatkan waktu hancur tablet dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nilai 0,002. Komponen gliserin memiliki pengaruh yang dominan dalam menurunkan waktu hancur, hal ini disebabkan gliserin yang lebih cenderung
hidrofil dan larut dalam air sehingga dapat menurunkan waktu hancur tablet. Komponen amilum kentang memiliki pengaruh dalam meningkatkan waktu
hancur, hal ini disebabkan amilum kentang yang memiliki mekanisme mengembang dalam air dan tidak larut dalam air, sehingga dapat meningkatkan
waktu hancur tablet. Hasil waktu hancur tablet pada tiap formula menunjukkan bahwa waktu hancur tablet berada pada rentang 0,81-1,26 menit, sehingga dapat
dikatakan tablet memenuhi persyaratan waktu hancur tablet yaitu kurang dari 15 menit Depkes RI, 2014.
D. Hasil Uji Penetapan Kadar Tablet Liquisolid