Glibenklamid Gliserin Monografi bahan

W merupakan berat zat aktif yang terlarut dalam medium selama waktu t, sehingga dWdt adalah kecepatan disolusi zat aktif gramwaktu. D adalah koefisien difusi zat yang terlarut dalam medium yang digunakan, S adalah luas kontak muka zat aktif- medium, h adalah tebal lapisan tipis film-difusi, sedangkan Cs adalah konsentrasi dalam keadaan saturasi. Harga C menunjukkan konsentrasi zat aktif terlarut pada saat t Fudholi, 2013. Pengujian disolusi sediaan tablet liquisolid glibenklamid mengikuti penerimaan uji disolusi tablet glibenklamid yang tertera dengan nilai Q30 yaitu 75 zat aktif glibenklamid harus dapat larut setelah 30 menit dalam medium disolusi United States Pharmacopeial Convention, 2014.

B. Monografi bahan

1. Glibenklamid

Glibenklamid merupakan serbuk hablur putih atau hampir putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau. Glibenklamid mempunyai berat molekul sebesar 494.00 dengan Titik leleh 169,5 C Abdul, Swathimutyam, Padmanabha, Nalini, and Prakash, 2011. Glibenklamid Gliburide merupakan antidiabetik oral golongan sulfonilurea generasi kedua yang digunakan untuk pengobatan diabetes tipe II memiliki durasi aksi obat selama 24 jam Sweetman, 2009. Gambar 2. Struktur Kimia Glibenklamid Abdul et al., 2011. Glibenklamid bekerja dengan menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan merangsang sel β Langerhans pankreas untuk memproduksi insulin. Kanal Ca terbuka dan ion Ca 2+ akan masuk sel β, merangsang granula yang berisi insulin dan akan terjadi sekresi insulin dengan jumlah yang ekuivalen dengan peptida-C. Dosis yang dianjurkan untuk DM tipe 2 adalah 2,5-5 mg setiap hari. Pada penggunaan dosis yang besar dapat menyebabkan hipoglikemia. Glibenklamid lebih efektif diminum 30 menit sebelum makan agar mencapai kadar optimal di plasma. Obat ini cepat diserap dalam saluran pencernaan, cukup diberikan satu kali sehari Suherman, 2007. Glibenklamid tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam metilen klorida, sukar larut dalam etanol dan metanol Sweetman, 2009. Glibenklamid termasuk salah satu obat yang masuk dalam golongan 2 dari Sistem Klasifikasi Biofarmasetika BCS yang memiliki kelarutan yang rendah dalam air dan memiliki permeabilitas yang tinggi Sirisha et al., 2012. Glibenklamid memiliki serapan maksimum pada panjang gelombang 229,5 nm dalam metanol Sudharshan and Bonde, 2009. Glibenklamid dalam medium disolusi buffer phosphate pH 8.5 memiliki panjang gelombang 204.5 nm Gianotto, Arantes, Larra-Filho, Filho, and Fregonezi-Nery, 2007.

2. Gliserin

Gliserin memiliki pemerian cairan jernih yang tidak berwarna dan tidak berbau. surfaktan atau emulgator non-ionik. Gliserin larut dalam air, methanol, ethanol 95, sedikit larut dalam aseton, praktis tidak larut dalam kloroform. Gliserin memiliki titik leleh 17,8 C, bobot jenis 1,262 gcm 3 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gliserin merupakan pelarut non-volatile yang digunakan dalam pembuatan tablet liquisolid Kulkarni et al., 2010. Gliserin memiliki sifat yang stabil pada suhu ruang, tidak toksik dan tidak mengiritasi Alvarez-Nunez and Medina, 2004. Gambar 3. Struktur kimia gliserin Alvarez-Nunez and Medina, 2004.

3. Amilum Kentang