menunjukkan penggunaan komponen gliserin meningkatkan kadar obat yang terbaca dengan nilai 2,30. Komponen gliserin memiliki pengaruh yang dominan
terhadap peningkatan keseragaman kandungan, hal ini disebabkan penambahan gliserin akan mendispersikan glibenklamid menjadi partikel yang lebih kecil,
sehingga berdampak pada peningkatan kelarutan glibenklamid dalam metanol. Nilai negatif menunjukkan interaksi amilum kentang dalam menurunkan kadar
obat yang terbaca dengan nilai -0,007, hal ini disebabkan komponen amilum kentang memiliki mekanisme pelepasan obat dengan mengembang dalam air
sehingga obat sulit untuk lepas. Hasil keseragaman kandungan tablet pada tiap formula menunjukkan kadar tiap tabletnya berada pada rentang 93,65-100,45
dengan nilai penerimaan 2,81-7,56 sehingga dapat dikatakan tablet memenuhi persyaratan keseragaman kandungan yaitu memiliki nilai penerimaan kurang dari
15 Depkes RI, 2014.
2. Kekerasan Tablet Liquisolid
Kekerasan tablet merupakan parameter yang menggambarkan ketahanan tablet terhadap tekanan mekanik seperti goncangan, kikisan dan terjadi keretakan
tablet selama pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian. Kekerasan tablet dipengaruhi oleh bobot bahan, kemampuan alir serbuk, kompaktibilitas bahan,
tekanan pengempaan, celah antara punch atas dan punch bawah pada saat pengempaan pengempaan.
Respon kekerasan tablet ditunjukkan pada persamaan 15. Y=
–47,83 X
1
+ 0,03 X
2
+ 0,24 X
1
X
2
+ 0,0003 X
1
X
2
X
1
X
2
.............. 15
Keterangan : X
1
= Gliserin X
2
= Amilum kentang
Model plot respon kekerasan tablet ditunjukan pada gambar 9.
Keterangan: Y = Respon kekerasan tablet
A = Komponen gliserin B = Komponen amilum kentang
= Design point = Convidence interval
--- = Tolerance interval
Gambar 9. Model plot respon kekerasan tablet liquisolid
Pada persamaan 15 dapat diketahui bahwa gliserin, amilum kentang dan interaksi gliserin dengan amilum kentang memberikan pengaruh respon
kekerasan tablet. Persamaan tersebut memiliki nilai p-value pada lack of fit sebesar 0,41 p0,05, sehingga dinyatakan persamaan tersebut dapat
menggambarkan eksperimental. Hasil p-value pada anova untuk persamaan 15 sebesar 0,0001 p0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan
sehingga penambahan tunggal maupun interaksi gliserin dan amilum kentang pengaruhnya besar terhadap kekerasan tablet liquisolid.
Nilai negatif pada persamaan 15 menunjukkan penggunaan komponen gliserin yang dominan terhadap penurunan kekerasan tablet dengan nilai
–47,83. Komponen gliserin memiliki pengaruh yang dominan terhadap penurunan
kekerasan tablet, hal ini disebabkan gliserin yang dijerap oleh amilum menyebabkan serbuk menjadi lebih lembab sehingga menyebabkan serbuk
memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang kurang baik. Hasil pada tiap formula PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki kekerasan tablet pada rentang 4,0 –7,8 sehingga dapat dikatakan tablet
memenuhi persyaratan kekerasan tablet yaitu antara 4 kg hingga 8 kg.
3. Kerapuhan Tablet Liquisolid