16
memperolok, mengajak bercanda, dan bila berhasil ada faktor kejutan, sesuatu yang oleh kebanyakan orang tidak terbayangkan Oetama.2001;160.
2.1.1.3 Kartun atau karikatur
Kartun adalah gambar lucu yang melukiskan kejadian - kejadian biasanya politik mutakhir dari suatu pemerintahan atau perilaku kebijakan pejabat negara
Hornby,1961:57 dalam Suhandang,2004:158-159. Dalam gambar tersebut biasanya karikatur memuat gambar tiruan dan tokoh - tokoh yang terlibat dalam
peristiwa yang di-kartun-kan itu. Dalam hal ini karikatur dibuat untuk melukiskan ucapan, perilaku, atau rupa yang menekankan ciri khas orang atau tokoh yang
disindirnya, sehingga memancing cemoohan pembaca. dari gambar kartun yang dimaksud seseorang dapat memperoleh opini sarat kabar yang bersangkutan
dalam bentuk grafis Suhandang,2004:159 Kartun menurut Imam Buchori Zainuddin, adalah gambar yang
melukiskan adegan tentang perilaku manusia dengan berbagai kiprahnya dalam kehidupan sosial, baik yang diungkapkan secara simbolis atau representasional
dengan cara - cara humor, atau cara - cara satiris. Sastrawan Jerman, Erich Kaestner menilai kartun memiliki daya ekspresi yang luar biasa. Sebagai sarana
nonaksara, Kaestner menganggap kartun memiliki unsur cerpen Panuju,2005:85. Sedangkan definisi karikatur menurut Junaedhie berbunyi karikatur adalah
gambar kartun yang menggambarkan atau memiripkan subjeknya dengan gaya satiris atau mengolok - olok. Subjeknya bisa gaya seseorang atau tindakan
seseorang Panuju,2005:85. Sedangkan karikatur sendiri adalah produk suatu
17
keahlian seorang karikaturis, baik dari segi pengetahuan, intelektual, teknik melukis, psikologis, cara melobi, referensi, bacaan, maupun bagaimana ia
memilih topik yang tepat. Karena itu, seseorang bisa mendeteksi tingkat intelektual seorang karikaturis dari sudut ini. selain itu seorang karikaturis dapat
dinilai dari caranya mengkritik yang secara langsung membuat orang yang dikritik justru tersenyum Sobur,2004:140.
Penggambaran suara onomatopetica merupakan unsur penting dalam bahasa kartun. Teks ini menirukan suara atau gerak yang selama ini tidak
mungkin dituliskan, seperti pedang beradu, gerimis, binatang yang tidak ada dalam kamus mengaum, dada kena tinju dan sebagainya Sobur,2004:141.
Dalam era gambar - minded banyak pembaca yang merasa kekurangan waktu untuk membaca uraian tajuk dan justru sangat gembira serta merasa
meperoleh cukup waktu untuk istirahat dengan menikmati karikatur yang disuguhkan dalam halaman tajuk surat kabarnya. Bertahun - tahun karikatur telah
mengembankan kekuatannya dalam membentuk opini publik Suhandang,2004:159.
Benyamin Franklin, seorang pembaharu jurnalistik adalah orang pertama yang menerbitkan sketsa kerjasama atau mati. sketsa tersebut menggambarkan
ukiran kayu yang berbentuk seekor ular dipotong menjadi delapan bagian, dan tiap bagiannya melukiskan kelompok masyarakat pesisir. Kartunis Inggris, David
Lowe dan kartunis Amerika Bill Mauldin mengatakan bahwa karikatur menyimpan kekuatan sebagai jenis tajuk yang efektif. Setiap tahun penghargaan
bidang jurnalistik yang disebut Pulitzer diberikan kepada kartun terkemuka di
18
dunia. Kriteria yang disyaratkan oleh komisi adalah kartun harus mewujudkan suatu ide yang nyata, memperlihatkan gambar yang bagus, dan memiliki efek
gambar yang membongkar, serta memberi pertolongan dalam memecahkan masalah yang dihadapi publik. Suhandang,2004:159.
Kartun -juga karikatur- menjadi sebagai sesuatu yang unik, multifungsi, dan heterogen. Jean Ramnicianu 1996 mengatakan bahwa seni kartun dan
karikatur adalah seni yang sulit, kejam, berbahaya, sekaligus bermanfaat. Disebut sulit karena jenis seni ini menuntut sang seniman untuk mencari kekurangan dan
kebutaan suatu masyarakat yang notabene dia sendiri merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri. Kejam, karena tawa menertawakan orang lain seolah -
olah tawa bukan manifestasi kesenangan belaka, melainkan pertahanan melawan kepedihan. Berbahaya, karena menghina atau berkomentar secara tajam, namun
disini karikatur adalah cara terbaik dan mudah dipahami atas sesuatu yang tidak normal di masyarakat Suhandang,2004:145.
Besarnya fungsi kartun di media sebagai kontrol sosial, maka harian Jawa Pos menyediakan kolom khusus untuk memperkuat opini. Kolom ini digunakan
untuk segala permasalahan yang sedang hangat diperdebatkan dalam masyarakat umum ataupun pada strata elit politik. Opini ini biasa dibuat dalam bentuk artikel,
seperti tajuk rencana, dan gambar karikatur. Karikatur di harian Jawa Pos dimuat setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu dan biasa disebut clekit.
http: www.jawapos.co.idcvl.html230208. Clekit merupakan opini redaksi Jawa Pos yang dituangkan dalam bentuk
gambar karikatur yang membahas beragam permasalahan masyarakat seperti
19
masalah sosial, politik, ekonomi, pertahanan, keamanan, dan lain - lain. Isi pesan dari gambar kartun ataupun karikatur biasanya ditujukan untuk mengkritik
kebijakan atau langkah pemerintah atau lembaga lain terkait usaha atau tindakan yang dilakukan lembaga - lembaga tersebut. Opini yang dibuat merupakan opini
yang sifatnya membangun. Tujuan redaksi Jawa Pos memberikan kritik agar terjadi perubahan ke arah perbaikan bersama.
http:www.jawapos co.idcvl.html230208
2.1.2 Korupsi di Indonesia