50
Pada dasarnya, penerapan stmiotika pada tanda non verbal bertujuan untuk mencari dan menemukan makna yang terdapat pada benda — benda atau sesuatu
yang bersifat non verbal arau mencari makna pada meta-tanda non verbal. Dalam pencarian makna tersebut beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu :
1. Survei lapangan, bertujuan mencari dan menemukan objek penelitian.
2. Melakukan pertimbangan teminologis terhadap konsep — konsep tanda non
verbal. 3.
Memperhatikan perilaku non verbal, tanda, dan komunikasi terhadap objek yang diteliti..
4. Menentukan model semiotika yang terkait dengan penelitian. Tujuan
digunakan model adalah pembenaran secara metodologis agar keabsahan atau objektivitas penelitian dapat terjaga.
Budianto,2001:17-18 dalam Sobur,2001;124-126.
2.1.6 Kritik Sosial
Dalam beberapa pengertian kritik sosial mengandung konotasi negative seperti celaan”, namun kata “kecaman mengandung kemungkinan arti yang
positif yaitu dukungan, usulan atau saran, penyelidikan yang cermat. Masued,1999:36. Definisi kritik menurut kamus Oxford adalah one who
appraises literary or artistic work atau suatu hal yang membentuk, dan memberikan penilaian untuk menemukan kesalahan terhadap sesuatu. Kritik
awalnya berasal dari bahasa Yunani kritike = pemisahan, knnoo = memutuskan dan berkembang dalam bahasa inggris critism yang berarti evaluasi atau
51
penilaian tentang sesuatu. Sementara social adalah suatu kajian yang menyangkut kehidupan manusia dalam bermasyarakat seperti interaksi sosial, gaya hidup
masyarakat, perubahan sosial, yang terkait dengan kehidupan sosial mayarakat. Sehingga kritik sosial dapat - diartikan sebagai evaluasi atau penilaian yang
menyangkut kehidupan dalam bermasyarakat menciptakan suatu kondisi sosial yang tertib dan stabil.
Dalam Kritik Sosial, Pers dan Politik Indonesia, kritik sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat. yang bertujuan atau berfungsi sebagai
sumber kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat. Dalam konteks inilah kritik sosial merupakan unsur penting dalam memelihara
sistem sosial. Dengan kata lain, kritik sosial dalam hal ini berfungsi sebagai - wahana untuk konservasi dan reproduksi sebuah sistem sosial atau masyarakat
Masoed,1999:47. Kritik sosial juga dapat berarti sebuah inovasi social. Dalam arti bahwa
kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan baru, sembari menilai gagasan lama untuk suatu perbahan sosial. Perspektif kritik sosial yang demikian lebih
banyak dianut oleh kaum kritis dan strukturalis. Mereka melihat kritik sosial adalah wahana komunikatif untuk suatu tujuan perubahan social Masoed,
1999:49. Kritik sosial yang murni kurang didasarkan pada peneropongan kepentingan diri saja, melainkan justru menitikberatkan dan mengajak masyarakat
atau khalayak untuk memperhatikan kebutuhan - kebutuhan nyata dalam masyarakat. Suatu kritik sosial kiranya didasaakan pada rasa tanggung jawab
52
bahwa manusia bersama — sama bertanggung jawab atas perkembangan lingkungan sosialnya.
Kritik merupakan bagian essansial dari masyarakat, meskipun teori — teori sosiologi cenderung mengabaikannya. Yang membedakan antara masyarakat
yang satu dengan masyarakat yang lain hanyalah cara pernyataannya. Karena dominasi budaya Jawa yang amat kuat, masyarakat Indonesia cenderung
menggunakan cara kritik yang tersirat, yang disampaikan secara tidak langsung, misalnya melalui simbol —simbol dan sebagainya. Akan tetapi, penyerapan Cara
kritik Jawa semacam itu tidak dapat dilakukan begitu saja, tanpa mempertirnbangkan tatanan masyarakat secara keseluruhan.
Kritik memiiiki fungsi taktis dan peranan strategis dalam menumbuhkan berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat dan pemerintahnya. Tidak
tertutup mata atas kenyataan bahwa kritik adalah modus sebuah proses input, sehingga otomatis tidak mungkin dihindari. Kalaupun sesuai konstelasi budaya
masyarakat diperlukan teknik pengkajian kritik secara halus, hendaknya eufemisme kritik yang terjadi tidak merusak proses input itu sendiri secara
keseluruhan AIi,1999:300. Kritik akan mengingatkan agar masyarakat selalu bertindak sedemikian rupa, sehingga pemikiran — pemikiran program — program
dan tindakan - tindakan yang dirancangkan untuk dapat mencapai pemecahan terhadap masalah kehidupan dalam masyarakat atau lingkungannya, dilaksanakan
dengan akibat yang semanusiawi mungkin. Kontrol sosial dan kritik sosial merupakan dua sisi dari mata uang yang
sama, yang selalu ada didalam masyarakat manapun. Dengan demikian, apabila
53
kontrol sosial cenderung dipahami sebagai aktifitas pengendalian, kritik sosial cenderung dianggap sebagai aktifitas pemebasan dari seggala bentuk kontrol dan
pengendalian. Di dalam percakapan sehari — hari, sistem pengendalian sosial sering kali diartikan sebagai pengawasan oleh masyarakat terhadap jalannya
pemerintahan, khususnya pemerintah beserta aparaturnya. Memang ada benarnya bahwa pengendalian sosial berarti suatu pengawasan dari masyarakat terhadap
jalannya pemerintah Soekanto,2002:205. Kritik sosial dapat disampaikan mulai dengan ungkapan — ungkapan sindiran melalui komunikasi antar personal dan
komunikasi sosial, melatui berbagai pertunjukan sosial dan kesenian dalam komunikasi publik, seni sastra dan melalui madia massa seperti karikatur. Kritik
dari masyarakat ini hendaknya ditanggapi dengan serius oleh pemerintah. Memang dalam menanggapi kritik dari masyarakat belum menjamin persoalan
akan selesai, tapi itu menunjukkan adanya attensi atau perhatian dari pemenntah. Attensi atau perhatian inilah yang secara akumulatif membentuk kesan,
pemerintah mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap rakyatnya. Apabila masyarakat sudah merasa diperhatikan aspirasinya, masyarakat tidak akan lupa
budi, sehingga apabila pemerintah mempunyal program kerja maka partipasi masyarakat akan muncul dengan sendirinya.
Kritik sosial itu sebenarnya merupakan sesuatu yang positif karena bisa mendorong sesuatu yang terjadi di dalam masyarakat untuk kembali ke kriteria
yang dianggap wajar dan telah disepakati bersama. Keterbukaan dan kritik berfungsi saling melengkapi dan mendukung. Keduanya adalah ciri makhluk
rasional, seringga sering dipergunakan sebagai barometer dalam kehidupan
54
manusia. Keterbukaan perlu ada, karena manusia membutuhkan peluang untuk mengaktualisasikan kemanusiannya. Sebaliknya, kritikpun periu diciptakan demi
merealisasikan keinginan dan kebutuhan manusia. Oleh karena itu, keterbukaan dan kritik bukan saja harus diciptakan dalam kehidupan individu dan sosial
manusia, tetapi juga harus dipertahankan, diamankan dan dikembangkan. Wahana kritik sosial ini sering kali ditemui di dalam berbagai media cetak,
seperti Surat kabar, majalah dan tabloid. Di dalam media ini karikatur biasanya disajikan selingan setelah para pembaca menikmati rubrik — rubrik atau artikel -
artikel yang lebih serius. Meskipun pesan — pesan di dalam beberapa karikatur sama seriusnya dengan pesan - pesan yang disampaikan lewat berita dan artikel
tetapi lebih mudah dicerna atau dipahami sehubungan dengan sifatnya yang menghibur. Tambahan pula kritikan - kritikan yang disampaikan secara jenaka
tidak begitu dirasakan melecehkan atau mempermalukan Wijana,2004:4. Bagi pers, menyampaikan kritik sosial adalah salah satu cara menjalankan salah
satu fungsi normatifnya, yakni sebagai satu alat kontrol sosial. Menyampaikan kritik sosial bagi pers juga bermakna sebagai cara bagaimana pers menyalurkan
aspirasi sosial, aspirasi masyarakat. Begitu pula, menyampaikan kritik bagi pers adalah Salah satu cara bagaimana memposisikan pers sebagai wahana katarsis
sosial, sarana pelepasan kegelisahan, keprihatinan dan bahkan kemarahan masyarakat Masoed,1999:50.
2.1.7 Karikatur Sebagai Proses Komunikasi