Konfrontasi Cicak dan Buaya

30 Mengenai kasus pidana, Antasari diduga bekerja sama dengan pengusaha Sigid Haryo Wibisono untuk membunuh Nasrudin Zulkarnaen , direktur PT Rajawali Putra Banjaran dengan alasan yang belum jelas. Meski Antasari menolak semua tuduhan termasuk bahwa perselingkuhan menjadi motif utama pembunuhan itu dan mengaku tetap setia pada Ida Laksmiwati yang telah menjadi istrinya selama 26 tahun, tetapi statusnya sebagai tersangka membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 4 Mei 2009 memberhentikannya sementara dari jabatannya sebagai ketua KPK. Antasari pun bisa terancam hukuman mati jika benar-benar terbukti sebagai otak dari pembunuhan berencana ini. http:www.kpk.go.idmodulescommissioners

2.1.2.2 Konfrontasi Cicak dan Buaya

Konfrontasi Cicak dan Buaya merupakan timbunan rasa ketidak kepuasan serta rasa ketidak percayaanterhadap bagian administrasi publik lembaga penegakan hukum di Indonesia yakni Kejaksaan danKepolisian yang dipersonifikasi sebagai buaya sedangkan pihak yang berlawanan menyebut dirinya sebagaicicak, kedua personifikasi ini diciptakan oleh Susno Duadji ketika diwawancarai oleh majalah Tempo tercetak pada edisi 20XXXVIII 06 Juli 2009 dengan mengatakan cicak kok mau melawan buaya… sebagai personifikasiKPK sebagai cicak sementara Kepolisian sebagai buaya dan dalam perkembangan selanjutnya buaya berubah menjadi pengganti tikus yang dahulu diidentikkan dengan para pelaku korupsi. 31 http:majalah.tempointeraktif.comidarsip20090706LUmbm.20090706.LU1 30792.id.html Latar belakang Bermula pada kasus Antasari Azhar beberapa kalangan mulai merasakan bahwa KPK mulai digembosi oleh berbagai pihak dengan mulai menyudutkan KPK antara lain pernyatakan Ahmad Fauzi seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat DPR meminta agar KPK dibubarkan saja, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat DPR meminta KPK agar libur saja dan tidak mengambil keputusan atau melakukan memproses penyelidikan korupsi sehubungan status salah satu ketuanya dalam hal ini Antasari Azhar, pada 24 Juni 2009, Susilo Bambang Yudhoyono ikut mengatakan bahwa KPK power must not go uncheck. KPK ini sudah power holder yang luar biasa diikuti pula pernyataan Susno Duadji yang mengatakan bahwa ibaratnya, polisi buaya KPK cicak. Cicak KPK kok melawan buaya Polisi, dan pernyataan Dewi Asmara, Ketua Panitia Khusus RUU Pengadilan tindak pidana korupsi tipikor mengatakan bahwa tidak akan meminta pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang undang perppu jika RUU Pengadilan tindak pidana korupsi tipikor gagal disahkan maka peradilan tindak pidana korupsi tipikor akan dikembalikan ke Pengadilan Umum atau pengadilan Tipikor akan dikembalikan ke pengadilan umum padahal masa sidang yang tersisa sampai dengan 30 September 2009 atau sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012-016-019PUU-IV2006 setelah tenggat waktu jatuh pada 19 Desember 2009 pengadilan tindak pidana korupsi tipikor akan bubar dengan sendirinya dan peradilan tindak pidana korupsi tipikor akan dikembalikan ke pengadilan umum. 32 Pernyataan Susno Duadji, Komjen Pol, Kabareskrim Mabes Polri bahwa ...cicak kok mau melawan buaya.... merupakan pemantik konfrontasi setelah Komisi Pemberantasan Korupsi KPK dituduh melakukan penyadapan terhadap telepon seluler Susno Duadji yang terindikasi dengan isu uang Rp 10.000.000.000 dan terdapat kaitan atas penanganan kasus Bank Century, sedangkan dari pihak Komisi Pemberantasan Korupsi KPK menjawab bahwa sistem penyadapan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi KPK adalah lawful interception. Itu digunakan untuk penegakan hukum dan kalau merasa ada yang tersadap dan punya masalah dengan itu, datang saja ke Komisi Pemberantasan Korupsi KPK .... dan berkaitan dengan kasus Bank Century, Komisi Pemberantasan Korupsi KPK baru akan melakukan proses penyelidikan setelah adanya hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan BPK sedangkan usulan Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat DPR yang berkaitan dengan Bank Century yang diajukan oleh sejumlah anggota secara resmi akan dibahas di Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat DPR tanggal 1 Desember 2009. http:www.mediaindonesia.comread20091119106814161Nasib-Angket- Century-Ditentukan-Paripurna-1-Desember

2.1.2.3 Cinta Indonesia Cinta Anti Korupsi

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT EDISI 04 OKTOBER 2011 (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Persiapan Sea Games 2011 Harian Jawa Pos edisi 04 Oktober 2011).

0 0 89

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA HARIAN JAWA POS (Studi Semiotika tentang Pemaknaan Karikatur Clekit “Belepotan Lumpur” Edisi 11 Februari 2012 di Harian Jawa Pos).

0 0 96

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA HARIAN JAWA POS (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Clekit “Pegawai Honorer” Edisi 21 Februari 2012 Pada Harian Jawa Pos).

0 1 94

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Pada Media Jawa Pos Edisi 17 Agustus 2010).

0 0 81

PEMAKNAAN KARIKATUR EDITORIAL CLEKIT LPI VS PSSI DI HARIAN JAWA POS (Studi semiotika tentang pemaknaan karikatur editorial Clekit LPI vs PSSI edisi 8 Januari 2011 di Harian Jawa Pos).

0 0 92

PEMAKNAAN KARIKATUR EDITORIAL CLEKIT VERSI KOALISI OPOSISI (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Versi "Koalisi Oposisi" Pada Harian Jawa Pos Edisi 6 Februari 2010).

0 2 82

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Pada Media Jawa Pos Edisi 17 Agustus 2010)

0 0 18

PEMAKNAAN KARIKATUR EDITORIAL CLEKIT VERSI KOALISI OPOSISI (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Versi "Koalisi Oposisi" Pada Harian Jawa Pos Edisi 6 Februari 2010).

0 0 19

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA HARIAN JAWA POS (Studi Semiotika tentang Pemaknaan Karikatur Clekit “Belepotan Lumpur” Edisi 11 Februari 2012 di Harian Jawa Pos)

0 0 23

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT EDISI 04 OKTOBER 2011 (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Persiapan Sea Games 2011 Harian Jawa Pos edisi 04 Oktober 2011)

0 0 20