mengobati infeksi pada luka Anonim, 2006a. Ada pula penelitian yang mengemukakan bahwa ekstrak kloroform dari herba Anredera cordifolia
Tenore Steen dapat menghambat pertumbuhan beberapa bakteri Meyer, 2004.
B. Penyarian
Penyarian adalah kegiatan penarikan zat yang dapat larut dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Faktor yang mempengaruhi kecepatan
penyarian adalah kecepatan difusi zat yang larut melalui lapisan-lapisan batas antara cairan penyari dengan bahan yang mengandung zat tersebut. Zat aktif yang
terdapat dalam berbagai simplisia dapat digolongkan ke dalam alkaloida, glikosida, flavonoid dan lain-lain. Anonim, 1986. Cara penyarian dapat
dibedakan menjadi : 1.
Infundasi Infundasi adalah proses penyarian menyari simplisia dengan air
pada suhu 90
o
C selama 15 menit yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati
Anonim, 1986. 2.
Maserasi Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam
cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut dan
karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar.
8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel Anonim,1986.
3. Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia. Prinsip perkolasi
adalah sebagai berikut : serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari
dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh.
Gerak ke bawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan diatasnya, dikurangi daya kapiler yang cenderung untuk menahan
Anonim, 1986.
C. Ekstrak etanol
Tahap awal pemisahan suatu senyawa dari suatu tumbuhan dapat disebut sebagai ekstraksi. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode
ekstraksi antara lain kesesuaian antara senyawa kimia yang terkandung dalam bahan dengan sifat pelarut yang digunakan Houghton dan Raman, 1998.
Dalam buku Farmakope Indonesia Edisi IV, disebutkan bahwa ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan masa serbuk yang
tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Anonim, 2000a.
9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pelarut yang sering digunakan untuk ekstraksi adalah etanol. Etanol C
2
H
5
OH merupakan cairan yang mudah menguap, jernih, dan tidak berwarna. Sebagai pelarut, etanol mempunyai kelebihan antara lain mempunyai toksisitas
rendah dibanding metanol, lebih stabil dan lebih murah. Etanol bersifat semipolar, maka dapat digunakan untuk mengekstrasi senyawa-senyawa yang bersifat polar
dan non polar Houghton dan Raman, 1998.
D. Sterilisasi