Uji potensi antibakteri ekstrak etanol umbi binahong terhadap

6. Uji potensi antibakteri ekstrak etanol umbi binahong terhadap

Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa a. Penyiapan stok bakteri uji Diambil dua ose kultur dari kultur bakteri stok menggunakan jarum ose steril. Diinokulasikan pada 5 ml Nutrian Agar miring dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37ºC di inkubator. b. Pembuatan suspensi Bakteri uji Pembuatan suspensi bakteri dilakukan dengan mengambil 1-2 ose bakteri dari stok yang telah dibuat sebelumnya, diinokulasikan pada 3 ml media Nutrien Broth. Suspensi tersebut diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 37ºC. Kemudian divortex, dan disetarakan kekeruhannya dengan larutan standard Mc. Farland II 6x10 8 CFUml menggunakan Nutrien Broth. c. Pembuatan variasi konsentrasi larutan uji Larutan uji yang digunakan untuk uji potensi antibakteri, merupakan ekstrak etanol yang dibuat dalam berbagai konsentrasi yaitu 25, 50, 75, 100. Ekstrak etanol dengan konsentrasi 100 stok larutan uji dibuat dengan cara: ekstrak kental hasil penyarian yang diperoleh ditimbang sejumlah 10g yang kemudian dilarutkan ke dalam 10 ml DMSO. Larutan itu merupakan stok. Dari stok larutan uji tersebut, dapat dibuat variasi konsentrasi larutan uji sebagai berikut: Tabel I. Pembuatan Variasi Konsentrasi Uji Konsentrasi larutan uji Volume yang diambil dari stok larutan uji ml Di ad dengan pelarut sampai ml 75 7,5 10 50 5,0 10 25 2,5 10

d. Pembiakan suspensi bakteri uji secara spread platting

Media NA sebanyak 20 ml dituang ke dalam cawan petri, dan didiamkan sampai memadat. Suspensi bakteri sebanyak 0,2 ml dipindahkan ke dalam media yang sudah memadat lalu diratakan menggunakan spreader.

e. Metode difusi

Setelah pembiakan secara spread platting, siapkan paperdisk yang telah dijenuhkan dengan amoksisilin sebagai kontrol positif, DMSO sebagai kontrol negatif, ekstrak etanol umbi binahong dengan konsentrasi 25, 50, 75, dan 100 Petri-petri tersebut diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 37ºC kemudian diamati ada tidaknya zona hambat di sekitar paperdisk. Zona hambat yang terbentuk diukur dengan penggaris. Pada uji potensi antibakteri ini dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. f. Metode dilusi padat Pada uji potensi antibakteri pada metode difusi, didapatkan konsentrasi terkecil dari ekstrak umbi binahong. Dari konsentrasi terkecil tersebut, dibuat rentang konsentrasi yang lebih rendah sebanyak 5 variasi konsentrasi untuk mengetahui KHM dari masing-masing ekstrak. Pengujian dimulai dengan membuat suspensi bakteri yang disetarakan kekeruhannya dengan standard Mc. Farland II 6x10 8 CFUml. Dari suspensi tersebut, diambil 0,5 ml, ditambah dengan larutan uji sebanyak 0,5 ml dengan kadar tertentu dan dicampur rata dengan 20 ml NA yang dicairkan. Setelah itu dituang dalam cawan petri dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37ºC. Diamati banyak sedikit atau ada tidaknya pertumbuhan bakteri uji pada berbagai variasi konsentrasi dengan diberi tanda. E. Analisis Data Analisis uji antibakteri dengan metode difusi paperdisk dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat yang dapat dilihat dari zona jernih di sekitar paperdisk Analisis hasil KLT bersifat deskriptif dan komparatif, dilakukan dengan menghitung harga Rf dan mengamati bercak yang timbul dari ekstrak etanol dan membandingkannya dengan standar yang sesuai.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi

Determinasi tanaman dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Obat BPTO Tawangmangu. Diidentifikasi di BPTO menurut acuan C. A. Backer 1968. Identifikasi tanaman ini bertujuan untuk memastikan bahwa tanaman yang digunakan adalah binahong Anredera cordifolia Tenore Steen. Dari hasil determinasi tersebut, tanaman binahong yang digunakan dalam penelitian ini diketahui memiliki nama ilmiah Anredera cordifolia Tenore Steen Lampiran 1 dan lampiran 2. Bagian tanaman yang digunakan yaitu umbinya. Menurut Tjitrosoepomo 1985, umbi merupakan metamorfosis penjelmaan, perubahan bentuk dari batang dan akar. Umbi biasanya merupakan suatu bagian yang membengkak, bangun bulat, seperti kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan, dapat merupakan metamorfosis dari batang, dapat pula merupakan metamorfosis dari akar. Dalam penelitian ini umbi yang dimaksud adalah umbi batang yaitu metamorfosis dari batang.

B. Pengumpulan Bahan dan Pembuatan Serbuk

Umbi binahong yang digunakan diperoleh dari BPTO Tawangmangu. Umbi yang diperoleh, merupakan umbi yang sudah dikeringkan. Tujuan dari pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Pengeringan bahan

Dokumen yang terkait

Pembuatan Dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Minyak Kelapa Murni (VCO/virgin coconut oil) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 25619

9 76 70

Uji potensi antifungi ekstrak etanol rimpang kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) terhadap Trichohyton meniagrophyies dan Trichophyton rubrum

7 32 83

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% kulit batang kayu Jawa (lannea coromandelica) terhadap bakteri staphylococcus aureus, escherichia coli, helicobacter pylori, pseudomonas aeruginosa.

32 209 72

Uji antioksidan dan antibakteri ekstrak air bunga kecombrang (edigera elatior) sebagai pangan fungsional terhadap staphylococcus aureus dan escherichia coli

0 45 83

Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

1 34 73

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Durian (Durio zibethinus L), Daun Lengkeng (Dimocarpus longan Lour), dan Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L), Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925 dan Escherichia coli ATCC 25922

8 60 79

Uji efektifitas ekstrak madu karet dalam menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus

0 24 46

Aktivitas antibakteri salep ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betleL.) Terhadap infeksi bakteri Staphylococcus aureus

0 0 6

FORMULASI KRIM EKSTRAK TOMAT (Solanumlycopersicum) dan UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923 FORMULATION CREAM OF EXTRACT TOMATO FRUIT (Solanumlycopersicum) And ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST FOR Staphylococcus aureus ATCC 25

0 0 9