Surat Kabar Landasan Teori .1 Surat Kabar Sebagai Media Komunikasi Massa

6. Depth reporting Pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap, dan untuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual. Pelaporan mendalam ditulis oleh tim, disiapkan dengan matang, dan membutuhkan biaya peliputan cukup besar. 7. Investigative reporting Laporan jurnalistik yang tidak jauh berbeda dengan laporan interpretative. Berita jenis ini memuat biasanya memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi. Wartawan dalam melakukan investigative reporting melakukan penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi demi tujuan. Pelaksanaanya sering ilegal dan tidak etis. 8. Editorial writing Pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum. Editorial merupakan penyajian fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita penting dan mempengaruhi pendapat umum. Penulis editorial bisa merupakan wartawan senior di media yang bersangkutan.

2.1.4 Surat Kabar

Pengertian surat kabar menurut Kurniawan Junaedi yang dijelaskan dalam ensiklopedia pers Indonesia diuraikan sebagai berikut : a. Aktual Permasalahan atau peristiwa yang diberitakan merupakan hal yang baru terjadi dan menarik serta masih ramai dibicarakan oleh orang. b. Periodesitas Surat kabar diterbitkan secara teratur dan terus menerus, baik harian mingguan dan tengah mingguan. c. Universalitas Surat kabar memberikan informasi atau berita tentang segala aspek kehidupan manusia, surat kabar ditujukan kepada publik pembacanya tanpa memandang derajat maupun golongan. a. Obyektifitas Informasi atau berita yang disajikan haruslah sesuai dengan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi. b. Afinitas Unsur ketergantungan merupakan salah satu usaha surat kabar dalam menjalin hubungan dengan pembacanya. Surat kabar memberikan informasi sedangkan pembacanya mempunyai kebutuhan akan informasi. Disamping itu surat kabar memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Berita merupakan unsur utama yang dominan Surat kabar harus memenuhi kaidah jurnalistik, diantaranya aktual, akurat, obyektif, faktual, jujur, efektif, jelas, terang dan santun. Masyarakat dalam mencari atau membeli surat kabar didorong karena kebutuhan informasi. Motivasi yang paling signifikan untuk membaca surat kabar adalah informasi yang disebut news atau berita. 2. Memiliki ruang yang relatif lebih leluasa Ruang tersebut adalah halaman-halaman surat kabar. Ruang berjumlah empat halaman tetapi dapat mencapai 100 halaman tergantunga pada permintaan masyarakat. 3. Memiliki waktu untuk “dibaca ulang” relatif lebih lama. Khalayak dapat dengan mudah untuk membaca ulang berita pada surat kabar. Bahkan dengan teknik kliping yang canggih kita dapat membaca ulang edisi beberapa tahun silam. 4. Umpan balik relatif lebih lamban Umpan balik dalam proses komunikasi bermedia bersifat tertunda. Umpan balik pada surat kabar harian bisa dibaca oleh khalayak paling cepat satu hari setelah pesan berita diterima khalayak. 5. Kesegaran immediately relatif lamban Pesan yang disampaikan melalui surat kabar tidak bisa segera atau tidak bisa langsung cepat diterima oleh khalayak. 6. Dalam hal kenyataan realism relatif kurang kredibel Surat kabar dalam menuliskan berita terkadang tidak sesuai dengan aslinya. Adanya berita-berita sensasi dan penulisan yang menegangkan masih dapat ditemukan. 7. Ditentukan oleh jalur distribusi Surat kabar diterima oleh pelanggan atau pembeli melalui melalui proses distribusi termasuk pengemasan. Pada dasarnya surat kabar mempunyai empat fungsi, diantaranya: 1. Informasi Surat kabar yang memberikan informasi tentang peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran. Khalayak tertarik dengan surat kabar yang banyak mengandung informasinya. 2. Mendidik Surat kabar memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuan. 3. Menghibur Surat kabar juga memiliki fungsi menghibur. Isi surat kabar yang bersifat hiburan antara lain cerita pendek, cerita bergambar, teka-teki silang, karikatur, mengandung minat insani dan tajuk rencana. 4. Mempengaruhi Fungsi surat kabar secara implicit langsung terdapat dalam berita, sedangkan secara explicit tidak langsung terdapat pada tajuk rencana dan artikel. Surat kabar mempunyai sisi idiil dimana ia mempunyai tugas menyebarkan informasi ke masyarakat dan sisi lain sebagai institusi bisnis realitas surat kabar sebagai suatu industri yang mempunyai motif mencari keuntungan. Dalam penelitian ini surat kabar digunakan sebagai salah satu media massa untuk mempromosikan dan memberikan informasi, hal ini karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki antara lain : a. Surat kabar dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasarnya nasional, regional, atau lokal. b. Kebiasaan konsumen untuk membawa surat kabar sebagai referensi. c. Konsumen dalam memandang surat kabar memilih hal-hal aktual segera diketahui khalayak pembacanya. d. Pengiklan dapat bebas memilih pasar mana dalam cakupan geografis yang mana diprioritaskan.

2.1.5 Sikap

Dokumen yang terkait

KASUS MAFIA PAJAK GAYUS HALOMOAN P TAMBUNAN DALAMPEMBERITAAN SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO KASUS MAFIA PAJAK GAYUS HALOMOAN P TAMBUNAN DALAM PEMBERITAAN SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Berita Kasus Mafia Pajak Gayus Hal

0 2 18

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 105

PEMBINGKAIAN KASUS GAYUS TAMBUNAN PERGI KE BALI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN KOMPAS.

0 0 89

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 89

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak Di Surat Kabar).

0 0 78

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak di Surat Kabar) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyara

0 0 16

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya terhadap Makelar Kasus Pajak Pasca Pemberitaan di surat kabar Jawa Pos) SKRIPSI Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

0 0 24

PEMBINGKAIAN KASUS GAYUS TAMBUNAN PERGI KE BALI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN KOMPAS SKRIPSI

0 0 24

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos) SKRIPS

0 0 31